Cetakan ke-100 Laut Bercerita Jadi Sorotan, Yuk Kenalan dengan Penulis Leila S. Chudori

Retno Anggraini | Beautynesia
Rabu, 30 Jul 2025 07:30 WIB
Popularitas Laut Bercerita
Profil Leila S. Chudori, penulis Laut Bercerita yang menginspirasi/Foto: Instagram.com/leilachudori

Novel Laut Bercerita karya Leila S. Chudori baru saja mencetak sejarah baru dalam dunia penerbitan Indonesia, Beauties. Buku yang terbit pertama kali pada tahun 2017 ini berhasil cetak ulang untuk yang ke-100 kali. Cetakan ke-100 ini terbit pada Selasa (22/7).

Angka tersebut tentunya menjadi capaian luar biasa, khususnya untuk kategori novel sastra yang umumnya memiliki cetakan terbatas. Capaian ini tidak hanya mencerminkan popularitas novel tersebut, tapi juga menunjukkan bahwa isu sejarah dan kemanusiaan yang diangkat Leila tetap relevan.

Buat kamu yang hobi baca novel terutama fiksi sejarah, tentunya kamu tidak asing dengan nama Leila S. Chudori. Penulis senior ini dikenal berkat karya-karyanya yang bernuansa sejarah dan politik. Yuk, kenalan lebih dekat dengan Leila S. Chudori dan jejak panjangnya di dunia kepenulisan!

Profil Singkat Leila S. Chudori

Profil Leila S. Chudori
Leila S. Chudori/Foto: Dok. detikcom

Leila Salikha Chudori lahir di Jakarta pada 12 Desember 1962. Ia dikenal sebagai penulis dan jurnalis senior yang telah lama berkarya di dunia tulis-menulis. Ayahnya, Mohammad Chudori, memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter dan pemikiran Leila yang membuatnya semakin tertarik dengan dunia tulis-menulis.

Pada usia 12 tahun, Leila telah mengirimkan cerpen ke berbagai majalah anak seperti Si Kuncung, Hai, dan Kawanku. Sejak saat itu, kecintaannya terhadap dunia menulis semakin berkembang dan terus ditekuni hingga dewasa.

Riwayat Pendidikan dan Karier Awal

Profil Leila S. Chudori, penulis Laut Bercerita yang menginspirasi/Foto: Dok. detikcom

Leila menempuh pendidikan tinggi di Universitas Trent, Kanada, dengan jurusan Ilmu Politik dan Studi Pembangunan Komparatif. Pendidikan di luar negeri memperkaya cara pandangnya terhadap isu-isu global, terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia, kebebasan berekspresi, dan dinamika sosial-politik.

Setelah menyelesaikan studinya, Leila kembali ke Indonesia dan bergabung sebagai jurnalis di majalah Tempo. Di sana, Leila dikenal sebagai penulis feature dan liputan mendalam yang memiliki gaya bertutur yang kuat dan bernuansa sastra. Pengalamannya di dunia jurnalistik juga banyak memengaruhi caranya menyusun narasi dalam karya fiksi.

Selama menjadi jurnalis, Leila sering mendapat kesempatan untuk mewawancarai berbagai tokoh penting dunia, seperti H.B. Jassin, Bill Morrison, Paul Wolfowitz, Yasser Arafat, Cory Aquino, Robert Mugabe, hingga Nelson Mandela. Bahkan, Leila juga menjadi salah satu dari sebelas perempuan Indonesia yang berkesempatan makan siang bersama Lady Diana.

Perjalanan Menjadi Penulis Sastra

Profil Leila S. Chudori
Leila S. Chudori/Foto: Instagram.com/leilachudori

Leila mulai dikenal luas sebagai penulis sastra melalui karya-karya cerpennya, salah satunya dikumpulkan dalam buku Malam Terakhir. Cerpen-cerpen dalam buku ini menyoroti beragam tema seperti kebebasan berekspresi, kesetiaan, integritas, dan keberanian dalam menghadapi tekanan. Malam Terakhir pertama kali diterbitkan oleh Pustaka Grafiti pada tahun 1989, lalu diterbitkan kembali oleh Kepustakaan Populer Gramedia tahun 2009.

