Usai konferensi pers yang dilakukan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa terkait dihapusnya tes keperawanan pada calon prajurit perempuan, beredar curahan hati istri Jenderal TNI soal tes keperawanan sebelum menikah.
Perempuan bernama lengkap Paulina Pandjaitan ini membagikan ceritanya saat menolak tes keperawan secara mati-matian. Ia bahkan mengungkapkan jika lebih baik tidak menikah daripada hak perempuannya di injak-injak.
"Tahukah teman-teman kalau mau jadi tentara atau kawin sama tentara, perempuan harus test keperawanan? Termasuk saya," tulis Paulina Pandjaitan dalam keterangan foto yang dibagikannya melalui laman Instagram.
"Namun, waktu itu saya mati-matian mengatakan tidak. Lebih baik nggak menikah daripada hak saya sebagai perempuan di indak-injak. Apa hubungannya test keperawanan dan langgengnya pernikahan? Termasuk menjadi seorang tentara? Apakah lebih baik tentara perempuan yang perawan? Bagaimana dengan laki-laki?," tambahnya.
Sebagai seorang perempuan, Paulina melihat adanya diskriminasi terhadap perempuan karena hal ini. Walau banyak organisasi perempuan yang telah menentang, namun bentuk diskriminasi ini masih saja terjadi.
"Peraturan itu sudah lama ada dan bertahun-tahun Istri tentara dan perempuan Indonesia harus mengalami itu. Bertahun-tahun banyak organisasi perempuan sudah menentang perbuatan tersebut termasuk @rumahfaye dan Faye sendiri. Sebagai perempuan Faye memahami betul bentuk diskriminasi yang dialami perempuan. Dan seksualitas perempuan paling diintervensi dan menyakitkan adalah pemeriksaan keperawanan dan sunat perempuan," kata Paulina.
Baca Juga : Sepenggal Kisah Cinta Kartini yang Mengharukan |
Kabar bahagia datang, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, dalam konferensi persnya menyampaikan jika tes keperawanan akan dihapus. Perempuan yang ingin bergabung sebagai prajurit perempuan atau istri TNI tidak lagi diharuskan untuk melakukan tes keperawanan.
Paulina pun menyampaikan rasa bahagianya dan terimakasihnya kepada KSAD, karena telah memberikan pembelaan dan menjunjung tinggi harga diri perempuan Indonesia.
"Terimakasih bapak KSAD karena berani mendobrak dan menjunjung tinggi harkat perempuan Indonesia. Terimakasih sudah membuat anak perempuan saya yang saya sayangi 'overwhelming with joy' karena peraturan bapak.
Ia pun menambahkan jika mungkin KSAD tidak mengerti betapa pentingnya hal ini untuk perempuan Indonesia, namun ini adalah hadiah terindah.
"Mungkin bapak tidak mengerti betapa pentingnya ini buat anak saya dan tentunya perempuan-perempuan Indonesia yang ingin menajdi tentara wanita Indonesia atau menikah dengan seorang tentara AD, namun ini adalah hadiah terindah untuk kami perempuan Indonesia khususnya di lingkungan Angkatan Darat," tutupnya.