Jangan Salah Ambil Sikap, Inilah Pentingnya 4 Prinsip Mindful Parenting untuk Anak! Apa Itu?
Setiap orangtua memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk memberikan pola asuh yang tepat kepada anak demi tumbuh kembang optimal baik fisik maupun psikis. Pada praktiknya, tantangan yang dihadapi masing-masing orangtua sangat berbeda dalam mengasuh anak.
Kini ada begitu banyak metode pola asuh yang bisa diterapkan orangtua. Mindful parenting merupakan salah satu jenis pola asuh orangtua kepada anak dengan kesadaran penuh dalam memberikan perhatian tanpa menghakimi. Orangtua berperan mengontrol emosi diri selama proses mengasuh, mendidik, dan menghargai pendapat anak.
Tujuannya agar orangtua bisa memperhatikan bagaimana reaksi anak sehingga anak nantinya anak mampu mengelola emosi. Beberapa manfaat mindful parenting kepada anak, di antaranya meningkatkan komunikasi antara orang tua dan anak, mengurangi gejala hiperaktif, menurunkan perasaan depresi, serta mengurangi stres hingga kecemasan.
Dilansir dari Healthline, terdapat 4 prinsip mindful parenting yang bisa orangtua terapkan dalam kehidupan sehari-hari kepada anak. Simak, yuk!
Mendengarkan
![]() Ilustrasi mendengarkan anak/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Kunci utama penerapan pola asuh mindful parenting ini adalah mendengarkan dan mengamati dengan penuh perhatian pada anak. Hal ini bukanlah sesuatu yang mudah, sebab orangtua akan membutuhkan banyak kesabaran dan latihan, terlebih lagi bagi kamu yang memiliki anak balita.
Jangan abaikan keinginan anak untuk bercerita karena komunikasi dapat terjalin dari cara orangtua memperhatikan gerak-gerik serta celotehan anak. Orangtua tidak perlu langsung menanggapi cerita anak, biarkan anak berbicara hingga ia akhirnya meminta respon atau tanggapan. Selanjutnya, orangtua bisa memberikan pendapat atau bertanya tanpa berlebihan.
Penerimaan yang Tidak Menghakimi
![]() Penerimaan tanpa menghakimi/Foto: Freepik.com/tirachardz |
Ketika anak sedang bermain dengan temannya, ada kalanya ia mendapatkan masalah seperti alat main rusak. Kamu sebagai orangtua jangan langsung menghakimi anak, dengarkan terlebih dahulu cerita dari kedua belah pihak. Jika memang anak berperilaku tidak sesuai dengan harapan, ajarkan ia untuk minta maaf saat melakukan kesalahan.
Namun, apabila anak yang menjadi korban, maka sebaiknya kamu bisa menyampaikan dengan penuh perhatian kepada temannya untuk meminta maaf kepada anakmu. Penerimaan yang tidak menghakimi bukanlah memaklumi apa yang terjadi dengan dalih “namanya anak-anak, masih kecil”. Buatlah mereka memahami bahwa sesuatu yang terjadi bisa dibicarakan duduk masalahnya, kemudian cari solusinya.
Kesadaran Emosi
![]() Ajari dan kenali emosi anak/Foto: Freepik.com/pvproductions |
Anak adalah manusia biasa yang juga butuh dimengerti perasaannya. Terkadang anak merasa sedih, bingung, kecewa, kesal, marah dan bahagia. Orangtua harus benar-benar memahami bagaimana emosi atau perasaan anak saat itu agar bisa menumbuhkan kesadaran dalam interaksi pola asuh.
Ajari anak untuk mengenali emosi, dari sini anak akan mengerti dan mulai bisa mengelola emosinya. Jika anak sedih, ia akan menunjukkannya dengan menangis. Biarkan anak menangis, katakan tidak apa-apa untuk menangis daripada memendam kesedihan.
Regulasi Diri
![]() Regulasi diri/Foto: Freepik.com/zinkevych |
Prinsip regulasi diri ini adalah pengingat bagi orangtua untuk mengatur emosi diri selama proses pengasuhan. Adakalanya orangtua kesal dan marah dengan tingkah laku anaknya. Orangtua harus bisa mengontrol perasaan tersebut sebaik mungkin agar tidak melakukan tindakan yang tidak baik untuk tumbuh kembang anak.
Kamu tidak boleh membiarkan emosi kesal dan marah memicu reaksi langsung, seperti berteriak atau bertindak kasar secara refleks kepada anak. Tanamkan dalam pikiranmu untuk selalu berpikir sebelum bertindak.
Apa yang diharapkan orangtua kepada anaknya terkadang tidak selalu berjalan dengan baik, sebaiknya orangtua juga tidak menyalahkan diri sendiri bila hal tersebut terjadi. Yang paling penting tetap memberikan kasih sayang yang melibatkan empati untuk memahami perasaan dan situasi anak saat itu.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



