Lailatul Qadar merupakan satu malam yang terdapat pada bulan Ramadan. Menariknya, malam ini memiliki keistimewaan karena dianggap sebagai malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Segala doa yang dipanjatkan pada malam Lailatul Qadar pun diyakini merupakan salah satu doa yang tidak tertolak.
Tak heran jika umat Muslim berlomba-lomba untuk mengejar malam yang satu ini. Sayangnya, tidak ada yang tahu pasti kapan Lailatul Qadar terjadi. Meski begitu, ada beberapa prediksi terkait kemunculan Lailatul Qadar, baik dari riwayat sahabat maupun pendapat ulama.
Bagi kamu yang penasaran, yuk langsung simak pembahasannya berikut ini!
Prediksi Terjadinya Lailatul Qadar
Prediksi terjadinya lailatul qadar/ Foto: Pexels.com/Anna Shvets |
Dikutip dari buku Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar, Al-Qadhi berkata bahwa para ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadar. Sekelompok ulama mengatakan bahwa waktu kemunculan lailatul qadar berbeda-beda dari tahun ke tahun.
Lalu, ada pula sebagian ulama yang mengatakan bahwa kehadiran Lailatul Qadar tidak berubah dari satu Ramadan ke Ramadan lain. Terkait hal ini, ada sebuah riwayat dari Aisyah yang mengungkap lebih jelas mengenai prediksi terjadinya lailatul qadar
“Rasulullah SAW bersabda bersungguh-sungguhlah kamu sekalian mencari lailatul qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadan.” (HR. Bukhari).
Berdasarkan hadis ini, maka kemunculan Lailatul Qadar menjadi lebih mudah untuk diprediksi. Dalam hal ini, merujuk pada hitungan malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan yakni 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadan.
Selain riwayat tersebut, salah seorang ulama sekaligus ahli tasawuf terkemuka bernama Abu Hamid Muhammad bin Muhammad at-Thusi al-Ghazali atau Imam al-Ghazali juga mengungkap mengenai prediksi terjadinya Lailatul Qadar.
Dalam Hujjah Islam, ia mengatakan bahwa Lailatul Qadar sebenarnya bisa diketahui dari awal Ramadan dimulai. Imam al-Ghazali pun memiliki rumus terkait hal tersebut:
- Jika awal Ramadan dimulai hari Ahad atau Rabu, maka lailatul qadar jatuh pada malam 29 Ramadan.
- Jika awal Ramadan dimulai hari Senin, maka lailatul qadar jatuh pada malam 21 Ramadan.
- Jika awal Ramadan dimulai hari Selasa atau Jumat, maka lailatul qadar pada malam 27 Ramadan.
- Jika awal Ramadan dimulai hari Kamis, maka lailatul qadar jatuh pada malam 25 Ramadan.
- Jika awal Ramadan dimulai hari Sabtu, maka lailatul qadar jatuh pada malam 23 Ramadan.
Namun pendapat al-Ghazali ini masih perlu diteliti konsepnya karena beberapa mengira rumus hitungan ini hanya untuk al-Ghazali secara pribadi. Oleh karena itu, rumus ini tidaklah semata menjadi suatu jaminan untuk memastikan terjadinya Lailatul Qadar.