Layaknya jenis hubungan lainnya, hubungan orangtua dan anak juga tak selamanya berjalan mulus. Perbedaan prinsip dan cara berpikir bisa menimbulkan perdebatan, sehingga pertengkaran tak dipungkiri akan terjadi di antara keduanya. Ibu dan anak perempuan dikenal rentan lebih sering berdebat dan bertengkar.
Meskipun keduanya dianggap dekat karena telah terhubung sejak masa kehamilan ibu, hal ini pun tak dapat dihindari. Apalagi saat anak telah menginjak usia remaja dan dewasa.
Konflik antara ibu dan anak perempuan pun kini telah menjadi sebuah konflik yang lumrah dan banyak terjadi di masyarakat. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut. Lantas, apa penyebab yang menyebabkan ibu dan anak perempuan rentan bertengkar? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Komunikasi Berlebihan
Komunikasi Berlebihan/Foto: Freepik.com/our-team |
Komunikasi memang sering menjadi faktor penyebab pertengkaran dalam sebuah hubungan, termasuk hubungan antara ibu dan anak perempuan. Melansir dari Moms.com, pertengkaran antara ibu dan anak perempuannya bisa disebabkan karena adanya komunikasi berlebihan yang diberikan oleh sang ibu.
Hal ini juga disebabkan karena kecenderungan perempuan suka lebih banyak berbicara. Beauties, jika ini menjadi salah satu penyebab pertengkaran dengan ibumu, kamu dapat mencoba melakukan aktivitas bersama. Misalnya, pergi makan, shopping, hingga tidur bersama. Selain bantu meredakan konflik yang terjadi dengan saling mencurahkan perasaan satu sama lain, hal ini juga dapat membangun kembali bonding antara kamu dan ibu.
Kontrol
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/lookstudio |
Orangtua memang memiliki kontrol terhadap anaknya dalam pengasuhan agar sang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang baik. Tak jarang beberapa orangtua, khususnya ibu memiliki pola pengasuhan yang otoriter. Sehingga hal ini akan menyebabkan anak merasa tidak diberi ruang dan kesempatan dalam berpendapat hingga menentukan sebuah pilihan untuk kehidupannya.
Saat memasuki usia remaja, biasanya anak-anak mulai berontak untuk mendapatkan kemerdekaannya. Melansir dari Moms.com, kebanyakan ibu melakukan hal demikian karena mereka benar-benar percaya bahwa itu demi kepentingan terbaik anak mereka. Hal ini jika tidak ditangani secara efektif, dapat menyebabkan konflik seumur hidup antara ibu dan anak perempuannya.
Hubungan Ketergantungan
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/ |
Dalam kasus anak pertama perempuan, tak jarang seorang ibu akan mengajarkan banyak hal, khususnya pekerjaan rumah dan mengasuh adiknya pada anak perempuan tersebut. Tak hanya itu, mereka juga jadi akan bergantung pada anak perempuannya untuk membantu pekerjaan rumah.
Sehingga hal demikian dapat menimbulkan konflik antara anak terhadap ibunya saat ia mulai tumbuh dewasa, sebab ia tidak merasakan momen bermainnya saat masih anak-anak dengan baik. Sebaliknya juga beberapa kasus anak yang bergantung pada ibunya juga memicu pertengkaran, karena sang ibu ingin anaknya dapat belajar mandiri ketika beranjak dewasa.
Pembungkaman
Hal lainnya yang sering menjadi faktor penyebab terjadinya pertengkaran antar ibu dan anak perempuannya adalah adanya pembungkaman. Dilansir dari Counselling Today, budaya patriarki saat ini telah membungkam dan menyangkal apa yang dibutuhkan perempuan adalah akar penyebab sebagian besar konflik hubungan ibu-anak dalam budaya yang berbeda di seluruh dunia. Umumnya juga pada tatanan masyarakat, anak perempuan sejak kecil dididik dan dituntut untuk dapat menjadi seorang yang multitasking sebagai bekal kelak nanti ia menjadi seorang ibu.
Pembungkaman terhadap kebutuhan perempuan telah menjadi dinamika antargenerasi yang diturunkan dari ibu kepada anak perempuannya. Hal ini disebabkan karena ibu tidak mampu mengajari anak perempuannya bagaimana menyuarakan kebutuhannya secara terbuka dan jujur. Sehingga ini menunjukkan bahwa anak perempuan akan tumbuh menjadi bisu secara emosional seperti ibunya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!