Media sosial sudah gak pernah lepas dari kehidupan kita karena pada dasarnya manusia suka berbagi. Seringkali kita melihat bagaimana orang lain menunjukkan kehidupan mereka sebelum dan setelah pernikahan di media sosial.
Pernikahan pada dasarnya merupakan pengertian komitmen antara suatu pasangan untuk saling melengkapi satu sama lain. Persyaratan nikah bagi setiap pasangan pun berbeda tergantung preferensi masing-masing.
Kehidupan sebuah pasangan yang sudah menikah selalu terukir sempurna di media sosial. Namun, ada risikonya sendiri jika terlalu sering menujukkan kehidupan pernikahan kita di media sosial. Apa saja hal-hal yang harus dihindari ketika menggunakan media sosial bagi pasangan yang sudah menikah?
Menceritakan Permasalahan Pribadi
Pasangan yang memiliki masalah/ sumber: pexels.com |
Pernikahan juga tidak luput dari yang namanya masalah, setiap pasangan pasti memiliki masalahnya masing-masing entah karena perbedaan pendapat, selera, atau sudut pandang. Contoh yang paling sering kita temukan adalah pemilihan konsep pernikahan yang berbeda antar pasangan. Mulai dari pemilihan makanan hingga venue mungkin bisa jadi perdebatan pasangan.
Kita mungkin tergoda untuk membagi permasalahan pribadi seperti ini di media sosial untuk mendapat saran dari teman dekat dan kerabat sekitar. Tapi ini bisa berbahaya karena berhubungan dengan reputasimu, orang-orang di media sosial akan menganggapmu sebagai seseorang yang tidak open-minded, egois, dan ingin menang sendiri. Ini juga akan mempengaruhi bagaimana orang lain memandangi pasanganmu setelah kalian memutuskan untuk menikah. Jadi, kalian harus berpikir dua kali sebelum berbagi sesuatu di media sosial.
Memperlihatkan Kebahagiaan
Pasangan yang berbahagia/ sumber: pexels.com |
Riset dari Northwestern University menyatakan bahwa pasangan yang sering menunjukkan kebahagiaan mereka di media sosial sebenarnya sedang menutupi rasa kesepian mereka. Mereka yang selalu memamerkan kebersamaannya ini kebanyakan memiliki hubungan yang bermasalah.
Kalian sebagai pasangan ingin terlihat baik-baik saja tetapi sebenarnya kalian tidak percaya diri pada hubungan yang telah dibangun. Alasan sebenarnya di balik menunjukkan di media sosial adalah karena mereka ingin meyakinkan diri sendiri lewat pujian yang diberikan oleh orang sekitar setelah melihat hangatnya kebersamaannya. Untuk menghindari mendapatkan stereotype seperti ini oleh orang lain, kalian sebagai pasangan sebaiknya tidak terlalu sering memamerkan momen berdua di media sosial.
Menganggap Media Sosial Sebagai Standard/ukuran
Happy couples/ sumber: pexels.com |
Media sosial merupakan platform dimana seseorang bisa membangun sebuah citra yang ingin diciptakan orang lain mengenai dirinya. Seseorang hanya menunjukkan apa yang mau ditunjukkannya di media sosial. Jadi, kebanyakan postingan yang ada di media sosial berhubungan dengan kebahagiaan.
Kamu mungkin mudah terjebak dengan kebahagiaan yang orang lain posting di media sosial lalu membandingkannya dengan kehidupan pernikahanmu sendiri. Bisa jadi kamu merasa kehidupan mereka lebih sempurna daripada kehidupanmu. Jangan sampai kebahagiaan orang lain ini kamu jadikan standard/ukuran yang harus dicapai karena dibalik kebahagiaan itu, kamu juga gak paham apakah ada permasalahan pribadi yang terjadi atau gak.
Penelitian dari Oxford University menunjukkan bahwa pasangan yang aktif mengekspresikan kehidupan mereka di media sosial sesungguhnya memilik kehidupan yang kurang memuaskan.
Apapun masalah yang dihadapi, ingat jadi open-minded dan rutin berkomunikasi dengan pasangan untuk mencari solusi yang tepat. Bukankah itu tujuan pernikahan sesungguhnya, saling melengkapi kekuatan dan menutupi kekurangan masing-masing individu?