Disebut Jadi Penyebab Antraks di Gunungkidul Sampai Merenggut Korban Jiwa, Apa Itu Tradisi Brandu?

Tim Redaksi detikTravel | Beautynesia
Jumat, 07 Jul 2023 13:01 WIB
Mengenal tradisi Brandu yang disebut jadi penyebab antraks/Foto: Achmad Syauqi/ detikJateng

Kasus antraks mendadak ramai terjadi di Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul. 

Antraks adalah jenis penyakit infeksi yang ditularkan dari hewan ternak seperti sapi atau kambing ke manusia. Akibat kasus antraks yang terjadi di Gunungkidul ini, seorang warga meninggal dunia serta puluhan lainnya teridentifikasi suspek. 

Disebut-sebut hal ini karena tradisi Brandu. Tradisi apakah itu? Simak!

Mengenal Tradisi Brandu yang Disebut Jadi Penyebab Antraks

Kasus wabah antraks di Gunungkidul memakan sejumlah korban jiwa dan puluhan warga lainnya teridentifikasi suspek. Simak pengertian dan cara pencegahan antraks!/ Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Tradisi Brandu merupakan tradisi penyembelihan sapi sakit atau mati yang masih banyak dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul. Nantinya, daging sapi hasil penyembelihan dari hewan sakit atau mati itu akan dijual murah dan uangnya dikumpulkan untuk membantu pemilik sapi. 

Kabid Kesehatan Hewan DPKG Gunungkidul Retno Widyastuti mengatakan, kebiasaan masyarakat mengonsumsi daging sapi mati di Jati ini dikenal dengan tradisi Brandu. 

"Brandu itu tradisi di Gunungkidul, dan brandu itu macam-macam. Maksudnya brandu itu tergantung sebabnya dan kadang-kadang (ternak) keracunan baru sakaratul maut dipotong," katanya kepada wartawan di Kantor Pemkab Gunungkidul dan dikutip Jumat (7/7/2023).

Lebih lanjut, Retno mengatakan, untuk kasus di Jati ini, hewan ternak diketahui telah mati terlebih dulu sebelum disembelih dan dibagikan. Namun, jangka waktu mati dengan penyembelihan tidaklah lama, alias tidak selang berhari-hari. 

Populer di Gunungkidul, Retno menyebut jika tradisi Brandu ini sebenarnya memiliki tujuan baik. Yang mana hasil hewan mati yang disembelih itu akan dijual murah dan hasil penjualannya akan diberikan pada pemilik ternak agar ia tidak mengalami kerugian cukup besar akibat hewannya mati. 

Namun meski demikian, Retno juga menilai jika tradisi Brandu ini juga sama saja merugikan masyarakat, karena menyebarkan antraks. 

Lebih lengkap tentang tradisi Brandu, baca selengkapnya di sini. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Loading ...