Invasi Rusia ke Ukraina: Pengungsi Asia dan Afrika Ungkap Adanya Diskriminasi di Perbatasan

Nadya Quamila | Beautynesia
Rabu, 02 Mar 2022 14:00 WIB
Pengungsi berkewarganegaraan Asia dan Afrika ungkap adanya diskriminasi di perbatasan/Foto: Pexels/Matti

Invasi Rusia ke Ukraina yang dilancarkan sejak Kamis (24/2) hingga saat ini masih menjadi sorotan dunia. Hubungan keduanya masih memanas usai pertemuan di Belarus soal gencatan senjata tidak menemukan kesepakatan pada Senin (28/2). Rusia dan Ukraina kemudian setuju untuk melakukan pertemuan kedua.

Serangan yang dilancarkan Rusia ke Ukraina menimbulkan banyak dampak di negara tersebut; ratusan orang gugur, rasa takut dan cemas melanda warga, bahkan bayi-bayi baru lahir terpaksa dievakuasi ke ruang bawah tanah. Akibatnya, banyak warga Ukraina yang terpaksa mengungsi dan mencari perlindungan ke negara tetangga yang dinilai lebih aman.

Namun, mirisnya, di tengah kekacauan perang yang sedang berlangsung, ramai beredar video di media sosial yang menunjukkan tindakan diskriminasi dan rasisme terhadap warga Afrika, Asia, dan Karibia saat ingin melarikan diri dari Ukraina di perbatasan. Mereka termasuk di antara ratusan ribu orang yang mencoba melarikan diri setelah invasi Rusia.

Ilustrasi invasi Rusia ke Ukraina/Foto: Pexels.com/Pixabay/ Foto: Phanie Fauziah

Ribuan warga negara Afrika dan Asia yang berada di Ukraina dilaporkan ditolak masuk ke negara tetangga. Mahasiswa asing yang berusaha meninggalkan negara tersebut mengatakan mereka mengalami perlakuan rasis oleh pasukan keamanan Ukraina dan pejabat perbatasan.

"Ada banyak rasisme dan segregasi, sepertinya ada hierarki orang Ukraina pertama, orang India kedua, orang Afrika terakhir. Jadi ada banyak segregasi, dan kemudian di antara komunitas yang mencoba melarikan diri dari Ukraina, terjadi banyak kekerasan," tutur akun Instagram @korrineskyy dalam sebuah video yang diunggah oleh The Guardian. Korrine Sky adalah seorang mahasiswa dari Zimbabwe dan kuliah di Ukraina sejak September lalu.

Pengakuan lainnya terkait diskriminasi juga diungkapkan oleh siswa India melalui akun @ShivamShankarS. Di video tersebut, ia mengatakan bahwa ia sedang berada di perbatasan Rumania-Ukraina bersama sekitar 500 hingga 600 siswa.

"Mereka memberikan lebih banyak preferensi kepada orang Ukraina, namun mereka hanya menerima satu atau dua orang India," ungkapnya.

Invasi Rusia ke Ukraina/ Foto: Pexels/Katie Godowski

Sementara itu, pengungsi lainnya mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa mencari tempat pengungsian. Mereka juga kedinginan dan tidak bisa mencari makanan atau minuman.

Tidak hanya diskriminasi, ada juga laporan kekerasan yang dialami oleh beberapa pengungsi. 

"Kami dilempar keluar dari kereta. mereka tidak mengizinkan kami masuk [kereta], siswa India diserang dengan tongkat dan barang," ungkap seorang siswi India dari video NDTV.

PBB Angkat Suara Soal Diskriminasi yang Dialami Pengungsi

Invasi Rusia ke Ukraina/ Foto: Pexels/Jimmy Liao

PBB telah mengakui adanya diskriminasi yang dihadapi pengungsi ketika mencoba melarikan diri ke tempat yang aman di perbatasan Ukraina. Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, mengakui penderitaan yang dialami pengungsi di konferensi pers pada Selasa (1/3) waktu setempat.

"Anda telah melihat laporan di media bahwa ada perlakuan yang berbeda antara orang Ukraina dan non-Ukraina. Sekarang pengamatan kami, dan kami mungkin belum dapat mengamati setiap pos, tetapi pengamatan kami adalah bahwa ini bukan kebijakan negara, tetapi ada beberapa contoh yang telah terjadi, " katanya, dikutip dari The Independent.

"Seharusnya sama sekali tidak ada diskriminasi antara orang Ukraina dan non-Ukraina, orang Eropa dan non-Eropa. Semua orang melarikan diri dari risiko yang sama," tambahnya.

PBB berencana turun tangan untuk mencoba memastikan bahwa setiap pengungsi menerima perlakuan yang sama. Sementara itu, pengungsi Afrika di Ukraina membagikan pengalaman mereka secara online menggunakan tagar #AfricansinUkraine. Kisah-kisah mereka menarik perhatian dunia dan sejumlah seruan pendanaan telah diluncurkan untuk mencoba membantu mereka yang terdampar di Ukraina.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
This or That bareng Cast What's Up with Secretary Kim