Seluruh masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek pada (1/2). Ada beragam cara yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa untuk merayakan Tahun Baru Imlek, seperti bagi-bagi angpao, tukar kado, dan perayaan unik di beberapa daerah di Indonesia.
Salah satu daerah yang tidak pernah absen merayakan Tahun Baru Imlek adalah Kota Selatpanjang, Provinsi Riau. Masyarakat Tionghoa di Selatpanjang memiliki cara unik untuk merayakan Imlek yaitu melakukan tradisi Perang Air atau Cian Cui. Seperti apa keseruan festival tahunan ini? Let’s scroll down!
Tradisi Perang Air atau Cian Cui
Berdasarkan jurnal ilmiah UIN SUSKA Riau, tradisi Cian Cui berawal dari sebuah permainan yang menggunakan semprotan busa. Supaya memberikan sentuhan baru untuk menyambut perayaan Imlek di kota Selatpanjang, pemuda Tionghoa di kota tersebut akhirnya melakukan inovasi dengan mengubah busa menjadi air.
Perayaan Imlek di Riau/ Foto: Instagram @mhmdafrzal |
Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, air adalah sumber rezeki. Jadi, menyemprotkan air sama artinya dengan membagi rezeki ke banyak orang. Hal ini semakin membuat tradisi Cian Cui bermakna dan tentu saja mempererat tali persaudaraan masyarakat setempat.
Perayaan Imlek di Riau/ Foto: Instagram @muri_org |
Selain menggunakan pistol air, tradisi Cian Cui juga identik dengan becak yang merupakan salah satu transportasi di kota Selatpanjang. Konon, masyarakat Tionghoa di Selatpanjang memiliki kebiasaan mengunjungi keluarga dengan menggunakan becak. Oleh sebab itu, becak jadi salah satu kendaraan yang paling banyak digunakan saat melakukan tradisi Cian Cui menjelang perayaan Imlek.
Mendapatkan Penghargaan
Karena unik, tidak heran jika tradisi Perang Air atau Cian Cui ini menarik banyak wisatawan lokal maupun luar. Inilah yang membuat tradisi Perang Air dijadikan sebagai salah satu festival tahunan di Selatpanjang, kabupaten Meranti, provinsi Riau.
Perayaan Imlek di Riau/ Foto: Instagram @jemmy_lee1029 |
Festival Cian Cui akhirnya memenangkan kategori Festival Pariwisata Terpopuler di Indonesia 2018 oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Tidak hanya itu, festival Cian Cui juga meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia-Indonesia pada tahun 2019 dengan peserta terbanyak yaitu sekitar 10.000.
Semenjak virus Corona masuk ke Indonesia, festival Perang Air atau Cian Cui yang selalu digelar untuk menyambut Tahun Baru Imlek pun harus ditiadakan. Hal ini bertujuan untuk mencegah kerumunan di Selatpanjang.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!