Menurut beberapa ahli, hubungan yang intim dan sehat terbukti sebagai faktor penunjang untuk memberikan dukungan sosial, emosional dan kesejahteraan fisik, serta regulasi emosi. Hubungan yang intim bahkan bisa memberikan efek kesehatan yang baik.
Berangkat dari hal tersebut, penting untuk mempelajari mengenai perilaku yang bisa melemahkan atau meningkatkan intimasi dalam sebuah hubungan. Dilansir dari Psychology Today, inilah beberapa perilaku yang disebut bisa merusak keintiman!
Tidak Mengekspresikan Kebutuhanmu
Untuk sebagian besar orang, terutama kamu yang tumbuh dalam lingkungan yang sulit, mengekspresikan kebutuhanmu adalah sesuatu yang menakutkan. Kamu mungkin akan khawatir jika pasangan akan merasa terbebani atau kewalahan untuk memenuhi kebutuhanmu.
Selain takut membebani, kamu juga mungkin akan takut bahwa pasangan akan menolak permintaanmu begitu kamu mengungkapkannya. Meskipun begitu, menahan diri juga akan menimbulkan permasalahan lain.
Sisi negatif dari menyembunyikan apa yang kamu butuhkan akan membuat pasanganmu tidak bisa memahami dirimu secara utuh dan membuatmu merasa tidak pantas mendapatkan hal-hal yang harusnya kamu dapatkan. Perlahan, pola ini akan mengikis intimasi dan menciptakan jarak emosional.
Tidak Meminta Maaf dengan Tulus
Meminta maaf dengan benar adalah kemampuan yang sulit untuk dikuasai, terutama oleh kamu yang tumbuh dalam keluarga dengan orang tua yang tidak pernah meminta maaf satu sama lain. Permintaan maaf yang tulus adalah bukti bahwa kamu mengakui kesalahanmu dan berusaha untuk menyembuhkan luka yang kamu timbulkan.
Mengakui kesalahan dan meminta maaf tanpa beralasan, merasionalisasi tindakan, atau banyak menjelaskan adalah caramu membuktikan kepada pasangan bahwa kamu bersedia menghadapi emosi yang sulit dengan penuh tanggung jawab.
Perilaku ini juga merupakan sebuah “pernyataan” bahwa seburuk apa pun kekacauan yang dibuat, hubungan akan tetap baik-baik saja jika kamu bersedia untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Sementara itu, gagal meminta maaf dengan tulus adalah tanda bahwa integritasmu tidak bisa dipercaya.