Deretan Grup Konglomerat Asal Korea Selatan, Tak Hanya Kaya Tapi Juga 'Berkuasa'!
Tidak hanya sekadar memiliki banyak uang dan usaha yang besar serta menguntungkan, Korea Selatan memiliki sebuah sistem yang unik di antara kalangan atasnya, yaitu kerap disebut chaebol atau grup konglomerat Korea Selatan.
Sebuah kelompok bisnis yang lestari di dalam sebuah keluarga secara turun temurun. Kelompok ini merupakan kalangan atas yang nyaris tak tersentuh dunia luar. Bahkan dipercaya memiliki pengaruh sendiri terhadap politik dan hukum di Korea Selatan.
Hal ini dikarenakan pengaruhnya yang sangat besar pada perekonomian Korea Selatan, yang telah dimulai sejak dahulu kala, dari awal pembentukan negara Korea Selatan itu sendiri mulai berdiri dan mandiri.
Sebuah grup chaebol memiliki pengaruh yang besar bagi Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan, sehingga sangat dijaga keberadaannya.
![]() Bendera Korea Selatan/Foto: Photo by unsplash.com/@nardly |
Telah terjadi turun temurun sejak tahun 1980-an dimulai dari merdekanya Korea Selatan yang beralih dari Kerajaan Dinasti Joseon, lalu Kekaisaran Han Raya, sampai menjadi Negara Merdeka dari penjajahan, dan menjadi negara Republik.
Di balik perubahan dan politik yang terjadi di antara para pemimpin negara, terdapat dukungan dan pengaruh dari beberapa pendiri grup konglomerat yang ada sekarang. Pengaruh tersebut terus lestari sampai sekarang, dan tak jarang menjadi kontroversi di masyarakat luas.
Yuk simak ulasan lebih lanjut mengenai para chaebol di Korea Selatan yang tidak hanya kaya, tetapi juga berkuasa!
Deretan Konglomerat Korea Selatan
Lee Jae Yeong, salah satu dari kalangan konglomerat Korea Selatan/Foto: Bloomberg
Samsung
![]() Lee Jae Young, Lee Boo Jin, Lee Seo Hyun/Foto: South China Morning Post |
Samsung merupakan konglomerat manufaktur multinasional Korea Selatan yang berkantor pusat di Samsung Town, Seoul, Korea Selatan. Samsung memiliki banyak bisnis afiliasi.
Kebanyakan dari mereka bersatu di bawah merek Samsung, dan merupakan chaebol Korea Selatan terbesar. Salah satu yang paling dikenal dari Samsung adalah Samsung Electronic, yang memproduksi ponsel dan barang elektronik lainnya.
Dilansir dari The Atlantic, Samsung sendiri bertanggung jawab atas 20 persen dari ekonomi negara senilai 1,1 triliun USD. Sebuah jumlah besar yang tidak dapat diabaikan negara begitu saja.
Padahal, sebenarnya keluarga chaebol yang didirkan oleh Lee Byung Chul (founder) ini, memiliki banyak grup terkait yang masih dikelola oleh satu keluarga.
Seperti Hansol Group yang dikelola oleh Putri pertama Lee Byung Chul dan teruskan oleh anak-anaknya, kemudian CJ EnM yang dikelola oleh keturunan Putra Pertama Lee Byung Chul, lalu Shinsegae Group yang dikelola oleh putri Lee Byung Chul, lalu ada pula Joong Ang Group yang memiliki Stasiun TV Kabel JTBC yang dimiliki oleh menantu dari Lee Byung Chul, dan masih banyak lagi.
![]() Samsung Empire/Foto: Forbes |
Hal ini membuat keluarga dari chaebol Samsung Group, memiliki pengaruh dalam banyak sektor. Dimulai dari elektronik, department store, makanan, dan bahkan dunia entertainment. Tidak heran, mereka menjadi grup konglomerat yang memiliki pengaruh terbesar di negaranya.
Sejarah yang menarik dan pengaruh yang besar ini bahkan menjadi inspirasi sebuah drama berjudul Reborn Rich (2022) yang dibintangi Song Joong Ki, Lee Sung Min, dan Shin Hyun Been.
Drama yang kini telah menjadi drama tv kabel rating tertinggi ke 2 sepanjang masa pada Rabu, (18/12/22) lalu berdasarkan perhitungan rating dari Nielsen Korea, drama tersebut terus menciptakan rekor baru setiap penayangannya.
