Berbeda jauh dengan Singapura yang memiliki bandar udara (bandara) dengan berbagai kenyamanan yang tersedia. Di Pulau Saba, Karibia Belanda, ada bandara yang disebut sebagai yang paling berbahaya di dunia.
Bandara Juancho E. Yrausquin namanya. Bandara yang berada di Pulau Saba ini disebut paling berbahaya karena memiliki landasan komersial terpendek di dunia. Meski demikian, seperti yang dikutip dari PrivateFly, bandara Saba pun beberapa kali dinobatkan sebagai Top 10 Most Scenic Airport.
Hanya Memiliki Landasan Pacu Sepanjang 400 Meter
Pulau Saba ini hanya memiliki luas 8 km, yang mana sudah termasuk pegunungan tebing laut yang berliku-liku. Lalu, untuk landasan pacunya hanya memiliki panjang sekitar 400 meter atau 1.312 kaki saja.
Karena hal ini, tak semua pesawat bisa untuk mendapatkan akses hilir mudik untuk ke bandara Saba.
Winair Menjadi Maskapai Utama untuk ke Pulau Saba
Dikutip dari Atlas Obscura, tak semua bisa akses ke Pulau Saba. Jalur pendaratan tertutup untuk jet, yang mengharuskanmu untuk naik pesawat yang lebih kecil, seperti BN-2 Islander of the Twin Otter.
Winair menjadi maskapai utama yang bisa mengakses Pulau Saba. Yang mana, ini pun merupakan penerbangan singkat 12-15 menit dari pulau St. Maarten atau naik perahu 90 menit.
Butuh Pilot Terlatih untuk Penerbangan ke Pulau Saba
Dikenal sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia, dibutuhkan pilot-pilot terlatih untuk terbang ke Pulau Saba.
Dilansir dari detikTravel, Pilot veteran, kapten Roger Hodge adalah instruktur armada Twin Otter Winair. Ia melatih para pilot Winair yang saat ini wara-wiri menerbangkan pesawat dari dan ke Pulau Saba.
Saat ada seorang pilot yang sukses untuk selanjutnya bertugas, ia akan menyebut pilot tersebut setara dengan pilot di film Top Gun.
"Begitu seseorang pria telah terlatih sepenuhnya, membuat kami melakukan dan menyampaikan lewat radio bahwa Top Gun lain lahir. Itulah cara kami menyebut mereka," ujar Hodge seperti yang dikutip dari CNN.
Saat Hujan, Penerbangan ke Pulau Saba Bisa Ditiadakan
Beauties, saat hujan dan landasan basah, penerbangan untuk ke Bandara Juancho E. Yrausquin ini bisa saja ditiadakan lho!
Kondisi batasan berat, kecepatan angin, serta pendeknya landasan pacu dan tingkat kemiringan membuat pilot harus memiliki perhitungan yang tepat. Meski demikian, belum ada catatan terjadinya kecelakaan fatal di sini.
Menjadi Gerbang Kehidupan Penduduk
Bandara yang diresmikan pada September 1963 ini menjadi gerbang kehidupan untuk penduduk. Tak hanya karena bisa mendatangkan turis asing, tapi juga bisa menjadi pusat transportasi utama warga lokal yang membutuhkan perawatan medis.
Beberapa wisatawan pun menceritakan pengalaman menakjubkannya saat mendarat di bandara Saba.
"Ini mendebarkan! Kamu melihat Saba di kejauhan, lalu semakin dekat dan dekat. Saba memenuhi jendela, berbelok, jatuh, dan mendarat. Sungguh perjalanan yang luar biasa," kata salah satu wisatawan, seperti yang dikutip dari PrivateFly.
"Ini adalah landasan pacu komersial terpendek di dunia dan memberikan para wisatawan pendaratan dan lepas landas yang benar-benar menyenangkan. Sangat menyenangkan berada di pesawat dengan pemula karena pesawatnya sangat kecil, sehingga kamu bisa mendengar napas kolektif,"
Beauties bagaimana, tertarik untuk berkunjung nggak nih?
_______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!