Beauties telah dengar kabar anak-anak di Blitar putus sekolah akibat keinginan menikah? Berita yang cukup mengkhawatirkan mengingat usia mereka yang masih belia, bukan? Tak hanya satu atau dua anak saja, tapi jumlah mencapai ratusan anak SD dan SMP yang meminta rekomendasi untuk nikah muda ini.
Detik Jatim menjelaskan rinciannya, yakni 40 anak dengan pendidikan SD, 66 pendidikan SMP, dan 2 anak SMA. Mereka mengajukan nikah dini karena putus sekolah, Beauties.
Jumlah lebih banyak terhitung untuk anak yang putus sekolah itu, yakni 1.364 anak dengan rentang usia 16 - 18 tahun. Namun menariknya, keputusan mereka untuk tidak lanjut sekolah bukan berakar dari masalah ekonomi meski belum tersedia layanan pendidikan gratis.
Adi Andaka selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar mengungkapkan sejumlah alasannya kepada Detik Jatim. Berikut fakta menarik alasan mereka.
Hidup Serba Cukup Buat Malas Belajar
Sebagian besar anak-anak yang putus sekolah tersebut berasal dari keluarga dengan mata pencaharian Pekerja Migran Indonesia (PMI), Beauties. Jadi faktor ekonomi tidak menjadi masalah untuk mencukupi biaya kebutuhan sekolah.
Namun sebaliknya, hidup yang berkecukupan ini yang jadi faktor. "Bukan karena tidak ada biaya mereka tidak mau sekolah. Secara ekonomi mereka lebih dari cukup, karena dari jumlah itu kebanyakan anak-anak Pekerja Migran Indonesia. Justru hidupnya serba dicukupi membuat mereka malas belajar," jelas Adi.
Selain karena malas belajar akibat merasa kebutuhannya sudah tercukupi, masih ada alasan lain yang sama ironisnya, Beauties. Baca di halaman selanjutnya ya!