Sorotan juga datang karena banyak mengangkat sejarah dan kejadian nyata yang diduga dialami para anggota keluarga Samsung Group.
Suksesi Pemimpin Lainnya di Kalangan Konglomerat Korea Selatan
Chairman LG Group Koo Bon Moo dalam kunjungannya di pabrik Compact Power Inc di Holland, Michigan, AS pada 2010/Foto: Kevin Lamarque
LG
![]() Koo Kwang Mo, LG CEO/Foto: The Korea Herald |
Chaebol atau konglomerat selanjutnya adalah pemilik dari LG Electronics, yang sering disebut-sebut sebagai konglomerat terbesar keempat di Korea Selatan (LG Corporation).
Nilai penjualan dari LG pada tahun 2014, mencapai 55,91 milyar USD atau sebesar 59 triliun Won. Perusahaan yang didirikan seusai perang Korea pada tahun 1958 ini berawal dengan nama GoldStar, kemudian bergabung dengan perusahaan lain bernama Lak Hui (atau Lucky), berubah menjadi Lucky-GoldStar, lalu berubah kembali menjadi LG Electronics.
Pada awal abad 21, LG memecah perusahaan. Di antaranya menjadi LG Chemical, LG Household, LG Display, dan masih banyak lagi. LG sendiri memiliki empat unit bisnis utama yaitu untuk komunikasi seluler, perabotan rumah, hiburan, solusi udara, serta Komponen Kendaraan.
Produk peralatan elektronik LG seperti refrigator, mesin cuci, microwave, termasuk jajaran teratas di Korea Selatan, baik dari segi kualitas dan penjualan.
![]() Koo Bon Moo dan Koo Kwang Mo/Foto: The Korea Herald |
Suksesi dari keluarga chaebol LG sendiri, sempat terjadi 'drama'. Di mana Koo Bon Moo, chairman LG Electronic sejak tahun 1995 – 2018, tersebut mewariskan posisinya pada putra angkatnya Koo Kwang Mo, yang telah bekerja untuk LG Electronic sejak tahun 2006 dan dikenal sebagai seorang yang rendah hati.
Koo Kwang Mo merupakan keponakan dari Koo Bon Moo yang tidak memiliki putra kandung, ia kemudian diangkat menjadi putranya dan mewarisi perusahaan.
Hyundai
Hyundai Chariman Chun Euisun/Foto: The Economic Times
Hyundai
![]() Chung Euisun, his wife, at his daughter Chung Jin Hee and his husband Wedding/Foto: Yonhap News |
Selanjutnya adalah Hyundai. Sebuah grup konglomerat asal Korea Selatan yang didirikan oleh Chung Ju Yung. Grup konglomerat ini pertama kali didirikan pada tahun 1947, sebagai perusahaan konstruksi.
Keluarga Chung kemudian memperbesar bisnisnya ke dalam berbagai industry. Kini Hyundai, menjadi grup terbesar kedua di Korea Selatan. Namun, pada tahun 1997 saat terjadi krisis keuangan di Korea Selatan, Hyundai memutuskan untuk memisahkan bisnisnya dari satu sama lain.
Di antaranya adalah Hyundai Department Store Group, Hyundai Motor Group, dan Hyundai Heavy Industries Group. Ini menyebabkan Sebagian besar perusahaan, meski memiliki nama Hyundai, tidak terikat secara hukum dengan Hyundai Group.
Perusahaan yang menjadi Perusahan induk yaitu Hyundai Merchant Marine. Meskipun tidak terikat secara hukum satu sama lain, tetapi Sebagian besar Perusahaan Hyundai, masih dikelola oleh keluarga Chung.
Bisnis dari Hyundai sendiri kini makin dikenal sebagai salah satu produsen mobil terkemuka asal Korea Selatan. Telah banyak cabang perusahaan yang dibuka di luar negeri.
Salah satunya Indonesia. Tidak hanya membuka cabang, Hyundai pun telah membuat kerja sama dengan pemerintah serta perusahaan lokal dalam ekspansi bisnisnya.
Tidak hanya Samsung, Hyundai juga menjadi inspirasi lain dari drama Reborn Rich, sebagai Daeyoung yang memiliki pasar kuat pada produksi mobil dan distribusi. Hal ini membuat publik menjadi lebih tertarik pada dua grup konglomerat tersebut.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!





