Voice of Baceprot merupakan band metal yang beranggotakan tiga orang perempuan asal Garut. Yakni, Firdda Marsya Kurnia sebagai vokalis dan gitaris, Widi Rahmawati sebagai bassis, dan Euis Sitti Aisyah sebagai drummer.
Jika umumnya band metal banyak diisi oleh para pria dan banyak perempuan dengan aliran musik pop, Firdda-Widi-Euis menembus batasan tersebut. Ketiganya hadir menjadi pembeda. Dengan perjalanan berlikunya, kini mereka sukses mendulang banyak prestasi.
Dalam acara Vans Old Skool Block Party Jakarta, yang digelar di M Bloc Space, pada Rabu (30/5), Voice of Baceprot bercerita bahwa menembus batasan tersebut bukanlah hal yang mudah untuk mereka.
Kepada Tim Beautynesia, vokalis VoB, Marsya bercerita bahwa awalnya juga bukan hal mudah keluar dari lingkungannya. Namun, saat itu, yang dilakukannya adalah dengan berani melangkah.
"Mungkin PR besarnya adalah ngalahin ketakutan dulu dalam diri. Biasanya membuat overthinking, kita mau keluar dari lingkungan yang bikin kita insecure dan toxic pun kita mikir 'aduh takutnya malah lebih parah'. Nah, harus ada kesadaran diri kalau kita nggak akan tau sebelum kita mencoba," ungkapnya Marsya.
"Jadi yang pertama adalah keberanian dulu untuk melangkah keluar dari lingkungan tersebut, biar kita nggak stuck di situ," lanjutnya.
Sebagai band dengan aliran metal, perempuan, ditambah mengenakan hijab yang merupakan kewajiban untuk seorang muslimah, sering kali VoB mendapat stigma bahwa mereka menarik hanya karena penampilannya saja.
"Stigmanya mungkin masih nggak bisa keluar dari orang-orang yang menganggap kita menarik cuma dari penampilan," ujar Marsya.
"Jadi kalau kita diundang ke acara ke acara sebesar Glastonbury itu ada beberapa yang bilang 'Ah ini karena penampilannya menarik aja'," lanjutnya.