Jangan Terkecoh! 7 Trik Psikologi Marketing Ternyata Bisa Bikin Boncos

Narita Fuji Triani | Beautynesia
Selasa, 10 Jun 2025 15:00 WIB
Jangan Terkecoh! 7 Trik Psikologi Marketing Ternyata Bisa Bikin Boncos
Foto: Pexels.com/Sam Lion

Beauties, pernahkah kamu merasa menyesal ikutan FOMO atau termakan harga diskon saat membeli sesuatu? Bisa jadi kamu masuk “jebakan” yang dilakukan oleh penjual menggunakan trik psikologi. Dari mulai penjualan yang menarik perhatian hingga trik lain yang sebenarnya membuat kita mengeluarkan budget berlebih, berujung bikin boncos.

Melansir dari Brightside, ternyata ada 7 trik psikologi marketing yang penting kamu ketahui agar tidak terkecoh lagi dan mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli barang yang sebenarnya “nggak butuh-butuh banget”. Apa saja ya?

1. Beli 1, Gratis 1

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Penawaran “Beli 1, Gratis 1” terdengar menarik, namun seringkali mendorong pengeluaran yang tidak perlu. Meski terlihat menawarkan nilai yang besar, kamu mungkin akan berakhir dengan barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, sehingga kamu mengeluarkan banyak uang dari yang sudah direncanakan. 

Kamu bisa bertanya kepada diri sendiri, apakah kamu benar-benar membutuhkan kedua barang tersebut. Jika jawabannya tidak, mungkin kamu lebih baik tidak membeli barang tersebut.

2. Uji Coba Gratis

Ilustrasi/Foto: freepik.com/Rawpixel.com

Uji coba gratis dan penawaran awal  yang murah mungkin akan terlihat seperti menguji suatu produk atau layanan. Namun penawaran tersebut seringkali menyertakan pembaruan otomatis yang bisa mengejutkanmu. Kamu bisa saja tiba-tiba dikenai biaya untuk sesuatu yang tidak lagi digunakan atau dibutuhkan.

Kamu harus selalu baca ketentuan dengan benar sebelum mendaftar, ingat juga untuk membatalkan sebelum uji coba berakhir jika kamu tidak berencana untuk melanjutkan.  

3. Diskon

Ilustrasi/Foto: freepik.com/KamranAydinov

Diskon menjadi taktik pemasaran yang sengaja membuat produk terlihat lebih murah dari yang sebenarnya, padahal harga awal biasanya sengaja dinaikkan dulu agar potongan harga terlihat besar dan menarik. Penawaran ini bisa memicu keputusan impulsif, karena konsumen merasa sedang “beruntung” dan takut kehabisan.

Jangan langsung tergoda oleh angka dengan diskon yang besar-besaran. Luangkan waktu untuk mengecek harga normal barang tersebut di toko lain atau lewat marketplace sebagai perbandingan harga. Dengan begitu, kamu bisa tahu apakah benar-benar sedang harga murah atau tidak.

4. Efek Harga Tidak Bulat

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Pernah nggak kamu melihat harga tidak bulat, misalnya Rp99.900? Trik marketing ini masih sering digunakan, alih-alih membanderol harga produk Rp100.000, banyak brand yang memilih menulis Rp 99.9000. Angka tersebut bisa terlihat jauh lebih murah dimata pembeli. Hal tersebut disebabkan karena otak cenderung membaca dari kiri ke kanan, sehingga angka 9 di awal bisa langsung tertangkap sebagai lebih murah.

Meski trik ini terlihat sepele, namun bisa menjadi kebiasaan yang impulsif. Biasakan untuk selalu membulatkan harga ke atas. Jika melihat harga  Rp99.000, anggap saja itu Rp100.000. Dengan begitu, kamu bisa melihat lebih objektif untuk menilai barang yang layak dibeli.

4. Daya Tarik Kelangkaan

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Scarcity appeals atau daya tarik kelangkaan menjadi salah satu teknik marketing yang memanfaatkan rasa takut ketinggalan atau FOMO, sehingga konsumen bisa mengambil keputusan cepat. Misalnya kalimat “Tinggal 1 lagi!” atau “Diskon hanya sampai malam ini!” tersebut sengaja digunakan seolah promo atau produk tersebut terbatas, padahal belum tentu kebenarannya.

Saat melihat penawaran yang terasa mendesak, kamu bisa berpikir sejenak. Tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut saat ini? Jika memang penting, kemungkinan besar promo serupa bisa muncul lagi nanti, sehingga kamu bisa membeli dengan bijak.

6. Membeli Produk Murah

Ilustrasi/Foto: freepik.com/freepik

Membeli produk murah sering dianggap sebagai cara untuk berhemat, padahal tidak selalu begitu. Hemat bukan berarti selalu memilih harga yang murah, tetapi bisa cermat mengeluarkan uang untuk membeli barang yang awet di jangka panjang. Contohnya membeli pakaian, barang elektronik, atau furniture dengan harga yang murah sehingga kamu harus beli lagi dan lagi di kemudian hari.

Saat akan membeli sesuatu, jangan hanya terpaku pada harga. Kamu juga harus memperhatikan kualitas, daya tahan, dan manfaat jangka panjangnya.

7. Kena

Ilustrasi/Foto: freepik.com/benzoix

Trik pemasaran modern yang semakin marak digunakan yaitu dengan endorsement influencers. Brand akan menggandeng influencers, baik itu selebritas maupun figur media sosial untuk mempromosikan produk dengan cara yang lebih personal dan relatable. Tak jarang, pembeli membeli produk karena “kena racun” influencers.

Jangan langsung tergiur untuk membeli karena review influencer yang meyakinkan. Sebaiknya mencari juga ulasan dari sumber yang netral, misalnya review pengguna asli di kolom komentar produk atau forum. Maka, kamu bisa menilai produk tersebut layak dibeli bukan hanya dipromosikan oleh influencer yang kamu suka.

Beauties, kamu bisa lebih bijak saat mengalami trik psikologi marketing, dan ga akan bikin dompet boncos!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE