Ciri Kepribadian Orang yang Sulit Ditebak Menurut Neuropsikolog

Ada sejumlah orang yang dengan mudahnya dapat kita tebak gerak-geriknya atau bagaimana perasaannya. Tapi di sisi lain, ada juga sejumlah orang yang sulit sekali ditebak. Kita tidak bisa membaca ekspresinya, bahkan perkataan yang ia lontarkan pun terasa begitu misterius.

Seseorang yang sulit ditebak terkadang membuat orang di sekitarnya merasa ragu untuk menyapa atau mengajak berinteraksi. Mereka cenderung tertutup dan minim basa-basi.

Menurut Dr. Sanam Hafeez, Psy.D, seorang neuropsikolog dan direktur Comprehend the Mind, ada beberapa ciri kepribadian orang yang sulit ditebak. Dirangkum dari Parade, yuk, simak ulasannya!

Menunjukkan Bahasa Tubuh yang Netral

Ciri Kepribadian Orang yang Sulit Ditebak Menurut Neuropsikolog/Foto: Pexels/cottonbro studio

Jika kata-kata tidak bisa mewakili perasaan, biasanya bahasa tubuh menjadi cara lain untuk menggambarkan apa yang dirasa. Tapi, orang yang sulit ditebak biasanya menunjukkan bahasa tubuh yang netral bahkan tertutup.

Mereka cenderung menyilangkan tangan atau menghindari kontak mata. Ini membuat orang lain kesulitan mengetahui perasaan mereka.

“Mempertahankan postur netral atau tertutup, seperti menyilangkan tangan atau menghindari kontak mata, dapat mempersulit orang lain untuk memahami pikiran atau niat Anda,” kata Dr. Hafeez.

Tidak Mengungkapkan Pendapat secara Terbuka

Ciri Kepribadian Orang yang Sulit Ditebak Menurut Neuropsikolog/Foto: Pexels/cottonbro studio

Orang yang tidak bisa ditebak cenderung tidak mengungkapkan pendapatnya secara terbuka. Mereka enggan berbagi pikiran atau perasaan dengan orang lain.

“Jika Anda enggan berbagi pikiran atau perasaan, terutama dalam kelompok, orang-orang mungkin akan kesulitan memahami apa yang sebenarnya Anda yakini atau inginkan,” jelas Dr. Hafeez.

Memberikan Sinyal yang Beragam

Ciri Kepribadian Orang yang Sulit Ditebak Menurut Neuropsikolog/Foto: Pexels/Pavel Danilyuk

Memberikan sinyal yang beragam dapat membuat orang lain frustasi ketika mereka mencoba memahami apa yang benar-benar diinginkan atau dibutuhkan. Misalnya, ketika mereka mengatakan mereka baik-baik saja, tapi nada bicara atau raut wajahnya terlihat kesal.

“Orang lain mungkin kesulitan menafsirkan perasaan atau niat Anda yang sebenarnya jika kata-kata Anda tidak sesuai dengan bahasa tubuh atau ekspresi wajah Anda,” kata Dr. Hafeez.