Jangan Ucapkan Lagi! Ini Kalimat Toksik yang Menunjukkan Kamu Memiliki Kecerdasan Emosi Rendah
Kecerdasan emosional (emotional quotient) adalah aspek yang mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berkomunikasi. EQ sama pentingnya dengan IQ (intellectual quotient), dan secara beriringan menjadi salah satu faktor penentu kesuksesan dalam hidup seseorang.
Selain melalui tes, tinggi rendahnya EQ bisa diukur dari cara seseorang merespon sesuatu, termasuk penggunaan kata-kata saat berkomunikasi. Sebagaimana dilansir dari Inc, ternyata ada kata-kata toksik yang tanpa disadari menjadi tanda kecerdasan emosional rendah. Kata-kata apa yang dimaksud?
Kata-Kata Toksik yang Menunjukkan Kamu Memiliki Kecerdasan Emosi Rendah
Kata-Kata Toksik yang Menandakan Kecerdasan Emosi Rendah/ Foto: Freepik/Freepik |
Kata-kata semacam “ini tidak sulit” mungkin sangat sering kamu dengar. Kebanyakan orang menganggap penggunaannya mengandung konotasi positif untuk menggugah semangat seseorang. Namun faktanya, kalimat semacam ini justru salah satu bentuk kalimat toksik yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosionalmu masih rendah.
Apa yang Salah dengan Kalimat Ini?
Kata-Kata Toksik yang Menandakan Kecerdasan Emosi Rendah/Foto: Freepik.com/womantalking/ |
Secara teoritis, kalimat ini digunakan saat seseorang ingin memberikan semangat sekaligus menyampaikan bahwa masalah yang dihadapi bukan kendala besar. Sekilas memang terkesan positif, namun penulis buku “9 Smart Habits of People With Very High Emotional Intelligence”, Bill Murphy Jr., mengungkapkan bahwa kata-kata ini sebenarnya adalah bentuk litotes, yaitu gaya bahasa yang mengandung ironi.
Dalam hal ini, kata-kata semacam “ini tidak sulit”, “bukan masalah besar”, dan sejenisnya menyatakan perlawanan dari realita sebenarnya. Untuk lebih mudah memahami, coba simak beberapa contoh litotes berikut ini:
- “Ini bukan momen terbaik” adalah bentuk lain dari “ini adalah momen buruk”
- “Tidak buruk” digunakan untuk menggantikan kalimat “keren”, “bagus”, “luar biasa”, dan lain-lain.
Orang menggunakan litotes untuk berbagai alasan, yaitu menyampaikan sindiran dan menghaluskan pernyataan tajam. Dalam beberapa kasus, gaya bahasa ini juga menekan kesan sombong, di mana pengucap memberikan pesan tersembunyi agar orang lain menganggapnya hebat.
Hubungan Litotes dengan Kecerdasan Emosional
Kalimat “ini tidak sulit”, hanya salah satu dari sekian banyak litotes yang perlu kamu waspadai. Walaupun penggunaannya terkesan positif, namun orang yang cerdas dan bijak tidak akan terlalu sering menggunakannya, kecuali pada waktu yang benar-benar tepat.
Dampak Kata-Kata Toksik Terhadap Kehidupan Sosial
Jangan Ucapkan Lagi! Ini Kalimat Toksik yang Menunjukkan Kamu Memiliki Kecerdasan Emosi Rendah/Foto: Freepik/pressfoto
Orang yang cerdas secara emosional akan cukup peka untuk menyadari bahwa ada konotasi licik, bahkan jahat di dalam kalimat ini. Untuk memperkuat pemahaman, coba pelajari beberapa kasus berikut ini:
- Seseorang dengan kelebihan berat badan pasca pandemi dan sulit mengubah kebiasaan yang telah ditumpuk selama lebih dari dua tahun. Dia bertemu dengan rekannya yang kemudian memberikan saran. “Kurangi makan dan lebih banyak olahraga, tidak sulit kok!”
- Seorang pebisnis dengan masalah keuangan sedang menghadapi tantangan yang menurutnya besar. Lalu seseorang memberikan saran, “Tidak sulit kok,…” (kemudian memaparkan hal-hal yang sebenarnya sulit dicapai oleh pebisnis tersebut karena alasan tertentu).
- Seorang korban kekerasan dengan trauma mengeluh tentang sulitnya menghadapi kencan dengan pria baru, dan mendapat saran dari rekannya, “Tidak sulit kok, kamu cukup….” (kemudian rekan tersebut menyarankan tindakan yang sulit dilakukan korban trauma).
Kata-Kata Toksik yang Menandakan Kecerdasan Emosi Rendah/Foto: pexels.com/Sam Lion |
Pada akhirnya, litotes “Ini tidak sulit” bukan digunakan untuk memberikan dorongan, namun justru menjadi alat untuk menyombongkan diri. Secara tidak langsung, penggunanya memandang segala hal dari standardnya, tanpa memiliki empati kepada orang lain.
Litotes yang tidak tepat akan menghambat proses sosialisasi dan komunikasi. Karenanya, orang cerdas hanya akan menggunakannya saat ingin melontarkan hantaman pada pihak layak mendapatkannya. Sementara orang dengan kecerdasan emosional rendah tidak cukup peka sehingga menggunakannya tanpa sadar sedang menciptakan jurang yang dalam.
Kesimpulan
Berdasarkan ulasan di atas, penggunaan litotes pada dasarnya bukan hal tepat untuk berkomunikasi secara efektif. Pasalnya, kalimat semacam “ini tidak sulit” mengandung ironi yang cenderung mengecilkan lawan bicara. Jika kamu masih menggunakannya saat berbincang dengan rekan, kolega, bahkan klien, sepertinya kamu masih harus meningkatkan kecerdasan emosionalmu lagi. Yuk, mulai berubah dari sekarang!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |
Kata-Kata Toksik yang Menandakan Kecerdasan Emosi Rendah/ Foto: Freepik/Freepik
Kata-Kata Toksik yang Menandakan Kecerdasan Emosi Rendah/Foto: Freepik.com/womantalking/
Kata-Kata Toksik yang Menandakan Kecerdasan Emosi Rendah/Foto: pexels.com/Sam Lion