Geger Kasus Perundungan Siswa SD di Banyuwangi, Ini Sederet Fakta yang Perlu Kamu Ketahui Soal Bullying!

Retno Anggraini | Beautynesia
Selasa, 07 Mar 2023 07:30 WIB
Alasan pelaku melakukan bullying berikut bahaya dan cara mengatasinya/Foto: Freepik.com/master1305

Menurut sebuah penelitian, sekitar 20 persen siswa telah menjadi korban bullying. Baru-baru ini, diberitakan bahwa seorang siswa SD di Indonesia ditemukan tewas gantung diri lantaran diduga sering di-bully karena tidak memiliki ayah. Menurut data Programme for International Students Assessment (PISA), anak dan remaja di Indonesia mengalami intimidasi sebanyak 15 persen, penghinaan sebanyak 22 persen, pengancaman sebanyak 14 persen, perundungan fisik sebanyak 18 persen, dan 20 persen digosipkan kabar buruk.

United Nation International Children’s Emergency Fund (UNICEF) juga mencatat bahwa Indonesia memiliki persentase tinggi terkait kekerasan anak. Dampak akibat bullying pun tidak hanya dirasakan oleh korban saja, para pelaku bullying juga mendapatkan dampaknya sendiri. Berikut beberapa hal yang perlu kamu ketahui terkait bullying yang telah dilansir dari berbagai sumber.

Alasan Orang Melakukan Bullying


Ilustrasi bullying/Foto: Freepik.com/oksix

Sering dipandang sebelah mata, sebenarnya ada beberapa alasan logis mengapa seseorang bisa melakukan bullying. Berikut beberapa alasannya sebagaimana dilansir dari Calm Sage.

Merasa Tidak Aman atau Cemburu

Kita semua menyadari bagaimana status sosial memainkan peran utama dalam masyarakat. Faktor sosial ini memberi kita kecenderungan untuk mengejek atau menggertak orang lain.

Orang yang melakukan bullying karena status sosial seseorang pasti menunjukkan ketidakamanan atau kecemburuannya. Alasan ini juga berlaku di tempat kerja. Keingintahuan untuk menjadi yang teratas juga dapat menyebabkan intimidasi karena kecemburuan atau rasa tidak aman.

Pernah Menjadi Korban Bullying di Masa Lalu


Ilustrasi bullying/Foto: Freepik.com

Orang yang pernah menjadi korban bullying tidak menutup kemungkinan bisa menjadi pelaku bullyinglho! Mereka mengadopsi perilaku seperti itu karena membuat mereka merasa terlindungi dari pengalaman bullying lainnya.

Selain itu, kadang-kadang mereka juga mencoba untuk menghindari pengalaman bullying sehingga mereka dapat menindas orang lain dan melindungi diri. Ini dikenal sebagai mekanisme pertahanan yang tidak sehat dalam psikologi.

Kurang Kasih Sayang dan Empati

Pelaku bullying tidak hanya negatif dan beracun, tapi juga kurang perhatian, empati, kasih sayang, dan banyak lagi. Mereka merasa lebih baik dalam mendominasi, mengintimidasi, atau menyalahkan orang lain.

Mereka tahu bagaimana memanfaatkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Pola intimidasi mereka adalah mengincar orang-orang lemah agar mereka bisa mendapatkan perhatian yang diinginkan.

(naq/naq)