Seorang warga negara Jerman keturunan Palestina mengaku mengalami diskriminasi, di mana personel keamanan di bandara Ben Gurion, Israel, mengancam, mempermalukan, hingga mendeportasinya dari negara tersebut.
Cinin Abuzeed (19), membagikan pengalaman tidak mengenakkan tersebut di media sosialnya. Ia mengaku bahwa petugas keamanan Israel memanggilnya dengan sebutan "orang Palestina kotor" dan mengancam akan memborgol hingga menggunakan gas air mata padanya.
Dilansir dari laman Haaretz, Abuzeed bertandang ke Israel untuk mengunjungi keluarga. Ia berangkat dari Berlin, namun setibanya di Israel, ia diminta untuk mendaftarkan barang bawaannya untuk persiapan keberangkatannya dan diminta membayar biaya lainnya. Padahal, ketika ia mengunjungi Israel sebelumnya di bulan September, ia bisa masuk ke negara itu tanpa masalah.
Setibanya di bandara Ben Gurion, Abuzeed dibawa ke suatu tempat di mana ada pengunjung keturunan Arab lainnya. Setelah tiga jam menunggu, Abuzeed dibawa ke ruangan terpisah dan dinterogasi. Ia dimintai alamat, nomor telepon, dan nomor KTP kerabatnya. Kemudian dia menunggu satu jam lagi dan dibawa lagi ke ruang samping oleh seorang petugas keamanan.
"Dia meminta untuk mengambil sidik jari saya dan kemudian memberi saya formulir deportasi yang harus saya tandatangani. Dikatakan bahwa alasan deportasi adalah untuk pencegahan imigrasi ilegal," kenang Abuzeed.
"Ketika saya bertanya mengapa saya harus menandatangani ketika saya adalah warga negara Jerman, dia mengatakan bahwa saya bukan orang Jerman dan bahwa saya hanyalah orang Palestina yang kotor," lanjutnya.