Fakta Menarik Lokananta di Solo, Studio Musik Pertama Indonesia yang Baru Direvitalisasi
Beauties, apakah kamu pernah mendengar tentang Lokananta? Yup, Lokananta merupakan studio musik pertama di Indonesia yang terletak di Solo dan didirikan pada tahun 1956. Seiring waktu berjalan, Lokananta mengalami pailit pada tahun 1990, sampai akhirnya dilikuidasi dan menjadi bagian dari Perum PNRI (Percetakan Negara Republik Indonesia) pada tahun 2004, dan difungsikan kembali setelah mengalami revitalisasi pada tahun 2023.
Untuk meresmikan selesainya revitalisasi, Lokananta menggelar pagelaran Festival Lokananta 2023 pada 3-4 Juni 2023 dengan menghadirkan 21 penyanyi lintas generasi, seperti David Bayu, D'Masiv, Pamungkas, Project Pop, Reality Club, Vina Panduwinata, Fariz RM, Kla Project, Andien, White Shoes & The Couples Company, hingga masih banyak penyanyi lainnya.
Peresmian ini juga dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, serta musisi legendaris Waldjinah, Titiek Puspa, dan Candra Darusman, lho. Yuk Beauties, kita pelajari fakta-fakta menarik lainnya tentang Lokananta!
Lokananta, Studio Musik Pertama di Indonesia
Lokananta dirikan pada 29 Oktober 1956 oleh mantan Menteri Penerangan RI Raden Maladi, yang awalnya dinamakan sebagai Perusahaan Piringan Hitam Lokananta dan merupakan bagian dari Jawatan Radio Kementerian Penerangan Republik Indonesia. Lokananta diartikan sebagai "seperangkat gamelan surgawi dalam pewayangan Jawa yang dapat berbunyi sendiri dengan merdu" dengan fungsi utamanya adalah menduplikasi bahan siaran dari RRI.
Dilansir dari beberapa sumber Lokananta mengalami masa kejayaannya mulai dari masa Orde Baru hingga akhir tahun 80-an dan berhasil menerbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun. Setiap bulannya, Lokananta mampu menjual 100.000 keping kaset ke pasar. Pada tahun 1985, Menteri Penerangan Harmoko, meresmikan studio rekaman musik Lokananta sebesar 375 meter persegi.
Namun saat pembajakan kaset di tanah air mulai marak, kinerja produksi kaset dan penjualan Lokananta turun drastis. Pada tahun 1990, dari produksi 400.000 keping kaset yang diedarkan, Lokananta hanya berhasil menjual sekitar 300.000 kaset. Kondisi Lokananta terus memburuk, di mana pada tahun 1991 Lokananta hanya berhasil menjual 700 kaset dari hasil produksi 5000 kaset. Pada tahun 1997 Lokananta berhenti produksi, hingga akhirnya dinyatakan pailit dan dibubarkan oleh pemerintah melalui Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2001.
Sejak dibubarkan, Lokananta menjadi bagian dari Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Surakarta untuk memproduksi rekaman musik, duplikasi audio (kaset & CD), penyiaran, percetakan, dan penerbitan, serta juga difungsikan menjadi museum musik. Di Lokananta, kita dapat melihat koleksi mesin-mesin yang pernah digunakan untuk duplikasi kaset audio, VHS, mesin pemotong pita kaset, konsol musik yang hanya ada dua di dunia, hingga pemutar piringan hitam dari era produksi Lokananta tahun 1960 sampai 1990.
Revitalisasi Lokananta Dimulai Pada Tahun 2022
![]() Lokananta/ Foto: pingpoint.co.id |
Sebagai studio musik pertama di Indonesia, Lokananta menyimpan ribuan lagu-lagu daerah dan lagu-lagu pop lama dari seluruh Indonesia, hingga rekaman pidato-pidato Presiden Soekarno serta rekaman master Proklamasi.
Salah satu contoh produksi Lokananta adalah piringan hitam berisi lagu-lagu daerah Indonesia yang dibagikan kepada kontingen Asian Games 1962 sebagai souvenir. Pada tahun 2018, satu set piringan hitam tersebut dicetak ulang dalam bentuk set CD dan dibagikan ke setiap atlet Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Oleh karena itu, Menteri BUMN Erick Thohir merasa bahwa Lokananta merupakan saksi dalam sejarah dan harus dihidupkan kembali agar generasi muda memahami dan menjaga sejarah bangsa Indonesia. Revitalisasi Lokananta dilakukan oleh Kementerian BUMN melalui PT Danareksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dengan dukungan dari Pemerintah Kota Surakarta.
Berlokasi di Jl. A. Yani No.379 A, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Lokananta mulai direvitalisasi sejak 27 November 2022. Proses revitalisasi ini memakan waktu kurang lebih selama 6 bulan, hingga akhirnya wajah baru Lokananta diresmikan pada 3 Juni 2023.
Wajah Baru Lokananta Hadirkan 5 Fungsi Utama
![]() Peresmian Lokananta oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Didampingi oleh Titiek Puspa dan Sejumlah Musisi Ternama Lainnya/ Foto: instagram.com/lokanantabloc |
Setelah direvitalisasi, Lokananta memiliki 5 fungsi utama, yaitu sebagai museum, galeri studio rekaman, arena pertunjukan, area kuliner, dan galeri UMKM. Lahan seluas 2,1 Ha tersebut disulap menjadi tujuh bagian arena, yakni Galeri Lokananta, Studio Rekaman Lokananta, Lokananta Live House, Taman Lingkar Lokananta, Panggung Amphitheater Lokananta, Area ritel foods and beverages, dan Area ritel kreatif non foods and beverages.
Di Lokananta, kamu bisa mempelajari sejarah sembari nongkrong menikmati kesyahduan kota Solo.
Tunggu apalagi Beauties? Jika kamu ke Solo, jangan lupa masukkan Lokananta menjadi salah satu tempat wisata yang harus kamu kunjungi ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

