Ini 4 Hal Keren yang Bisa Dipelajari dari Sistem Pendidikan di China
Beauties, apakah kamu pernah dengar perihal ujian gaokao yang bikin jutaan pelajar di China rela begadang dan stres berhari-hari? Atau kelas-kelas pintar mereka yang pakai AI? Meski kadang terdengar ekstrem, sistem pendidikan di China menyimpan banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil.
Nah, buat kamu yang lagi di usia pelajar, mahasiswa, atau baru mulai masuk dunia kerja, berikut empat hal keren yang bisa kita pelajari dari negeri tirai bambu terkait sistem pendidikannya. Apa saja ya?
1. Ujian Nasional yang Ketat Tapi Adil
![]() Belajar untuk ujian/ Foto: Freepik.com/tirachardz |
Di China, ujian masuk perguruan tinggi disebut gaokao. Ini bukan sekadar ujian biasa, tapi ujian hidup-mati bagi masa depan pelajar. Setiap tahun, lebih dari 13 juta siswa ikut serta, semuanya bertarung demi kursi di universitas bergengsi.
Meski sistem ini terkenal “keras”, sebenarnya gaokao punya nilai penting yakni menempatkan individu pada posisi atau mendapatkan penghargaan berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kualifikasi mereka. Bukan berdasarkan faktor lain seperti keturunan, kekayaan, atau hubungan pribadi.
Siapa pun, dari desa terpencil hingga kota besar, punya kesempatan yang sama untuk sukses asal mau belajar keras. Nggak heran, banyak kisah inspiratif muncul dari sini, termasuk anak petani bisa masuk universitas top karena nilai gaokao-nya tinggi.
2. Teknologi Canggih untuk Belajar Lebih Efektif
Pemanfaatan teknologi/ Foto: DC Studio
China tidak main-main soal pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan. Mereka sudah pakai AI (kecerdasan buatan) di ruang kelas. Beberapa sekolah menggunakan sistem yang bisa melacak perkembangan siswa secara detail. Misalnya, jika kamu sering salah di topik matematika tertentu, sistem akan otomatis memberikan latihan yang sesuai levelmu.
Selain itu, platform digital mereka bisa menganalisis ribuan data murid untuk membantu guru membuat pengajaran lebih personal. Hasilnya? Belajar jadi lebih efisien dan tepat sasaran.
Sistem tersebut membuktikan bahwa teknologi bisa dimanfaatkan dengan baik untuk memahami kebutuhan belajar siswa secara lebih mendalam.
3. Belajar Serius Tapi Tetap Jaga Kesehatan Mental
Menjaga kesehatan mental/ Foto: Freepik.com/jcomp
Meski terkenal ketat, pemerintah China sadar tekanan belajar yang terlalu tinggi bisa berdampak buruk. Karena itu, sejak 2021 mereka menerapkan kebijakan Double Reduction yang membatasi jumlah PR dan jam les siswa. Sekolah didorong untuk menyelesaikan tugas di dalam jam belajar, dan siswa punya lebih banyak waktu istirahat di rumah.
Dampaknya memang sangat terasa karena pada akhirnya banyak bimbel besar tutup. Akan tetapi orang tua lebih tenang dan siswa punya waktu untuk hobi, olahraga, atau sekadar beristirahat.
Initinya, belajar keras itu penting, tapi kalau sampai membuat seseorang kelelahan akan membuat hasilnya tidak maksimal. Perlunya menjaga keseimbangan antara akademik dan kesehatan mental membuat sistem pendidikan China perlu dicontoh oleh negara lain.
4. Jalur Vokasi yang Nggak Kalah Keren dari Kuliah
Jalur vokasi yang tidak kalah keren/ Foto: Freepik.com/freepik
Selama ini, banyak orang berpikir bahwa sekolah kejuruan atau vokasi itu "plan B". Tapi di China, jalur ini justru semakin keren! Pemerintah menetapkan bahwa lulusan sekolah vokasi punya hak yang sama seperti lulusan SMA atau universitas, baik dari segi karier maupun peluang lanjut kuliah.
Bahkan, jurusan vokasi mereka sudah menyesuaikan kebutuhan zaman seperti membuka program untuk kecerdasan buatan, robotika, teknologi mobil listrik, dan sebagainya.
Perlu dipahami bahwa semua jalur pendidikan punya nilai masing-masing. Vokasi bukan pilihan kelas dua, tapi alternatif keren buat kamu yang pengin langsung punya skill dan siap kerja. Selama sistem mendukung, jalur apa pun bisa bikin kamu sukses.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
