Gas LPG 3 Kg Mendadak Langka di Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya...

Rini Apriliani | Beautynesia
Senin, 03 Feb 2025 13:00 WIB
Gas LPG 3 Kg Mendadak Langka di Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya...
Alasan gas LPG mendadak langka di Jakarta/Foto: Andhika Prasetia

Belakangan ramai masyarakat mengeluhkan sulitnya mencari gas LPG 3 kg. Lantas, apa penyebabnya ya?

Gas elpiji 3 kg merupakan gas bersubsidi yang dikemas dalam tabung berwarna hijau muda. Sering kali, tabung ini disebut juga sebagai tabung melon.

Gas melon mulai dikenal di masyarakat sejak 2007 lalu, saat program konversi bahan bahar minyak tanah ke gas. Penggunaannya diperuntukkan kepada konsumen rumah tangga dan usaha mikro. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 3 ayat (1) Peraturan Presiden Nomor 104 tahun 2007, mengutip CNBC Indonesia. 

Tentu saja, kehadiran gas LPG 3 kg dengan harga yang masih bisa dijangkau ini sangat bermanfaat untuk masyarakat memenuhi keperluannya sehari-hari. Lalu, apa penyebabnya belakangan ini mendadak langka ya?

Ternyata Ini Penyebabnya...

Ilustrasi distribusi gas LPG 3 kg

Gas LPG 3 kg/Foto: dok. Pertamina Patra Niaga

Melansir CNN Indonesia, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta Hari Nugroho menyampaikan penyebab di balik langkanya gas LPG belakangan ini. 

Ia membenarkan bahwa telah terjadinya kelangkaan gas di berbagai lokasi. Hal tersebut karena pemerintah yang mengurangi kuota gas LPG bersubsidi pada 2025 ini. 

"Dikarenakan antara usulan kuota LPG subsidi untuk Jakarta di 2025 lebih kecil dari realisasi penyaluran LPG di 2024, ada pengurangan sekitar 1,6 persen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/1).

Sejak awal, kuota LPG subsidi untuk Jakarta pada 2025 ini ditetapkan sebesar 407.555 metrik tok (MT). Sementara itu, realisasi penyaluran LPG pada 2024 sebesar 414.134. Dalam hal ini terjadi pengurangan sebesar 6.579 MT. 

Selain itu, kelangkaan pun terjadi karena adanya tanggal merah di minggu lalu, dan tidak diizinkan melakukan penambahan kuota yang ada. Sehingga, untuk penyaluran pada 27 - 29 Januari mengambil 50 persen dari alokasi minggu sebelumnya.

Dari hasil pengecekan lapangan, Hari Nugroho menemukan bahwa permintaan lapangan pun memang sedang tinggi. 

"Kesimpulan berdasarkan pengecekan di lapangan, penyaluran di Kota Jakarta hingga saat ini masih terpantau cukup. Namun, memang berdasarkan pengamatan di lapangan, permintaan sedang tinggi," jelas Hari.

LPG 3 Kg sekarang harus dibeli di pangkalan resmiLPG 3 Kg sekarang harus dibeli di pangkalan resmi/ Foto: Istimewa

Di samping itu, baru-baru ini juga muncul kabar larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg mulai 1 Februari 2025, yang disampaikan oleh Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung. 

Yuliot mengatakan pengecer akan didorong untuk menjadi pangkalan resmi PT Pertamina (Persero). Langkah ini dilakukan untuk menata kembali penjualan LPG sesuai dengan harga yang telah ditetapkan. Ke depannya, para pengecer yang bertransformasi menjadi pangkalan akan mendapat nomor induk usaha.

"Ini kita kan lagi menata, bagaimana harga yang diterima oleh masyarakat bisa sesuai dengan batasan harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Jadi yang pengecer justru kita jadikan pangkalan. Itu ada formal untuk mereka mendapatkan nomor induk perusahaan terlebih dulu," kata Yuliot, Jumat (31/1/2025). 

Melansir detikcom, perubahan dari pengecer menjadi pangkalan pun akan memutus mata rantai penyaluran LPG 3 kg. Sehingga risiko oversupply dan penyalahgunaan penyaluran gas subsidi ini bisa dihindari. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.