Cerita Pilu Reyvano Dwi Afriansyah, Korban Tragedi Kanjuruhan yang Meninggal Dunia Usai 18 Hari Berjuang!

Rini Apriliani | Beautynesia
Jumat, 21 Oct 2022 21:00 WIB
Cerita Pilu Reyvano, Korban Tragedi Kanjuruhan yang Meninggal Dunia/Foto: Istimewa

Awal bulan lalu, tepatnya 1 Oktober 2022 telah terjadi peristiwa yang begitu menyesakkan hati, yakni tragedi Kanjuruhan. Pertandingan sepakbola yang semula ramai, penuh kemeriahan, mendadak berubah jadi lautan korban jiwa. 

Bukan cuma satu-dua, atau puluhan, tapi ada ratusan korban dari tragedi Kanjuruhan ini. Banyak dari mereka yang berakhir meninggal dunia, seperti yang kini terjadi pada Reyvano Dwi Afriansyah

Remaja Sekolah Menengah Atas (SMA) yang masih berusia 17 tahun ini menambah deretan korban meninggal dunia dari tragedi Kanjuruhan. Ia meninggal dunia setelah 18 hari berjuang dengan berbagai macam perawatan. Lebih lengkapnya, baca di sini!

Reyvano Dwi Afriansyah, 18 Hari Berjuang untuk Pulih, tapi Meninggal Dunia

Reyvano Dwi Afriansyah, korban kanjuruhan yang meninggal di RSSA/ Foto: Istimewa

Reyvano Dwi Afriansyah menjadi korban meninggal dunia ke-134 dari tragedi Kanjuruhan. 

Ia melewati 18 hari perawatan agar bisa pulih. Namun, selama perawatan ini kondisinya sangatlah tak stabil. Ia melewati naik turun, kritis, dan terus memburuk.

Seperti yang dilansir dari detikJatim, Reyvano menderita sejumlah penyakit yang membuat kondisinya kian memburuk. Remaja berusia 17 tahun ini mengalami cedera otak berat, pembengkakan otak, patah tulang selangka, keracunan, sampai gagal ginjal akut.

"Ada luka di kepala, ada luka di tulang, tulang dada, kemudian cedera kepala," kata dr Wayan RSSA Kota Malang.

Sebagai informasi, sebelumnya Reyvano dirawat di RS Hasta Husada Kepanjen. Ia kemudian berpindah karena kondisinya yang terus kritis ke ICU Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang. 

Tim Medis Telah Berjuang Pertahankan Kondisi Reyvano

Pemakaman Reyvano, korban Tragedi Kanjuruhan/ Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim

Selama perawatan, tim medis di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA), Kota Malang terus berupaya yang paling terbaik untuk mempertahankan kondisi Reyvano. 

Kabid Pelayanan Medik RSSA, dr I Wayan Agung menyampaikan jika saat masuk RSSA kondisi Reyvano sudah tak stabil. Ia pun telah diberi bantuan ventilator atau alat bantu pernafasan. 

"Kondisinya naik turun, naik turun sejak tiba di RSAA. Dan di sini kita beri ventilator," ujar dr i Wayan Agung, Jumat (21/10).

Namun, kondisi Reyvano sejak awal kedatangan tidaklah membaik. Setelah 18 hari berjuang, takdir berkata lain. 

"Kita terus berjuang bersama almarhum selama 18 hari, tapi Allah menentukan kehendak lain, dipanggil pada hari ini. Jadi kami sangat berduka," lanjutnya. 

Reyvano Dwi Afriansyah menghembuskan napas terakhir pukul 06.45 WIB. Ia belum sempat melakukan tindakan operasi karena kondisinya yang terus menurun, bahkan kritis. 

______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Loading ...