Cara Minta Maaf dengan Tulus ke Pasangan, Tanpa Drama dan Bikin Salah Paham
Bertengkar dengan orang lain, terlebih dengan pasangan sendiri, tentu bisa menimbulkan perasaan tak nyaman yang terus mengusik. Mungkin karena perkataan yang menyinggung, baik karena disengaja atau pun nggak disengaja.
Minta maaf memang jadi langkah paling ampuh untuk memperbaiki relasi, tapi nggak boleh sembarangan. Ada syarat tersendiri untuk meminta maaf dengan tulus biar nggak terkesan asal.
Simak tips psikologi berikut yang bikin kamu lebih peka dari cara penyampaian verbal dan lisan yang tepat dan non verbal, dengan ekspresi yang pas biar nggak berujung salah paham. Dikutip dari psikolog klinis, Untung Dharmawan dan situs Psychology Today, berikut syarat ampuh yang patut dicermati!
1. Sampaikan dengan Jelas Kesalahan yang Telah Dilakukan
![]() Sampaikan dengan jelas kesalahan yang dilakukan/Foto: Freepik.com/carlos tamsui |
Ketika kamu berbuat kesalahan, maka Beauties tidak perlu mengelak, seperti mengatakan, “Hal itu nggak akan terjadi kalau saya tadi nggak sibuk bekerja.” Sebaiknya akui dengan tulus, kesalahan yang kamu perbuat, misalnya, “Saya minta maaf karena nggak memberi kamu kabar kalau hari ini kita tidak jadi bertemu.” atau “Saya menyesal karena tadi meremehkan cita-cita yang ingin kamu coba.”
2. Ekspresikan Emosi dengan Tepat
Lewat mengeskpresikan emosimu dengan tepat, ini menunjukkan kalau kamu mengerti pasanganmu. Pasangan akan merasa ketulusanmu dalam meminta maaf/Foto: Freepik.com/Freepik
Tunjukkan lewat ekspresimu, kalau kamu serius memahami pasanganmu. Emosi yang ingin kamu tampilkan harus terlihat jelas lewat ekspresi yang dapat dilihat jelas oleh pasanganmu. Misalnya kamu menunjukkan ekspresi sedih atau menyesal.
Tentunya tujuan dari mengeskpresikan emosi itu bukan untuk dikasihani dengan cara instan, tapi untuk menunjukkan kepada pasanganmu bahwa kamu tulus meminta maaf dan menyesal atas ucapan yang kamu lontarkan.
Kamu memahami kalau perbuatan atau kesalahanmu membuat pasangan tersinggung, marah, dan kecewa. Maka, jangan tertawa atau menampilkan ekspresi yang datar, karena hal itu akan menunjukkan kamu tidak serius dalam meminta maaf, ya, Beauties.
3. Jelaskan Alasanmu Minta Maaf dengan Jujur
Menjelaskan alasan dari meminta maaf bukan untuk pembelaan diri. Ini penting untuk menunjukkan kejujuran pada pasangan kalau kamu sungguh-sungguh paham letak kesalahanmu/Foto: Freepik.com/Lifestylememory
Orang yang telah kamu sakiti perlu mengetahui alasan di balik kamu ingin minta maaf, tentu bukan sekedar untuk pembelaan diri agar kamu terkesan baik, apalagi karena takut gengsi, tapi dengan tulus menyampaikan alasannya.
Pertanda kalau kamu sungguh-sungguh minta maaf adalah kamu berani secara jujur dan terbuka bercerita alasan dari pentingnya kamu minta maaf. Jangan pernah menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kamu perbuat sendiri, terlebih menyalahkan kondisi, ini akan membuatmu kehilangan kepercayaan dari pasanganmu.
Kalau kamu berani jujur, maka pasanganmu menjadi merasa lebih dihargai perasaannya. Ini sangat baik, supaya pasanganmu menilai kalau kamu tulus meminta maaf dan bukan sekedar formalitas belaka.
4. Buat Janji dan Kesepakatan
Janji dan Kesepatakan perlu dibuat bersama pasangan untuk memperbaiki hubungan yang sempat retak. Tapi Janji perlu ditepati usai didiskusikan/Foto: Freepik.com/marymarkevich
Kamu boleh membuat janji, tapi tentunya harus disertai dengan aksi untuk perbaikan diri menjadi lebih baik. Jangan sampai kamu hanya berjanji lalu melanggarnya lagi di kemudian hari dengan meremehkan kata maaf.
Tentang kesepakatan untuk memperbaiki diri juga dapat kamu tanyakan ke pasangan, lewat diskusi mengenai hal apa yang pasanganmu harapkan ke depannya. Tentu ini penting, Beauties karena hubungan berpacaran tentu suatu hubungan yang sifatnya timbal balik, bukan satu arah.
5. Perhatikan Tone Suara dan Tempo Bicara
Tone suara yang rendah dan tempo bicara yang lebih lambat menunjukkan kalau secara sadar kamu meminta maaf untuk memperbaiki hubungan dengan pasangan/Foto: Freepik.com/Freepik
Ketika mengucapkan kata maaf, kamu perlu memperhatikan tone suara kamu. Jangan sampai kamu menyampaikan dengan tone yang tinggi apalagi sambil berteriak, seperti terkesan marah dan penuh paksaan. Kamu juga perlu untuk mengatur tempo atau kecepatanmu dalam bicara, yang seharusnya cenderung lebih pelan, sambil menunjukkan kesadaranmu yang serius dalam meminta maaf. Hal ini penting karena kamu sedang minta maaf bukan sedang berkampanye.
Oke, Beauties berikut tadi beberapa tips psikologi yang perlu kamu cermati sebagai syarat untuk meminta maaf. Jangan sampai asal minta maaf, tanpa disertai aksi, ya! Selamat mencoba, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
