Kebiasaan Mondar Mandir saat Menerima Telepon Ternyata Ada Artinya, Ini Kata Psikolog...

Rini Apriliani | Beautynesia
Kamis, 17 Apr 2025 15:30 WIB
Gerakan Tangan atau Kaki Dapat Membantu Berpikir Lebih Jernih
Ilustrasi menelpon/Foto: Freepik.com/cookie_studios

Ada satu hal template yang umumnya dilakukan seseorang saat sedang menerima telepon, yakni kebiasaan mondar mandir. Mungkin, Beauties juga pernah melihatnya dalam sebuah film, saat tokoh tersebut dilanda kepanikan ia akan menerima telepon sambil mondar mandir. 

Kalau kamu pernah melihatnya atau menjadi salah satu orang yang juga melakukannya, jangan khawatir, ternyata kebiasaan ini memiliki arti tersendiri menurut psikolog. 

Lantas, apakah artinya? Simak yuk!

Mondar Mandir saat Menerima Telepon: Bentuk Respon untuk Mentransfer Emosi

Ilustrasi menelpon menggunakan whatsapp

Ilustrasi menelpon/Foto: Pexels/Cottonbro

Hal ini berkaitan dengan respon dan emosi. Saat mengobrol secara langsung, kita akan mengangguk, memberi isyarat, dan membaca ekspresinya. Namun, saat menelpon yang artinya berada dalam jarak jauh, sinyal visual tersebut hilang. 

"Berbicara di telepon tidak memiliki sesuatu yang disebut umpan balik visual. Ketika Anda tidak dapat memberi dan menerima banyak isyarat yang menunjukkan antusiasme, kebosanan, atau bahkan kemarahan, tubuh Anda bereaksi," kata Ken Fogel, Psy.D., dari Chicago School of Professional Psychology. 

Saat otak merasakan ketidakhadiran tersebut, pada dasarnya berkata, "Hmm, butuh sesuatu untuk dilakukan di sini," dan yang terjadi adalah gerak tubuh seperti mondar mandir. 

Lebih lanjut Fogel mengatakan, dengan berjalan artinya mentransfer emosi ke tindakan fisik. Sisi positifnya, dengan bergerak ini dapat juga membakar kalori menurut penelitian. 

Gerakan Tangan atau Kaki Dapat Membantu Berpikir Lebih Jernih

Ilustrasi menelpon

Ilustrasi menelpon/Foto: Freepik.com/cookie_studios

Melansir Daily Motivation News, karena otak dan tubuh yang saling berhubungan erat, gerakan fisik dapat memengaruhi proses kognitif. Penelitian menunjukkan, orang-orang yang secara alami menggerakkan tangan saat berbicara dapat membantunya memproses pikiran dan kata-kata. 

Dalam salah satu percobaan, ada seseorang yang telah buta sejak lahir (yang tidak pernah melihat gerakan orang lain) juga menggunakan gerakan tangan saat berbicara. Ini menunjukkan bahwa kita cenderung bergerak saat berbicara dan itu bukan sekadar perilaku yang dipelajari. 

Lalu, saat peneliti mencegah orang-orang memberi isyarat tangannya, ucapannya yang sebelumnya jelas dan lancar berubah menjadi tidak jelas. Tanpa kemampuan menggerakkan tangan, proses berpikirnya seolah-olah tertahan.

Hal ini menunjukkan, menggerakkan tangan atau kaki saat berbicara dapat meringankan beban mental dan menuangkan pikiran ke dalam kata-kata. 

Pelampiasan Kecemasan

Ilustrasi menelpon

Ilustrasi menelpon/Foto: Freepik.com/stockking

Kebiasaan ini berkaitan juga dengan pelampiasan kecemasan. Ya, seperti yang mungkin sering Beauties lihat dalam sebuah sinetron, film, atau drama saat seseorang mendapatkan telepon dan mendadak dilanda panik, ia akan mondar-mandir. 

Ternyata, ini adalah respon stres yang klasik. Saat kita merasa cemas atau gembira, tubuh akan melepaskan adrenalin dan bersiap untuk keadaan melawan atau lari. Adrenalin yang harus dilepaskan itu akhirnya memunculkan gerakan gelisah, seperti mondar mandir. 

Mondar mandir pun pada hakikatnya merupakan sebuah usaha bawah sadar untuk meredakan kegugupan. Berjalan mondar-mandir, gelisah, mengetuk-ngetukkan kaki – semua ini adalah kebocoran kecil untuk tekanan yang menumpuk di dalam diri kita. Bukan sesuatu yang buruk, ini dapat membuat diri kita lebih tenang. 

Para pakar produktivitas dan orang-orang kreatif pun sering kali sengaja berjalan untuk berpikir lho!

Nah Beauties, itu dia arti dari kebiasaan mondar-mandir saat sedang menerima telepon. Kamu suka lakukannya juga nggak nih?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE