Jaksa Israel Ungkap Tidak Ada Tuduhan Pemerkosaan Diajukan saat Serangan Hamas-Israel

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Jumat, 10 Jan 2025 12:30 WIB
Jaksa Israel Ungkap Tidak Ada Tuduhan Pemerkosaan Diajukan saat Serangan Hamas-Israel
Foto: AFP/JUSTIN TALLIS

Sudah lebih dari setahun sejak serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, namun gempuran Israel masih tetap berlangsung hingga saat ini. Sejak saat itu, banyak berita mengabarkan telah terjadi pemerkosaan oleh militan Palestina terhadap warga Israel ketika serangan berlangsung.

Namun, kekerasan seksual ini diduga menjadi salah satu propaganda Israel untuk melakukan genosida terhadap masyarakat Palestina sejak penyerangan 7 Oktober tersebut. Informasi lebih lanjut diungkap oleh Moran Gaz, mantan Jaksa Utama di Distrik Selatan Israel dan anggota tim 7.10 yang bertanggung jawab atas kasus-kasus yang melibatkan warga Palestina yang ditangkap terkait dengan serangan tersebut.

Dalam wawancaranya bersama Ynet, Gaz mengakui bahwa tidak ada tuduhan pemerkosaan atau pun penyerangan seksual yang diajukan terkait serangan 7 Oktober. Walaupun telah melakukan investigasi ekstensif, tidak ada bukti yang ditemukan. Pihaknya juga telah meminta kooperasi dari berbagai organisasi hak perempuan, namun organisasi tersebut mengakui tidak ada yang menghampiri mereka.

"Pada akhirnya, kami tidak memiliki pengadu," kata Moran Gaz, seperti yang dikutip dari laman MEMO Middle East Monitor. "Apa yang disajikan di media dibandingkan dengan apa yang akhirnya akan terwujud akan sangat berbeda".

Masih Menjadi Perdebatan

Biro Statistik Pusat Palestina (PCBS) memperkirakan populasi Gaza telah turun sekitar 6 persen sejak dimulainya serangan Israel. PCBS menyatakan bahwa lebih dari 55.000 orang diduga tewas.

Genosida Israel di Gaza/ Foto: Reuters/Kai Pfaffenbach

Masih banyak perdebatan terkait narasi yang beredar seputar serangan 7 Oktober 2023. Kekurangan bukti justru membuat publik semakin skeptis terhadap serangan Israel di Gaza. Wawancara Moran Gaz ini kembali menarik perhatian ke pernyataan Pramila Patten, Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kekerasan Seksual dan Konflik, pada bulan Maret 2024. 

Dalam transkrip briefing antara Stéphane Dujarric, Juru Bicara Secretary-General, dengan koresponden yang dipublikasi dalam laman UN Meetings Coverage and Press Release, Patten menyimpulkan ada alasan yang masuk akal untuk memercayai kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan dan pemerkosaan massal, terjadi di Israel dan pinggiran Gaza saat serangan 7 Oktober 2023. Sebab, laporan Patten dikomunikasikan setelah ia mengunjungi kibbutzim (pemukiman kolektif Israel) dan berbicara dengan keluarga.

Terkait hal itu, Sekretaris Jenderal merespon, “Saya rasa menyalahkan Pramila Patten atas terjadinya kekerasan lebih lanjut di Gaza bukanlah sesuatu yang saya setujui dengan cara apa pun,” katanya meluruskan. “Kami telah melihat banyak kisah tentang perempuan yang maju ke depan, yang mengatakan bahwa mereka mengalami kekerasan seksual dan pelecehan dengan cara yang mengerikan. Kami yakin suara perempuan ini dan semua kejahatan ini perlu diselidiki”.

Bagaimana menurutmu, Beauties? Apa pun narasi yang diangkat, tidak ada yang bisa membenarkan genosida yang dikerahkan Israel terhadap warga Palestina. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE