Deretan Bangsawan di Dunia ini Tetap Utamakan Pendidikan, Ada yang Lulusan Harvard

Aqida Widya Kusmutiarani | Beautynesia
Rabu, 01 May 2024 20:00 WIB
Deretan Bangsawan di Dunia ini Tetap Utamakan Pendidikan, Ada yang Lulusan Harvard
Foto: REUTERS

Pendidikan bagaikan pintu gerbang yang membuka peluang menuju masa depan yang cemerlang. Kesempatan ini tak hanya terbatas bagi rakyat biasa, tetapi juga bagi para bangsawan yang terlahir dengan berbagai privilege dan kekuasaan.

Bagi para bangsawan, pendidikan bukan sekadar pelengkap status sosial, melainkan bekal penting untuk memerintah dengan bijaksana dan adil. Ilmu pengetahuan membekali mereka untuk memahami kebutuhan rakyat, merumuskan kebijakan yang tepat, serta menjadi teladan dan pendorong bagi rakyatnya untuk giat belajar dan meraih cita-cita.

Lantas, siapa saja bangsawan di dunia yang peduli akan pentingnya pendidikan? Check this out, Beauties!

Raja Charles III

pendidikan Raja Charles III
Raja Charles III/Foto: instagram.com/theroyalfamily

Raja Charles III, selama masa pendidikannya, merupakan sosok yang penuh inovasi. Berbeda dari para pendahulunya yang mengandalkan tutor pribadi, ia memilih untuk menempuh pendidikan formal.

Memulai perjalanan pendidikannya di Hill House School pada 1956, ia melanjutkan ke Cheam School sebelum akhirnya berpindah ke Gordonstoun di Skotlandia. Dikenal sebagai murid yang cerdas, ia menonjol dalam pelajaran sejarah dan bahasa Prancis.

Namun, inovasi Raja Charles III tidak berhenti di situ. Ia melanjutkan studi di Trinity College, Cambridge, memfokuskan diri pada arkeologi, antropologi fisik, dan sosial. Selain itu, ia juga mengambil satu tahun studi di University College of Wales untuk memperdalam pengetahuan tentang budaya dan bahasa.

Pada tahun 1970, Raja Charles III meraih gelar Sarjana Seni dari University of Cambridge, menjadi pewaris pertama Kerajaan Inggris yang mencapai prestasi tersebut. Lima tahun kemudian, gelar Magister Seni pun diraihnya dari universitas yang sama.

Masako Owada, Permaisuri Kekaisaran Jepang

TOKYO - JULY 03:  Crown Princess Masako (L) and Crown Prince Naruhito (R) see off Emperor Akihito and Empress Michiko departing for Canada at Tokyo International Airport on July 3, 2009 in Tokyo, Japan. The emperor and empress are on fortnight trip to Canada and Hawaii.  (Photo by Junko Kimura/Getty Images)

Masako Owada/ Foto: Getty Images

Lahir di tahun 1963, Masako Owada bukan hanya memikat hati Putra Mahkota Naruhito dengan kecantikannya, tapi juga dengan kecerdasan dan kegigihannya. Lulusan Harvard dengan predikat magna cum laude ini tak puas hanya sampai di situ.

Demi mewujudkan mimpinya menjadi diplomat, Masako kembali ke Jepang dan belajar hukum di Universitas Tokyo selama 6 bulan untuk mengikuti ujian Kementerian Luar Negeri.

Usaha kerasnya berbuah manis. Masako berhasil lolos, mengalahkan 800 peserta lain. Di Kementerian Luar Negeri, ia menjalin relasi dengan 30 negara, menggunakan kemampuannya dalam 6 bahasa. Namun, keinginan besarnya untuk belajar tak berhenti sampai di situ saja, Masako melanjutkan S2 di Universitas Oxford, sebelum kembali ke Jepang dan mengabdikan diri sebagai diplomat.

GKR Hayu dan Angger Pribadi Wibowo

Jeng Abra dan Kak Angger adalah pasangan suami istri yang menginspirasi (Jeng Abra dan Kak Angger/Foto: instagram.com/gkrhayu)

GKR Hayu atau akrab disapa Jeng Abra dan Angger Pribadi Wibowo, sepasang suami istri keturunan bangsawan Yogyakarta, tak hanya memperhatikan tradisi keluarga mereka, tetapi juga memiliki semangat yang besar dalam hal pendidikan.

Jeng Abra, seorang putri Keraton dengan kecintaannya pada game dan teknologi, menjalani pendidikan S1 di Bournemouth University, Australia. Pada tahun berikutnya, dengan keberuntungan beasiswa LPDP sebagai angkatan pertama, dia mengejar gelar S2 di Fordham University.

Sementara itu, Angger yang walau bukan berdarah biru, memiliki latar belakang pendidikan yang cemerlang dan ketertarikan dengan isu-isu global dan hubungan internasional. Gelar S1-nya dalam Hubungan Internasional diperoleh di Universitas Gadjah Mada. Kemudian, dengan dukungan Fulbright Scholarship, ia melanjutkan studi S2 di Washington State University, memperdalam pengetahuannya dalam International Development.

Ratu Letizia dari Spanyol

Ratu Letizia adalah salah satu bangsawan yang peduli pada pendidikan (Ratu Letizia/Foto: instagram.com/queenletizia)

Ratu Letizia adalah contoh Cinderella yang hidup di dunia nyata. Awalnya, sebagai mahasiswa di University of Guadalajara, dia menjalani kehidupan biasa dengan menjadi SPG rokok untuk membiayai pendidikannya.

Dengan tekad yang tak tergoyahkan, Ratu Letizia mengejar mimpinya menjadi jurnalis. Ibu Putri Leonor ini menempuh pendidikan jurnalistik di Complutense University of Madrid dan Institute for Studies in Audiovisual Journalism.

Sambil belajar, Ratu Letizia bekerja keras di berbagai surat kabar dan media terkemuka di Meksiko dan Spanyol. Kegigihannya membawanya menjadi presenter di CNN plus dan stasiun TV ternama Spanyol.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE