Rata-rata orang yang mengalami menstruasi menghabiskan tidak sedikit biaya untuk membeli produk menstruasi. Tapi, beberapa negara justru menerapkan pajak tampon (jenis pembalut) karena menurut pemerintah negara setempat, produk menstruasi dianggap sebagai barang mewah. Pajak tampon diketahui menambah beban bagi orang yang sedang menstruasi dan mendiskriminasi mereka, dengan menjadikan barang-barang penting bagi kehidupan mereka menjadi tidak terjangkau bagi sebagian orang.
Secara global, 800 juta perempuan mengalami menstruasi dan 500 juta diantaranya hidup tanpa akses ke fasilitas kebersihan menstruasi yang memadai. Banyak dari mereka yang menggunakan bahan yang tidak aman untuk mengatur menstruasi. Para pendukung menstruasi di dunia berjuang untuk pembebasan pajak produk menstruasi dan memastikan bahwa setiap orang dapat mengatur menstruasi mereka.
Pengertian Pajak Tampon
Mengenal pajak menstruasi/Foto: Freepik.com |
Dilansir dari Global Citizen, pajak tampon adalah pungutan atas produk menstruasi yang berarti mereka memiliki pajak pertambahan nilai atau pajak penjualan. Sedangkan barang-barang pembelian kesehatan penting lainnya, seperti resep, beberapa obat bebas, dan lainnya dibebaskan dari pajak.
Pajak tampon juga dikenal dengan istilah Pink Tax. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bentuk diskriminasi berbasis gender yang dinamai untuk memasarkan warna merah muda terhadap perempuan.
Alasan Diberlakukan Pajak Tampon
Alasan penetapan pajak tampon/Foto: Freepik.com/EvgenySmykov |
Bagi banyak negara bagian dan negara Amerika Serikat, mengecualikan produk menstruasi dari pajak mengakibatkan berkurangnya pengumpulan pendapatan publik. Pemotongan pajak untuk popok dan tampon di California misalnya, diperkirakan akan menghilangkan pendapatan sekitar $55 juta atau sekitar Rp858,1 miliar per tahun.
Di negara bagian New York, penghapusan pajak tampon diperkirakan akan mengurangi pendapatan sebesar $14 juta atau sekitar Rp218,4 miliar setiap tahunnya. Ketika negara bagian menghilangkan pajak tampon, mereka akhirnya harus menaikkan tarif pajak untuk barang-barang lain guna menutupi kerugian tersebut.
Besaran Biaya Pajak Tampon
Besaran biaya pajak tampon/Foto: Freepik.com |
Secara global, sekitar 12,8 persen perempuan dan anak perempuan hidup dalam kemiskinan dan berjuang untuk mengakses sumber daya untuk mengatasi menstruasi mereka. Pajak tampon mempersulit orang-orang yang hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sedangkan mayoritas orang yang mengalami menstruasi adalah perempuan, yang berada dalam posisi kurang menguntungkan dari segi finansial karena dipengaruhi kesenjangan upah gender.