Intip Kehidupan Siswa di Finlandia, Salah Satunya Tidak Ada Ujian!
Di Finlandia, sistem pendidikan menghadirkan keseimbangan belajar dan kehidupan nyata yang luar biasa menarik. Di sana, siswa tidak dibebani dengan ujian nasional rutin atau pekerjaan rumah berlebihan, melainkan dibiarkan tumbuh menjadi individu yang mandiri dan percaya diri.
Cerita tentang kehidupan di sekolah-sekolah Finlandia ini menantang paradigma "lebih banyak ujian = lebih pintar". Justru, filosofi mereka mengedepankan keberanian mengambil inisiatif, kesejahteraan mental, dan kepercayaan pada guru sebagai profesional, yang mana ini menghasilkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.
1. Tidak Ada Ujian Terpusat Setiap Hari
Ilustrasi ujian di sekolah/Freepik: freepik
Di Finlandia, tidak ada ujian nasional berkala untuk semua jenjang. Hanya ada satu ujian nasional voluntari di akhir sekolah menengah atas (matriculation exam) yang berfungsi sebagai penentu kelulusan, bukan alat pengukuran rutin. Laman Finnish National Agency menyebutkan penilaian harian seluruhnya dilakukan oleh guru langsung dan dipantau melalui sampling oleh Ministry of Education.
Guru seperti Timo Heikkinen, kepala sekolah di Helsinki dengan pengalaman 24 tahun, pernah mengatakan di Finlandia "If you only measure the statistics, you miss the human aspect", yakni menunjukkan bahwa fokus bukan pada statistik, tapi pada kesejahteraan siswa.
2. Ujian Jarak Jauh dan Fleksibel di Tingkat Universitas
Ilustrasi mahasiswa/Foto: Freepik/diana.grytsku
Kalau biasanya kamu harus ikut ujian di hari dan jam yang sudah ditentukan sekolah atau kampus, di Finlandia justru berbeda. Universitas di Finlandia ada sistem bernama EXAM yang bikin mahasiswa bisa memilih sendiri kapan dan di mana mereka ingin ujian.
Sistem ini sudah digunakan oleh hampir semua universitas di Finlandia, dan sejak tahun 2024, lebih dari 350.000 ujian dilakukan dengan cara ini. Dengan sistem ini, mahasiswa bisa daftar ujian lewat komputer dan memilih jadwal sesuai waktu luangnya. Mereka bahkan bisa ikut ujian di kampus lain yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya, kalau lagi tidak di kota asal.
3. PR Minim dan Hari Sekolah Ringan
Ilustrasi mengerjakan PR/Freepik: jcomp
Dilansir dari The Guardian, guru Finlandia memiliki kebebasan penuh dalam menentukan beban tugas. Rekomendasi resmi menetapkan PR maksimum 30 menit per malam untuk SD, dan 2 jam untuk SMP/SMA. PR biasanya hanya berfungsi sebagai penguatan materi, bukan latihan berlebihan dengan tujuan memberi waktu istirahat, keluarga, dan pengembangan diri.
Selain itu, hari sekolah hanya berlangsung sekitar pukul 08.00–14.00, lengkap dengan jeda 15 menit untuk bermain di luar setiap jam sekali, agar siswa tetap aktif dan segar pikiran sepanjang hari. Kombinasi jadwal ringan dan tugas rumah minimal ini terbukti ampuh menjaga keseimbangan antara belajar dan kehidupan sosial mereka.
4. Layanan Sosial & Kesehatan Gratis di Sekolah
Ilustrasi layanan sosial di sekolah/Freepik: pressfoto
Setiap siswa di sekolah dasar dan menengah di Finlandia menerima makan siang gratis yang nutrisinya mencakup sepertiga kebutuhan harian mereka. Selain itu, sekolah menyediakan akses kesehatan, konseling psikologis, dan layanan sosial, semua difasilitasi langsung di lingkungan sekolah sehingga kebutuhan dasar siswa terpenuhi tanpa hambatan.
Program-program seperti literasi finansial melalui Yrityskylä mengajarkan siswa tentang tanggung jawab, kolaborasi, dan pengambilan keputusan sejak SD. Inisiatif ini mendukung tujuan agar mereka siap menghadapi realitas sosial dan ekonomi masa depan secara praktis dan mandiri.
5. Belajar Mandiri dan Kolaboratif Tanpa Tekanan Kompetitif
Ilustrasi kolaboratif/Freepik: jcomp
The Finnish Shipowners’ Association’s Yrityskylä menjabarkan sistem ini menitikberatkan pencapaian individu melalui pembelajaran mandiri dan kreatif, bukan melalui tekanan kompetisi. Guru-guru Finlandia yang seluruhnya bergelar master dan dipilih hanya dari pelamar terbaik, dirancang mampu membuat pengalaman belajar yang reflektif dan menyenangkan.
Kultur ini mendorong siswa untuk menetapkan tujuan pribadi, mengevaluasi proses belajar, dan bekerja sama secara alami dalam kelompok. Mereka didukung oleh guru yang fleksibel dalam metode mengajar, tanpa tekanan nilai tinggi yang kerap menghantui di sistem berbasis ujian.
Beauties, melalui sistem pendidikan Finlandia yang minim ujian, bebas PR, dengan lingkungan sekolah yang mendukung dan pelayanan sosial lengkap, kita belajar bahwa pendidikan terbaik adalah yang seimbang antara akademik, mental, dan sosial. Bagaimana menurutmu?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!