Deretan Tragedi Kematian Anak Gajah di Indonesia yang Terjadi Sepanjang Tahun Ini

Anak Gajah Yuni

Ilustrasi gajah/ Foto: freepik.com/byrdyak

Seekor anak gajah bernama Yuni dinyatakan mati pada April 2025 lalu. Ia dinyatakan mati di Pusat Latihan Gajah (PLG) Sebanga, Kabupaten Bengkalis. Sebelumnya, anak gajah Yuni sempat terpisah dari induknya pada Maret 2025, Beauties.

Melansir dari  detiknews,  kepala BBKSDA Riau, Supartono, mengungkapkan pihaknya telah melakukan nekropsi atau bedah bangkai terhadap bangkai anak gajah Yuni. Hasil nekropsi menunjukkan penyebab anak gajah Yuni mati adalah diduga peradangan lambung dan usus.

Sampel bagian organ penting dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui diagnosis lebih lanjut penyebab kematian, termasuk kemungkinan dugaan adanya serangan Elephant Endothelial Herpes Virus (EEHV). Dari hasil uji laboratorium di Medica Satwa Laboratories-Bogor menyatakan negatif EEHV.

Lebih lanjut, Balai Besar KSDA Riau memutuskan melakukan uji histopatologi di Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan hasil uji hispatologi tersebut, diketahui ada beberapa penyebab kematian anak gajah Yuni. Salah satunya pneumonia, hemoragia pada paru-paru yang menyebabkan kegagalan pernapasan hingga kematian.

Selain itu, kondisi stres berkontribusi pada penurunan sistem pertahanan tubuh yang menyebabkan kerentanan hewan terhadap suatu infeksi bahkan kematian, Beauties. Terlebih, anak gajah yang stres karena terpisah dari induk dan rombongan gajah.

Anak Gajah Tari

Pada September 2025, seekor anak gajah berusia 2 tahun di Taman Nasional Tesso Nilo bernama Tari mati.

Melansir dari  detiksumut,  berdasarkan keterangan Kepala TNTN Heru Sutmantoro, tidak ada tanda kekerasan atau luka pada tubuh gajah Tari, hanya saja perut terlihat kembung.

Kematian gajah Tari tentu menjadi kabar duka dalam dunia konservasi. Terlebih, anak gajah Tari yang sempat menjadi ikon pelestarian gajah di Riau bersama gajah Domang.

Anak Gajah Laila

Terbaru pada November 2025, seekor anak gajah bernama Nurlaila atau Laila yang dirawat di Pusat Konservasi Gajah Sebanga, Kabupaten Bengkalis, Riau, mati pada Sabtu, (22/11/2025) lalu dalam usia 1,5 tahun.

Awalnya, anak gajah Laila terlihat kurang aktif yang selanjutnya mendapatkan pemeriksaan hingga perawatan dari tim medis.

Melansir dari  detiktravel,  dari hasil pemeriksaan tim medis yang terdiri dari dokter hewan dan mahout (pawang) dilaporkan bahwa kondisi suhu tubuh Laila normal.

Selanjutnya Tim Dokter Hewan melakukan pemeriksaan lanjutan dan memberikan cairan infus dan obat serta dilakukan pemantauan setiap 2 jam. Pada Sabtu, (22/11/2025), sekitar pukul 00.30 WIB anak gajah Laila terdengar menjerit dan teriak yang ketika dipantau masih kondisi berdiri dan aktif bergerak.

Kemudian sekitar pukul 01.00 WIB, anak gajah Laila kembali menjerit. Setelah dicek, kondisi gajah posisi tubuh dalam keadaan berbaring namun setelah diberikan penanganan gajah kembali bangun, minum, dan menyusu.

Sekitar pukul 05.00 WIB, anak gajah Laila sempat bersuara, kemudian dilakukan pemeriksaan dan sekitar pukul 05.30 WIB dalam kondisi terbaring anak gajah Laila dinyatakan sudah mati, Beauties.

Untuk memastikan penyebab kematian, tim dokter hewan BBKSDA Riau turut melakukan nekropsi untuk melihat perubahan yang terjadi pada organ-organ vital. Selain itu, akan dilakukan pengambilan sampel jaringan yang akan diuji di laboratorium.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!