Fakta-fakta Jurnalis Perempuan di Banjarbaru Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 28 Mar 2025 13:00 WIB
Terduga Pelaku Sudah Diamankan
Ilustrasi/Foto: Pixabay.com/Engin Akyurt

Seorang jurnalis perempuan di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), bernama Juwita (23) tewas, diduga dibunuh oleh anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL). Juwita ditemukan tewas di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar, Minggu (23/3).

Juwita ditemukan tak bernyawa dengan sejumlah luka memar di tubuhnya di tepi jalan bersama sepeda motornya. Juwita sempat diduga meninggal akibat kecelakaan tunggal. Namun, setelah penyelidikan lebih dalam, pihak kepolisian menemukan petunjuk bahwa Juwita diduga dibunuh oleh oknum TNI AL yang merupakan kekasihnya.

Dirangkum dari detikcom, berikut ini sederet fakta jurnalis perempuan di Banjarbaru yang tewas diduga dibunuh oleh oknum TNI AL.

Korban Sempat Dikira Kecelakaan

Jurnalis Juwita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

Fakta-fakta Jurnalis Perempuan di Banjarbaru Tewas, Diduga Dibunuh Oknum TNI AL/Foto: Dok. Istimewa

Juwita sempat dikira meninggal karena kecelakaan tunggal. Rekan sesama jurnalis, Teny mengaku sempat berkomunikasi dengan korban perihal buka puasa bersama pada Sabtu (22/3).

"Pada pukul 10.49 ia masih membalas, dan ketika saya kirimkan lokasi pukul 12.01 pesan saya hanya centang dua, tidak dibaca," kata Teny kepada wartawan, Senin (24/3), dilansir dari detikcom.

Teny lalu mendapatkan kabar bahwa Juwita ditemukan tak bernyawa di Jalan Gunung Kupang, Kabupaten Banjar. Ia diberitahu bahwa Juwita meninggal karena kecelakaan tunggal. Namun, Teny merasa ada yang janggal, karena ditemukan bekas memar pada tubuh korban, yaitu di area bawah mata serta dari leher hingga ke daun telinga kiri. Menurut Teny, luka-luka tersebut tidak wajar sebab korban mengenakan helm.

"Terlalu janggal kalau Juwita disebut kecelakaan tunggal. Kalau laka, pasti bajunya kotor dan rusak," katanya.

Polisi Lakukan Penyelidikan dan Temukan Petunjuk

Rumah Duka Juwita

Rumh Duka Juwita/Foto: Khairun Nisa/detikKalimantan

Polisi yang menyelidiki kasus ini kemudian menemukan handphone dan dompet korban hilang di lokasi kejadian. Polisi berusaha mencari barang bukti yang tersisa.

Lalu, tim penyidik menemukan laptop milik korban. Polisi memeriksa laptop tersebut untuk mencari petunjuk.

Dalam laptop tersebut, ditemukan chat dengan kekasihnya yang merupakan oknum TNI AL tersebut. Korban diminta datang menemuinya. Terduga pelaku masih sempat mengirim chat berisi petunjuk arah. Diduga setelah itulah korban diserang.

TNI Konfirmasi Status Terduga Pelaku

Potret Juwita dan kekasihnya anggota TNI AL yang berencana menikah

Potret Juwita dan kekasihnya anggota TNI AL yang berencana menikah/Foto: Istimewa

Pihak TNI AL membenarkan bahwa korban dibunuh oleh oknum TNI AL. Namun, pihak TNI belum belum mengonfirmasi soal pelaku dan korban yang disebut berpacaran.

"Benar, pembunuhan dilakukan oknum TNI AL pangkat I berinisial J," ujar Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap kepada wartawan, Rabu (26/3), dilansir dari detikcom.

Mayor Laut Ronald sendiri membeberkan pelaku sudah berdinas di TNI AL selama 4 tahun. Dia pun berjanji pihaknya akan mengusut kasus ini secara transparan.

"Perkembangan akan kami sampaikan," ujarnya.