Salah satu karya Leila yang mendapat banyak perhatian adalah novel Pulang (2012), yang mengangkat tema eksil politik Indonesia pasca-1965. Novel ini memperkuat posisinya sebagai penulis yang mampu menggabungkan fiksi dan sejarah secara seimbang.

Popularitas Laut Bercerita

Profil Leila S. Chudori, penulis Laut Bercerita yang menginspirasi/Foto: Instagram.com/leilachudori

Laut Bercerita yang terbit lima tahun setelah Pulang, langsung mendapatkan respons luar biasa dari pembaca. Novel ini berkisah tentang Biru Laut, seorang aktivis mahasiswa yang mengalami penculikan dan penghilangan paksa pada masa Orde Baru.

Daya tarik novel ini terletak pada kekuatan narasinya yang menyentuh, serta riset historis yang mendalam. Pembaca dari berbagai kalangan menjadikan Laut Bercerita sebagai salah satu bacaan penting untuk memahami sejarah politik Indonesia secara lebih emosional dan personal.

Cetakan ke-100 Laut Bercerita: Pencapaian Penting dalam Dunia Penerbitan

Profil Leila S. Chudori
Cetakan ke-100 novel Laut Bercerita/Foto: Instagram.com/leilachudori

Pada Selasa (22/7), Laut Bercerita mencapai cetakan ke-100 yang menjadikannya sebagai pencapaian langka dalam industri penerbitan Indonesia, terutama untuk karya sastra. Dilansir dari detik.com, pihak penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menyebut bahwa hal ini adalah momen penting dalam dunia literasi nasional.

Cetakan ke-100 ini tidak hanya menunjukkan tingginya permintaan pasar, tapi juga menandakan bahwa buku ini memiliki daya tahan yang kuat terhadap waktu. Laut Bercerita berhasil menjadi bacaan lintas generasi yang tidak hanya dibaca, tapi juga didiskusikan dan dijadikan referensi akademik maupun aktivisme sosial.

Sampai cetakan ke-100, novel Laut Bercerita berhasil terjual lebih dari 500 ribu eksemplar. Pada tahun 2020, Laut Bercerita diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh John H. McGlynn dengan judul The Sea Speaks His Name di bawah penerbitan Penguin Random. Novel Laut Bercerita juga memperoleh penghargaan S.E.A Writers Award 2020 dan IKAPI Award sebagai Book of the Year 2022.

Karya Lain Leila S. Chudori

Profil Leila S. Chudori, penulis Laut Bercerita yang menginspirasi/Foto: Instagram.com/penerbitkpg

Selain Pulang dan Laut Bercerita, Leila juga menulis skenario film dan serial televisi. Salah satu yang cukup dikenal adalah film pendek Drupadi (2008), yang mengangkat tokoh perempuan dari epos Mahabharata dengan pendekatan modern dan kritis.

Karya-karyanya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Belanda. Ini menunjukkan bahwa tulisan Leila memiliki daya jangkau global dan diterima baik oleh pembaca internasional. Leila juga aktif menjadi pembicara di berbagai forum sastra internasional, mewakili Indonesia dalam diskusi mengenai sastra, sejarah, dan identitas.

Mengapa Leila S. Chudori Begitu Menginspirasi?

Profil Leila S. Chudori
Leila S. Chudori/Foto: Instagram.com/bertemudibuku

Leila S. Chudori adalah penulis yang konsisten membahas isu-isu yang jarang diangkat secara terbuka, terutama yang berkaitan dengan sejarah politik Indonesia. Leila berhasil mengemas topik-topik sensitif dengan pendekatan sastra yang menyentuh, menjadikannya lebih mudah dipahami oleh pembaca umum.

Dedikasinya terhadap riset, keberanian dalam menyuarakan hal-hal yang tabu, dan kepekaan terhadap isu-isu kemanusiaan membuatnya menjadi salah satu penulis paling berpengaruh di Indonesia saat ini. Banyak penulis muda yang menjadikannya panutan, baik dalam hal kualitas tulisan maupun sikapnya terhadap literasi dan kebebasan berekspresi.

Leila telah membuktikan bahwa tulisan bisa menjadi alat refleksi sosial, pelestarian ingatan, dan jembatan antar generasi. Jika kamu belum membaca karyanya, Laut Bercerita adalah titik awal yang tepat untuk mengenal tulisan-tulisan Leila yang kuat, jujur, dan berani.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE