Viral di media sosial seorang istri yang tengah hamil alami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari sang suami hingga membuatnya babak belur. Kasus KDRT yang terjadi di Serpong, Tangerang Selatan pada Rabu (12/7) hingga kini masih dalam penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Satu per satu fakta baru terus terkuak. Terbaru, pelaku KDRT, BD (38), diketahui sempat mengirimkan pesan ancaman pembunuhan usai melakukan KDRT kepada sang istri, T (28). BD menyebut ingin 'bantai sekeluarga' terhadap sang istri.
Pelaku Kirim Pesan Ingin 'Bantai Sekeluarga' Usai KDRT Istri yang Lagi Hamil
Pesan ancaman pembunuhan itu diungkapkan oleh ayah korban, Marjali. BD mengirimkan pesan melalui voice note WhatsaApp. Dalam rekaman voice note tersebut, BD mengancam akan membunuh korban dan keluarganya.
"Mengancam akan dibabat, mau dibantai satu keluarga satu per satu segala macam. Emang saya ayam kampung?" ujar Marjali, Sabtu (15/7), dilansir dari detikNews.
Menurut Marjali, pengancaman tersebut terjadi saat BD berada di ruangan merokok di Polres Tangerang Selatan. Sedangkan posisi T ada di rumah sakit.
"Iya (di Polres), karena waktu itu dia ngomong sambil direkam sama Pak RW, mungkin dia kena narkoba atau apa harusnya dites urine," katanya.
Isi Pesan Ancaman Pembunuhan
Rekaman berisi ancaman itu kemudian viral di media sosial. Berikut isi ancaman tersebut:
"Mohon maaf bukan lancang, bukan sok jagoan. Pasti gua bantai satu keluarga, satu per satu gua banta"
"Tapi gua juga punya adat yah, siapa yang rusak duluan berarti itu yang kalah".
Marjali berharap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya. Sebab, apa yang dilakukan BD bukan hanya soal KDRT, namun juga sudah termasuk pengancaman.
"Harapan (agar) pelaku dihukum dengan seberat-beratnya, seadil-adilnya. Ini bukan penganiayaan ringan, bukan KDRT lagi, udah termasuk pengancaman," kata Marjali.