Cerita Voice of Baceprot Hadapi Stigma Masyarakat hingga Cara Jadi Percaya Diri

Rini Apriliani | Beautynesia
Jumat, 23 May 2025 10:30 WIB
Cerita Voice of Baceprot Hadapi Stigma Masyarakat hingga Cara Jadi Percaya Diri
Voice of Baceprot/Foto: Instagram.com/voiceofbaceprot

Voice of Baceprot merupakan band metal yang beranggotakan tiga orang perempuan asal Garut. Yakni, Firdda Marsya Kurnia sebagai vokalis dan gitaris, Widi Rahmawati sebagai bassis, dan Euis Sitti Aisyah sebagai drummer.

Jika umumnya band metal banyak diisi oleh para pria dan banyak perempuan dengan aliran musik pop, Firdda-Widi-Euis menembus batasan tersebut. Ketiganya hadir menjadi pembeda. Dengan perjalanan berlikunya, kini mereka sukses mendulang banyak prestasi.

Dalam acara Vans Old Skool Block Party Jakarta, yang digelar di M Bloc Space, pada Rabu (30/5), Voice of Baceprot bercerita bahwa menembus batasan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk mereka.

VoBVoB/ Foto: Rini Apriliani/Beautynesia

Kepada Tim Beautynesia, vokalis VoB, Marsya bercerita bahwa awalnya juga bukan hal mudah keluar dari lingkungannya. Namun, saat itu, yang dilakukannya adalah dengan berani melangkah.

"Mungkin PR besarnya adalah ngalahin ketakutan dulu dalam diri. Biasanya membuat overthinking, kita mau keluar dari lingkungan yang bikin kita insecure dan toxic pun kita mikir 'aduh takutnya malah lebih parah'. Nah, harus ada kesadaran diri kalau kita nggak akan tau sebelum kita mencoba," ungkapnya Marsya.

"Jadi yang pertama adalah keberanian dulu untuk melangkah keluar dari lingkungan tersebut, biar kita nggak stuck di situ," lanjutnya.

Sebagai band dengan aliran metal, perempuan, ditambah mengenakan hijab yang merupakan kewajiban untuk seorang muslimah, sering kali VoB mendapat stigma bahwa mereka menarik hanya karena penampilannya saja.

"Stigmanya mungkin masih nggak bisa keluar dari orang-orang yang menganggap kita menarik cuma dari penampilan," ujar Marsya.

"Jadi kalau kita diundang ke acara ke acara sebesar Glastonbury itu ada beberapa yang bilang 'Ah ini karena penampilannya menarik aja'," lanjutnya.

Titik Terendah - Terbahagia VoB

VoB

Voice of Baceprot/Foto: Rini Apriliani/Beautynesia

VoB dikenal karena pesan-pesan dalam lirik lagunya yang mengangkat isu sosial dan kehidupan sehari-hari. Sehingga, memiliki makna yang mendalam. 

Seiring dengan berjalannya waktu, band yang telah terbentuk sejak 2014 ini mulai dikenal dunia. Band asal Garut ini menjadi band Indonesia pertama yang tampil di Glastonbury, festival musik yang telah hadir selama 54 tahun. 

Adapun prestasi lain yang pernah didapatkan oleh pembawa lagu "God Allow Me (Please) to Play Music" ini adalah Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards, pada 2022 lalu. Bahkan, Marsya pernah tercatat sebagai salah satu perempuan berpengaruh di dunia tahun 2024.

Tentu, di balik ini semua ada titik terendah dan terbahagia mereka yang jarang diungkap. Marsya mengungkapkan, dulu VoB yang ikut kompetisi harus berpikir bagaimana caranya untuk menang. 

“Titik terendahnya, mungkin dulu saat kita ikut kompetisi, tapi kita harus mikir gimana caranya untuk menang karena kalau nggak menang kita nggak dapet uang dan nggak bisa pulang,” terang Marsya.

Sementara itu, salah satu titik kebahagiaannya adalah menjadi Global Brand Ambassador Vans. 

“Titik terbahagia kita, bisa ikut campaign Vans salah satunya. Karena sejak dulu, terutama Euis selalu bermimpi jadi bintang iklan. Jadi pas sekarang foto kita terpajang gede-gede di banyak negara, terus banyak orang mention di Instagram, itu seneng banget,” lanjutnya. 

VoB Melawan Insecure dan Caranya Percaya Diri

Voice of Baceprot

Voice of Baceprot/Foto: Instagram.com/voiceofbaceprot

Meski kini telah dikenal dunia, ketiga perempuan asal Garut ini mengungkapkan bahwa mereka seperti kebanyakan orang, salah satunya sering merasa insecure. 

“Soal kecantikan intinya. Kayak ada beauty privilege,” kata Widi. 

Sementara itu, Euis bercerita sering merasa insecure saat melihat anak band lain manggung juga. Di setiap penampilannya, ia sering kali merasa tidak seperti anak band. 

Insecure-nya kalau ngelihat anak band lain, tampilannya kayak anak band. Kalau aku mau segimana pakai baju anak band metal, keliatannya kaya anak-anak baik. Jadi nggak kayak anak band,” ungkap Euis. 

Lalu, Marsya mengatakan bahwa ia pernah melewati insecure karena fisik dan penampilannya. 

“Insecure penampilan pernah, karena fisik juga pernah. Tapi untungnya, punya teman-teman ini yang sangat suportif, jadi selalu memvalidasi ‘Ini bagus kok’,” kata Marsya.

Menutup perbincangan dengan Tim Beautynesia, ketiga memberikan tips percaya diri.

Marsya mengatakan, “Pakai dan lakukan apapun yang membuat kalian nyaman. Biasanya dengan begitu, kepercayaannya diri akan meningkat dengan cepat dan jangan salah pilih circle.” 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE