Bukan Sekadar Hiasan, Ini Makna di Balik 5 Ornamen Pohon Natal

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Kamis, 25 Dec 2025 10:30 WIB
Boneka Nutcracker
Nutcracker juga jadi salah satu ornamen Natal yang populer/Foto: freepik.com/pvproductions

Setiap Desember tiba, pohon Natal bukan cuma jadi hiasan wajib di sudut rumah, tapi juga pusat perhatian yang penuh warna dan kilau. Bola-bola berkilau, ornamen kayu unik, sampai figur kecil yang lucu semuanya menggantung manis seolah hanya untuk mempercantik suasana. 

Nah, sebenarnya ornamen-ornamen yang menghiasi pohon Natal itu ada maknanya, lho! Tradisi menghias pohon Natal sendiri sudah ada sejak ratusan tahun lalu yang berawal dari Jerman abad ke-16, ketika pohon dihiasi buah, kacang, dan lilin sebagai simbol Taman Eden. 

Dari situlah, ornamen Natal berkembang dan menyimpan cerita serta simbol yang menarik untuk dikulik. Yuk, kita bahas satu per satu makna di balik ornamen pohon Natal yang mungkin selama ini hanya dianggap dekorasi semata.

Candy Cane

hiasan pohon natal Candy Cane
Candy Cane/Foto: freepik.com/wirestock

Salah satu ornamen Natal yang paling ikonis pastinya candy cane. Permen bergaris merah-putih dengan rasa peppermint ini sudah digantung di pohon Natal sejak abad ke-17. Bentuknya yang melengkung dipercaya melambangkan tongkat para gembala, sementara garis merahnya melambangkan darah Kristus. 

Jadi, di balik tampilannya yang manis dan lucu, candy cane ternyata punya makna simbolis yang cukup dalam.

Wreath

Wreath atau karangan bunga Natal juga termasuk dekorasi klasik yang sering dilihat/Foto: freepik.com/senivpetro

Wreath atau karangan bunga Natal juga termasuk dekorasi klasik yang sering kita lihat. Biasanya berbentuk lingkaran dari ranting hijau yang dihias dengan buah beri merah dan pinecone. 

Bentuk lingkarannya melambangkan kehidupan yang abadi, sementara daun hijau sepanjang tahun menggambarkan kehidupan yang terus bertahan meski melewati musim dingin. Di sisi lain, wreath juga menjadi pengingat akan mahkota duri yang dikenakan Yesus saat penyaliban.

Boneka Nutcracker

Nutcracker juga jadi salah satu ornamen Natal yang populer/Foto: freepik.com/pvproductions

Nutcracker juga jadi salah satu ornamen Natal yang populer. Hiasan berbentuk boneka kayu dengan rahang yang bisa dibuka ini berasal dari Jerman dan awalnya memang digunakan untuk memecahkan kacang. 

Nutcracker makin dikenal lewat cerita klasik “The Nutcracker and the Mouse King” karya E.T.A. Hoffmann yang terbit pada tahun 1816. Di balik tampilannya yang khas, nutcracker melambangkan kekuatan dan keberanian, makanya sering dijadikan hadiah untuk anak-anak saat musim liburan.

Bola Natal

Salah satu ornamen Natal yang paling ikonik adalah bola Natal/Foto: freepik.com/kjpargeter

Salah satu ornamen Natal yang paling ikonis adalah bola Natal. Hiasan bulat dan mengilap ini pertama kali dibuat di Jerman pada tahun 1800-an. 

Awalnya, bola Natal dibuat dari kaca tiup dan dihias dengan detail serta warna yang rumit. Seiring waktu, bola Natal hadir dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna, dan kini menjadi simbol musim Natal yang paling mudah dikenali dan selalu bikin suasana terasa lebih meriah.

Bintang

Tradisi yang paling umum adalah memasang ornamen berbentuk bintang bersudut lima di puncak pohon Natal/Foto: freepik.com/Freepik

Tradisi yang paling umum adalah memasang ornamen berbentuk bintang bersudut lima di puncak pohon Natal. Bintang ini sering dikaitkan dengan Bintang Betlehem yang dipercaya telah menuntun tiga orang majus menuju bayi Yesus. 

Oleh karena itu, bintang juga menjadi simbol harapan dan petunjuk di tengah masa-masa tergelap. Menariknya, pada awal abad ke-20, seorang peniup kaca asal Amerika bernama Edward H. Johnson menciptakan lampu Natal listrik pertama dan melengkapinya dengan bintang bercahaya di puncak pohon. Ini yang kemudian menandai awal tradisi modern menghias pohon Natal seperti yang kita kenal sekarang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE