Kamu Tahu? Ternyata Ini Jalan Tol Pertama yang Dibangun di Indonesia...

Nisrina Salsabila | Beautynesia
Selasa, 25 Mar 2025 09:30 WIB
Kamu Tahu? Ternyata Ini Jalan Tol Pertama yang Dibangun di Indonesia...
Tol Jagorawi sebagai jalan tol pertama di Indonesia/Foto: Pradita Utama/detikcom

Jalan tol merupakan jalan bebas hambatan yang digunakan khusus bagi kendaraan roda empat atau lebih, agar cepat sampai ke tujuan tanpa kemacetan. Pengemudi yang melewati jalan tol akan dikenakan tarif tertentu sesuai dengan jarak yang ditempuh. Hingga Juni 2024, panjang ruas jalan tol di Indonesia mencapai 2.893 kilometer yang membentang dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Bali.

Tapi, tahukah kamu, kapan jalan tol pertama kali dibangun di negeri ini?

Sejarah pembangunan jalan tol di Indonesia dimulai pada akhir 70-an. Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi) adalah jalan bebas hambatan yang pertama dibangun di Indonesia. Sejak diresmikan pada 9 Maret 1978 oleh Presiden Soeharto, Tol Jagorawi telah menjadi jalur vital yang menghubungkan Jakarta, Cibubur, Citeureup, Bogor, hingga Ciawi sepanjang 59 kilometer. Tol ini juga menyediakan akses mudah menuju berbagai destinasi wisata menarik di Puncak. 

Selanjutnya, simak lika-liku proses pembangunan jalan tol tertua di Indonesia berikut ini.

Ide Pembangunan Jalan Tol sempat Ditolak

Jalan tol Jagorawi arah Puncak/Foto: Yulius Satria Wijaya/detikcom

Melansir artikel detikfinance, ide pembangunan jalan tol di Indonesia pertama kali digagas oleh Wali Kota Jakarta periode 1953–1960, Raden Soediro. Pada tahun 1955, Soediro mengusulkan agar menerapkan sistem jalan berbayar untuk Jalan Sudirman‒Jalan M.H. Thamrin, sebab anggaran pemerintah daerah Jakarta mulai menipis pasca pembangunan jalan tersebut. Namun, ide itu ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara (DPRDS) Jakarta.

Awal Mula Pembangunan Tol Jagorawi

Gerbang Tol Ciawi ruas Tol Jagorawi/Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Seiring pembangunan Jakarta yang begitu pesat, kota ini menjadi semakin padat pada era 60-an. Akibatnya, kondisi lalu lintas di Jakarta macet parah lantaran jumlah kendaraan semakin membludak.

Untuk memperlancar arus lalu lintas, maka dibangunlah jalan Jakarta Bypass dari Cililitan ke Tanjung Priok, kemudian diteruskan hingga menuju Bogor dan Ciawi, atau disingkat Jagorawi. Sayangnya, situasi politik dan ekonomi saat itu membuat proyek Jagorawi harus ditangguhkan sementara.

Peresmian Jalan Tol Jagorawi

Tol Jagorawi/Foto: Dok. Kementerian PUPR

Memasuki era Orde Baru, Menteri Pekerjaan Umum Ir. Sutami mengusulkan untuk melanjutkan kembali proyek Jagorawi kepada Presiden Soeharto. Akhirnya, pembangunan Jagorawi dimulai pada tahun 1975 dengan dana pinjaman dari USAID (United States Agency for International Development). Dana tersebut lalu diserahkan kepada PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jalan tol, untuk membangun Jagorawi Highway atau jalan bebas hambatan Jagorawi.

Setelah pembangunan jalan selesai, pemerintah mulai mempertimbangkan usulan Sudiro dahulu agar menjadikan jalan ini sebagai jalan tol yang berbayar. Tujuannya adalah agar biaya pengoperasian dan pemeliharaannya yang sangat besar tidak membebani APBN. Usulan itu diterima Presiden Soeharto. Akhirnya, jalan tol Jagorawi diresmikan pada tahun 1987 dan dikelola oleh PT Jasa Marga.

Usai diresmikan, PT Jasa Marga mulai memberlakukan tarif jalan tol Jagorawi. Tarif yang diterapkan yaitu Rp13/km untuk mobil sedan dan sejenisnya, serta Rp20/km untuk truk dan sejenisnya.

Jalan Tol Jagorawi Sekarang

Jalan Tol Jagorawi sekarang/Foto: Dok. Jasa Marga

Melansir detiknews, tarif tol Jagorawi adalah Rp7.500 untuk kendaraan Golongan I (mobil sedan, jip, mini bus, bus), dan Rp12 ribu sampai Rp17 ribu untuk kendaraan Golongan II-V (truk besar). Sistem pembayaran di pintu tol Jagorawi kini hanya melayani uang elektronik alias cashless.

Tol Jagorawi  telah menjadi tulang punggung transportasi di wilayah Jabodetabek karena tersambung dengan berbagai jalan tol lainnya, di antaranya Jalan Tol Dalam Kota, Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Jalan Tol Cimanggis-Cibitung (Tol Cimaci), dan Bogor Ring Road.

Selain itu, jalan tol ini juga terintegrasi dengan empat jalan tol Jakarta lainnya, seperti Jalan Tol Cawang-Pluit, Jalan Tol Jakarta–Merak, Jalan Tol Jakarta–Cikampek, dan Jalan Tol Cawang-Tanjung Priok.

****
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE