Diakui Dunia, Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Diabetes
Kabar baik, ada prestasi membanggakan yang berhasil ditorehkan anak muda Indonesia. Baru-baru ini, dua ilmuwan muda, Fahrul Nurkolis dan Juan Leonardo berhasil menemukan senyawa baru yang diakui oleh dunia internasional dan penemuannya telah terdaftar di National Library of Medicine.
Senyawa tersebut terbukti menargetkan reseptor penting dalam pengendalian diabetes. Senyawa baru ini diberi nama dari gabungan keduanya, yaitu Juanleoxy Fahrulanoside (C12H23NO9).
"Ada unsur gabungan nama kami, saya [Fahrul]Â dan Juan, untuk menandai perjalanan kolaborasi anak muda Indonesia yang berani menembus dunia riset global," kata Fahrul kepada detikEdu, Kamis (4/9).
"Bukan sekadar nama, tapi simbol bahwa riset ini lahir dari kerja sama, doa, dan semangat agar ilmu pengetahuan bisa dekat dengan masyarakat," imbuh ilmuwan berusia 25 tahun tersebut.
Fahrul Nurkolis merupakan ilmuwan muda dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sementara itu, Juan Leonardo adalah ilmuwan lulusan Beijing University of Chinese Medicine.
Diundang Sebagai Pembicara di Congress of Nutrition di Paris
Diundang Sebagai Pembicara di Congress of Nutrition di Paris/Foto: Dok. Instagram
Pencapaian dan kontribusi Fahrul dan Juan ini mendapat apresiasi dari dunia internasional, Beauties. Keudaanya diundang sebagai pembicara di International Congress of Nutrition (ICN) 2025 di Paris pada 24-29 Agustus.
Sebagai informasi, ICN merupakan forum empat tahunan yang digelar oleh International Union of Nutritional Sciences (IUNS) ini diakui UNESCO dan WHO, yang mendapat dukungan langsung dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Penemuan senyawa baru oleh Fahrul dan Juan ini bermula dari obat herbal Tiongkok bernama Delites, yang banyak digunakan di Indonesia. Dengan pendekatan bioinformatika, mereka menemukan bukti adanya senyawa yang menargetkan reseptor penting dalam pengendalian diabetes.
Serangkaian penelitian dilakukan sejak 2022. Mulai dari integrasi literatur herbal dengan teknologi modern, in silico screening, validasi metabolomik, hingga uji awal in-vitro.
"Penelitian ini memberi harapan baru dalam pengendalian diabetes dengan mekanisme GLP-1 yang terbukti penting secara klinis. Jika dikembangkan lebih lanjut, ia bisa menjadi dasar terapi yang efektif, aman, dan berbasis kekayaan hayati di sekitar kita," papar Juan dalam keterangannya.
Senyawa baru Juanleoxy Fahrulanoside kini masih berada pada tahap penelitian dasar, Beauties. Rencananya, senyawa ini bisa dikembangkan menjadi berbagai bentuk, mulai dari kapsul ekstrak, tablet, hingga minuman fungsional. Namun, tentu harus melalui sejumlah perjalanan panjang, mulai dari uji praklinik, uji klinik, sampai izin edar.
Sosok Ilmuwan yang Banjir Prestasi
Fahrul Nurkolis/Foto: Instagram @fahrulnurkolis_
Juan Leonardo adalah ilmuwan muda Indonesia dan Certified Sports Nutritionist yang aktif membagikan konten bertema edukasi soal kesehatan di akun Instagramnya, @juan.guladarah. Ia menempun pendidikan menengah pertama dan atas di Shanghai, China. Lalu ia melanjutkan studinya di Boston, Amerika Serikat, dan Beijing University of Chinese Medicine.Â
Sementara itu, penemuan senyawa baru untuk diabetes ini bukan penemuan pertama Fahrul Nurkolis. Sebelumnya, Fahrul berhasil memiliki paten atas senyawa antikanker dan antidiabetes. Ia memperoleh hak paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum Republik Indonesia saat usianya baru 25 tahun.
Dalam prosesnya, hak paten yang diraih Fahrul telah melewati penelitian panjang dengan menggabungkan studi in silico, in vitro, dan uji biologi. Penelitian ini berangkat dari kebutuhan akan terapi berbasis bahan alam yang lebih aman dan efektif dalam menangani gangguan metabolik.
"Latar belakang (penelitian)nya adalah mencari solusi berbasis bahan alam yang potensial dan memiliki efek sinergis dalam terapi penyakit metabolik seperti diabetes dan obesitas. Dari situ, kami melakukan berbagai pendekatan mulai dari studi bioinformatika hingga uji biologis sebelum akhirnya dipatenkan," ucapnya saat dihubungi detikEdu, Rabu (5/3).
Fahrul adalah sosok ilmuwan muda yang banjir prestasi, Beauties. Kini, ia Stelah memiliki lebih dari 105 publikasi jurnal internasional bereputasi. Selama di bangku perkuliahan, Fahrul aktif mengikuti konferensi internasional dan membangun jejaring global. Ia juga pernah menjadi delegasi termuda di Nordic Nutrition Conference di Finlandia, serta mendapatkan penghargaan dari Ikatan Dokter Indonesia atas inovasi risetnya.
Tak hanya itu, Fahrul juga meraih penghargaan "Best Young Researcher" dari Kyung Hee University di Korea Selatan, serta "Impactful Young Researcher Under 25" berdasarkan jumlah sitasi dan publikasi di Web of Science dan Scopus.
Fahrul berpesan kepada ilmuwan muda Indonesia untuk tidak takut bermimpi besar. Ia juga mendorong ilmuwan muda untuk menggali kearifan lokal di Indonesia.
"Jangan takut bermimpi besar. Gali kearifan lokal, olah dengan teknologi modern, dan bawalah ke panggung dunia. Gelar atau status bukan penghalang-yang penting adalah keberanian untuk mulai, ketekunan menghadapi keterbatasan, dan komitmen agar riset yang kita lakukan benar-benar memberi manfaat nyata bagi bangsa," pungkasnya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!