Hindari! Inilah Dampak Buruk Hubungan Incest (Sedarah) yang Harus Kamu Tahu

Ladies, beberapa minggu yang lalu sempat viral perihal kasus incest yang diduga dilakukan oleh pesohor tanah air. Incest adalah hubungan sedarah yang dilakukan oleh orang yang masih memiliki hubungan ikatan keluarga. Hubungan incest memang tabu dan beresiko. Bukan hanya karena dilarang oleh negara dan agama. Namun, hubungan sedarah mempunyai dampak buruk bagi pasangan sedarah maupun keturunannya. Berikut 4 dampak hubungan sedarah:

1. Resiko Keturunan Lahir Cacat dan Penyakit Berbahaya

Resiko Hubungan Incest/Freepik.com/ Foto: Freepik.com

Ladies, hubungan incest beresiko besar melahirkan anak yang cacat bahkan kematian dini. Hal ini terjadi karena pasangan sedarah membawa gen resesif yang langka. Sehingga menyebabkan dampak cacat bawaan pada janin yang dikandung. Contoh cacat lahir tersebut di antaranya adalah kelainan genetik, kelainan bentuk rahang, bibir sumbing, jari kaki menyatu, down syndrome, tingkat pertumbuhan lambat, dan lain-lain.

2. Keturunan Mewariskan Penyakit yang Sama

Resiko Hubungan Incest/Freepik.com/ Foto: detik

Tak hanya beresiko besar memiliki keturunan yang cacat, ladies. Anak hasil hubungan sedarah juga akan mengalami hal yang sama yaitu mengidap penyakit seperti kanker, diabetes, hemophilia, albino, dan lain-lain serta beresiko besar melahirkan keturunan yang cacat juga. Yah, wanita yang memiliki carrier gen yang rusak maka akan beresiko 50 persen menurunkan gen tersebut pada keturunannya.

3. Sistem Imun Melemah

Resiko Hubungan Incest/Freepik.com/ Foto: detik

Kesamaan genetik pada saudara kandung mencapai 50 persen. Sehingga, mengakibatkan kurangnya variasi DNA menyebabkan keturunan pasangan sedarah mengalami penurunan sistem imun pada tubuhnya. Hal itu akan berakibat pada anak rentan sakit karena menurunnya daya tahan tubuh.

4. Dikucilkan Masyarakat

Resiko Hubungan Incest/Freepik.com/ Foto: detik

Karena hubungan atau perkawinan sedarah dianggap tabu dan menyimpang, beberapa orang harus merasakan dampak sosial yaitu dikucilkan dan diusir oleh masyarakat. Salah satu contohnya adalah pengusiran terhadap pasangan sedarah pernah terjadi di Bulukumba, Sulawesi Selatan antara kakak dan adik kandung. Mereka harus menerima sanksi dari warga karena melanggar adat setempat. Sanksi tersebut adalah Dipoppangi Tanah alias diusir dari kampung halaman.