Terduga Pelaku Sudah Diamankan

Dukungan untuk Korban Kekerasan Seksual/Foto: Pixabay.com/Engin Akyurt

Ilustrasi/Foto: Pixabay.com/Engin Akyurt

Prajurit TNI AL berinisial J yang jadi terduga pelaku pembunuhan jurnalis perempuan Juwita di Banjarbaru sudah diamankan. Terduga pelaku segera dibawa ke Banjarmasin dari Balikpapan.

"Kami masih menyiapkan berkas-berkas yang akan dibawa ke Banjarmasin terkait percepatan penyelesaian perkara," ujar Komandan Polisi Militer Lanal Balikpapan Mayor Laut (PM) Ronald L. Ganap saat dihubungi detikKalimantan, Kamis (27/3/).

Diketahui, terduga pelaku ini salah satu anggota TNI AL Balikpapan berinisial J berpangkat Kelasi Satu. Saat ini, pelaku sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan di Pomal Balikpapan.

J sendiri sudah berdinas di TNI AL Balikpapan selama empat tahun terakhir. Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali turut buka suara terkait kasus ini. Dia memastikan pelaku dihukum berat.

"Oh iya, kita hukum berat!" kata Laksamana Muhammad Ali seperti dikutip dari detikNews, Kamis (27/3).

Muhammad Ali sendiri tak memberi banyak tanggapan terkait kasus tersebut. Namun ia kembali menegaskan terduga pelaku akan dihukum berat.

"Hukum berat!" tegasnya.

Sosok Jurnalis Perempuan yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL

Muncul tagal justice for Juwita korban pembunuhan oknum TNI AL

Sosok Jurnalis Perempuan yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL/Foto: X

Juwita adalah seorang jurnalis perempuan di media online Newsway.co.id di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Ia juga merupakan mahasiswi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari (Uniska MAAB) Banjarbaru.

Menurut penuturan rekan sejawat, Sheila Farazela, Juwita adalah sosok jurnalis yang gigih mencari berita. Menurut Sheila, korban cukup piawai menulis artikel feature.

""Dia bukan cuman teman liputan, Juwita sudah seperti adik sendiri. Di lapangan, dia cukup gigih untuk mencari berita dan menyelesaikan proyeksi dari kantor," kata Sheila Farazela dikutip dari detikKalimantan, Minggu (23/3).

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel, Zainal Helmie mengatakan Juwita merupakan jurnalis yang gigih dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas. Dia pun mengaku sangat kehilangan sosok korban.

"Kehilangan sosok almarhumah adalah luka mendalam bagi dunia pers," tutur Zainal. "Semangat dan perjuangannya dalam mencari serta menyampaikan berita akan menjadi inspirasi bagi rekan sejawat."

Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) mendesak kasus pembunuhan terhadap jurnalis Juwita dan mendorong kasus ini dibawa ke pengadilan sipil.

"AJI prihatin dan turut berduka atas kematian jurnalis di Kalsel. Kita mendesak kasus ini bisa tuntas, memberikan hukuman untuk efek jera bagi pelaku," kata Ketua Umum AJI Nany Afrida kepada wartawan, Kamis (27/3), dikutip dari detikKalimantan.

Nany mengatakan pihaknya belum bisa menilai apakah kasus tersebut berhubungan dengan konten berita yang ditulis oleh Juwita. Kendati begitu, secara khusus ia menyoroti tindakan TNI yang menghabisi nyawa orang.

"Kita belum bisa menilai ada hubungannya dengan konten berita yang dibuat Juwita karena belum ada bukti. Namun AJI menyoroti pendidikan TNI kita. Saat ini TNI mudah sekali menghabisi nyawa masyarakat yang harusnya dilindungi," ujarnya.

Neny mendorong kasus tersebut diselesaikan di ranah pengadilan sipil. Mengingat, adanya unsur pidana pembunuhan. Ia meyakini pengadilan sipil bisa lebih transparan dalam menangani kasus tersebut.

"Pelaku sebaiknya dibawa ke pengadilan umum/sipil, karena ini unsur pidana pembunuhan, bukan dalam situasi perang. Pengadilan sipil juga akan lebih transparan sekaligus menunjukkan keseriusan TNI AL dalam menangani kasus ini," jelasnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.