Jangan Baper Dulu, Ini 3 Sinyal Pria Belum Siap Jalin Hubungan Serius

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Senin, 01 Sep 2025 22:30 WIB
Jangan Baper Dulu, Ini 3 Sinyal Pria Belum Siap Jalin Hubungan Serius
Jangan Baper Dulu, Ini 3 Sinyal Pria Belum Siap Jalin Hubungan Serius/Foto: Freepik/Freepik

Pernah nggak, sih, kamu merasa deg-degan dan baper saat ada pria yang tiba-tiba mulai sering menghubungi, perhatian, atau mengajak ngobrol intens? Rasanya seperti ada harapan baru yang bikin senyum-senyum sendiri nggak, sih?

Namun, tidak semua pendekatan menandakan bahwa seorang pria siap untuk hubungan serius. Penting banget untuk mengenali ciri-ciri pria belum siap berkomitmen lebih jauh supaya hati nggak salah berharap. Dilansir dari Your Tango, ada beberapa tanda pria tidak ingin hubungan serius yang perlu kamu perhatikan!

Sulit Terbuka secara Emosional

Menurut penelitian, norma maskulinitas tradisional sering mendorong pria untuk tampil tegar, kuat, dan mandiri, seakan tidak boleh menunjukkan kelemahan atau emosi. Tekanan ini membuat banyak pria kesulitan terbuka secara emosional, sebuah sikap yang sayangnya juga menjadi tanda pria belum siap serius.

Di balik sikap tersebut, bisa saja ada berbagai faktor seperti rasa takut terhadap keintiman, pola keterikatan tertentu, pengaruh harapan masyarakat, atau masalah dalam komunikasi. Memahami faktor-faktor ini dapat membantu kita melihat alasan di balik perilaku tersebut dengan lebih jelas dan bijak.

Selalu Mengarahkan Kembali Setiap Percakapan kepada Dirinya Sendiri

Ilustrasi/Foto: Freepik/stefamerpik

Orang yang narsistik begitu sibuk memikirkan dirinya sendiri hingga sulit, bahkan mustahil untuk memberi perhatian atau hadir secara emosional bagi orang lain. Dalam kehidupan mereka, segala peristiwa selalu kembali berpusat pada diri sendiri. Saat marah, mereka akan meledak dan saat sedih, mereka akan melampiaskannya pada orang lain.

Karena terobsesi pada diri sendiri, mereka jarang mau menyelami emosinya. Mereka merasa sudah baik-baik saja, tanpa perlu terhubung lebih dalam. Empati terhadap orang lain pun hampir tidak ada.

Hal yang dipedulikan oleh orang narsistik hanyalah bagaimana perasaan orang lain berdampak pada mereka. Jadi, jika pria yang kamu cintai hanya fokus pada dirinya dan mengabaikan orang lain, kemungkinan besar ia bersifat narsistik dan tidak akan mampu memberi ketersediaan emosional yang kamu butuhkan maupun pantas dapatkan.

Mengutamakan Pekerjaan di Atas Segalanya

Ilustrasi/Foto: Freepik/tirachardz

Ada tipe orang yang rela menempatkan pekerjaan di atas segalanya, bekerja siang dan malam, tak memberi ruang untuk hal lain, dan menolak berpaling dari urusan karier demi orang terdekat. Sering kali, kebiasaan ini mirip dengan kecanduan alkohol dimana pekerjaan dijadikan “obat” untuk menghindari rasa sakit akibat emosi yang tak ingin dihadapi.

Bagi orang-orang seperti itu, daripada merasakan atau memahami perasaan orang lain, mereka memilih menenggelamkan diri dalam kesibukan. Akibatnya, mereka jarang benar-benar hadir dalam suatu hubungan.

Secara fisik mereka biasanya sering berada jauh dari rumah dan ketika pulang pun pikirannya tetap sibuk memikirkan target dan tugas. Dalam hubungan, ketidakhadiran seperti ini membuat mereka sulit tersedia secara emosional. Upaya pasangan untuk menjangkau mereka pun kerap berakhir sia-sia dan akhirnya membuat pasangan mereka itu merasa kesepian dan terabaikan.

Penelitian pun mengungkap bahwa pada pria, kecanduan kerja berkaitan erat dengan jarak emosional, komunikasi yang renggang, dan turunnya kepuasan dalam hubungan. Semua hal itu sendiri merupakan sebuah masalah yang sering berakar pada faktor psikologis yang sebenarnya jauh lebih dalam.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE