Relasi yang kuat adalah pondasi utama dalam banyak hal, termasuk meraih kesuksesan. Namun masalahnya, kita tahu bahwa membangun hubungan yang solid tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu proses dan pendekatan yang dipercaya hanya bisa dilakukan orang yang cerdas secara emosional. Namun benarkah demikian?
Dilansir dari Business Insider, kecerdasan emosional (EQ) adalah kemampuan memgelola emosi, mengendalikan kompleksitas sosial, dan membuat keputusan untuk mencapai hasil yang positif. Namun hal paling luar biasa adalah orang-orang ini memiliki kemampuan membuat seseorang terkesan, respek, bahkan merasa nyaman. Hal itulah yang menjadi bekal untuk membangun hubungan dengan banyak orang.
Namun, dilansir dari Inc, disebutkan bahwa pada dasarnya orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi memiliki sebuah pola yang bisa dipelajari. Mereka terbiasa menggunakan kata-kata tertentu saat membangun sebuah hubungan. Apa saja?
Kata-Kata Ajaib yang Digunakan Orang Cerdas untuk Bangun Relasi
"Bagaimana Aku Bisa Membantu?"
Orang-orang dengan kecerdasan tinggi akan memperkenalkan diri saat memulai komunikasi, kemudian melontarkan pertanyaan semacam “Bagaimana aku bisa membantu” pada lawan bicaranya. Hal ini menjadi semacam rutinitas, yang ternyata cukup efektif dalam membangun komunikasi yang baik dan penuh empati.
Kata-kata semacam “Bagaimana aku bisa membantu”, “Ada yang bisa kubantu?”, dan lain-lain mungkin telah kamu dengar ribuan kali, bahkan sering terucap dari mulutmu. Meski demikian, tidak banyak orang yang memahami dampak potensialnya.
Bukan sekedar kata-kata, namun ini adalah seperangkat pelajaran berharga terkait kecerdasan emosional. Kalimat ini adalah sebuah kemampuan untuk mengubah emosi jadi hal menguntungkan, alih-alih menjadi musuh.
Studi Kasus dari Korban PHK
Kata-Kata Ajaib Orang Cerdas untuk Membangun Hubungan/Foto: Unsplash.com/Rosie Sun |
Douglas Conant, pebisnis asal Amerika Serikat, menyimpulkan hal itu berdasarkan pengalamannya bersama seorang konselor bernama Neil MacKenna, yang mendapat tugas membantu orang-orang yang baru saja kehilangan pekerjaan. Conant menceritakan bagaimana MacKenna menerima telepon dengan kata-kata yang sama setiap kalinya.