Jangan Asal Cuci Baju, Ini Suhu Air yang Tepat untuk Tiap Jenis Kain
Beauties, pernahkah kamu merasa baju favoritmu cepat lusuh, melar, atau warnanya memudar padahal baru beberapa kali dicuci? Bisa jadi masalahnya bukan pada detergen yang kamu pakai, melainkan pada cara mencucinya.
Banyak orang masih mengabaikan satu hal penting saat mencuci pakaian: suhu air. Padahal, suhu air yang tidak tepat bisa merusak serat kain dan mempercepat usia pakai pakaian.
Mencuci baju bukan sekadar merendam dan memutar tombol mesin cuci. Ada teknik khusus yang perlu diperhatikan, terutama saat memilih air panas, hangat, atau dingin. Setiap jenis kain memiliki karakteristik unik dan bereaksi berbeda terhadap suhu air.
Tak hanya jenis kain, warna pakaian juga harus dipertimbangkan, Beauties. Warna-warna gelap atau cerah rentan luntur jika terkena suhu air yang salah. Begitu juga dengan pakaian berbahan halus seperti sutra atau rayon, yang butuh perlakuan ekstra hati-hati agar tidak rusak. Maka dari itu, memahami suhu air yang tepat untuk mencuci bisa menjadi kunci agar pakaian tetap awet, bersih maksimal, dan terlihat seperti baru lebih lama.
Nah, sebelum Beauties buru-buru menyalakan mesin cuci atau mencelupkan pakaian ke ember, yuk, kenali dulu suhu air yang ideal untuk masing-masing jenis kain!
Jenis Kain yang Harus Dicuci dengan Air Dingin
Selimut. Foto: pexels.com/Isabelle Taylor
Air dingin sering kali dianggap kurang efektif dalam mencuci pakaian jika dibandingkan dengan air panas. Padahal, untuk beberapa jenis bahan dan situasi tertentu, mencuci dengan air dingin justru merupakan pilihan terbaik.
Melansir Bajaj Finserv., mencuci dengan air dingin dapat membantu menjaga tekstur, warna, dan bentuk kain, mencegahnya memudar, menyusut, atau melar. Air dingin juga menggunakan lebih sedikit listrik, sehingga dapat menghemat biaya dan lebih ramah lingkungan karena menghemat energi.
Berikut ini adalah daftar kain yang sebaiknya dicuci dengan air dingin:
- Air dingin cocok digunakan untuk mencuci kain halus seperti wol (selimut, syal, sweaters), sutra, bra, celana dalam, dan lingerie untuk mencegah kerusakan.
- Katun dan campuran katun berwarna gelap atau cerah (misalnya denim, kaus, kaus oblong, dan celana panjang). Dilansir dari marthastewart.com, kain gelap dapat melepaskan sedikit pewarna saat dicuci, terutama saat menggunakan suhu yang lebih hangat. Selain itu, mencuci kain gelap secara terpisah dengan air dingin memastikan pewarna tetap berada di dalam kain dan melindungi kecerahan pakaian gelap.
- Baju renang, dan celana ketat. 'Kain pintar' atau kain dengan kemampuan khusus seperti baju renang dapat kehilangan bentuk dan elastisitasnya, jadi sebaiknya hindari penggunaan air hangat saat mencucinya.
- Taplak meja dan serbet linen. Gunakan air dingin saat mencuci taplak meja dan serbet linen agar kainnya tetap awet.
- Pakaian yang sedikit kotor dan bernoda. Gunakan air dingin untuk membersihkan beberapa jenis noda seperti darah dan rumput. Jangan pakai air panas, karena justru bisa membuat nodanya makin sulit hilang.
Jenis Kain yang Harus Dicuci dengan Air Hangat
Foto: Freepik/ Freepik
Tidak semua jenis kain bisa dicuci dengan air dingin. Dalam beberapa kasus, air hangat justru menjadi pilihan terbaik untuk membantu mengangkat kotoran, membunuh kuman, atau melarutkan noda membandel yang sulit hilang. Namun, penggunaan air hangat pun tidak boleh sembarangan karena bisa merusak bahan tertentu jika tidak digunakan dengan tepat.
Dilansir dari Tru Earth Laundry Strips, salah satu keuntungan terbesar menggunakan air hangat adalah kemampuannya untuk menghilangkan noda membandel dengan jauh lebih efektif. Hal ini karena air hangat dapat memecah minyak dan zat lain yang membuat noda menjadi membandel dan sulit dihilangkan.
Berikut ini adalah daftar kain yang sebaiknya dicuci dengan air hangat:
- Perlengkapan tidur seperti sprei dan sarung bantal yang dibuat dari serat bambu dan linen.
- Pakaian berwarna putih dan pastel. Mencuci pakaian warna putih dan pastel dengan air hangat dapat menghilangkan noda secara optimal dan menjaga warna agar tidak pudar.
Jenis Kain yang Harus Dicuci dengan Air Panas
Handuk Mandi. Foto: pexels.com/Castorly Stock
Air panas sangat baik untuk mensanitasi pakaian, membunuh kuman, dan menghilangkan noda membandel seperti darah, lemak, dan minyak. Namun, air panas dapat menyebabkan pudar, penyusutan, atau kerusakan serat kain jika digunakan pada kain halus.
Berikut ini adalah daftar kain yang sebaiknya dicuci dengan air panas:
- Handuk mandi. Handuk sering digunakan dan berulang kali terpapar kelembapan dan bakteri yang dapat meninggalkan tampilan dan bau apak.Â
- Baju bayi. Karena sering terpapar cairan tubuh seperti air liur, urine, atau kotoran, baju bayi sebaiknya dicuci dengan air panas untuk membantu membunuh kuman dan memastikan kebersihannya secara menyeluruh.
- Kaus kaki. Kaus kaki cenderung menyimpan bau yang tidak kunjung hilang. Air panas yang dicampur detergen dapat menghilangkan bau dan membunuh kuman di kaus kaki.
- Serbet dapur. Hal ini karena serbet dapur sering terkena minyak, bakteri makanan mentah, dan kuman dapur yang menyebabkan serbet dapur bisa menjadi sangat kotor. Serbet dapur sebaiknya dicuci dengan air panas untuk disinfeksi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!