Pernah mendengar ajakan seperti ini di kantor? “Ayo tetap semangat!”, “jangan mudah baper, nikmati aja prosesnya!”. Kalimat-kalimat ini tujuannya memang untuk menjaga suasana agar tetap positif, namun, tanpa disadari bisa berujung toxic positivity. Ini bisa terjadi ketika dorongan untuk berpikir positif justru dilakukan dengan mengesampingkan realita dan perasaan karyawan.
Budaya yang mendorong kita untuk “bahagia terus” di tempat kerja bisa menimbulkan rasa bersalah saat lelah, kecewa, atau bahkan stres. Padahal, emosi negatif adalah hal yang wajar muncul di lingkungan kerja yang seringkali penuh tekanan. Untuk mengenali seperti apa toxic positivity di tempat kerja, kenali tanda-tandanya berikut.
1. Semua Orang Terlihat “Setuju” dengan Ide Atasan
Setuju dengan atasan/ Foto: Freepik.com/pressfoto |
Pernah melakukan ini, Beauties? Di beberapa tim kantor, ada budaya di mana semua orang selalu berkata “ya” pada setiap keputusan atasan, bahkan ketika mereka tidak sepenuhnya setuju. Mengutip dari Scienceofpeople ,situasi ini sering disebut sebagai groupthink, saat karyawan takut menyampaikan pendapat berbeda karena tidak ingin terlihat “negatif” atau “tidak mendukung tim.”
Alhasil ini bisa berakibat pada terhambatnya ide-ide baru dan sulitnya motivasi untuk tumbuh. Lingkungan kerja yang terlalu “positif” justru bisa membuat tim kehilangan keberanian untuk berpikir kritis lho.