Selama menjalani ibadah puasa, kebutuhan sehari-hari yang biasanya menghabiskan di bawah 50 persen dari gaji bisa bertambah dua kali lipatnya.

Hal ini terjadi karena ada beberapa kebutuhan lainnya yang perlu dipenuhi, seperti makan untuk sahur dan berbuka. Nah, demi semua terpenuhi dengan baik, berikut beberapa cara mengatasi stres finansial yang bisa kamu lakukan. Apa saja, simak!

1. Buat Anggaran Pengeluaran

Membuat anggaran dapat mengontrol pengeluaran/Foto: Pexels/Bich Tran

Cara mengatasi stres finansial yang pertama adalah dengan membuat anggaran pengeluaran. Melansir dari Verywellmind, stres finansial adalah ketegangan emosional yang berkaitan dengan uang.

Karena hal itu, membuat anggaran pengeluaran selama Ramadan menjadi langkah tepat untuk menghindari stres finansial.

Kamu bisa mengatur anggaran selama sebulan untuk biaya makan selama sahur dan berbuka, transportasi bekerja, atau kebutuhan lainnya yang benar-benar penting. Jangan lupa untuk menyiapkan anggaran untuk kebutuhan tak terduga.

Dengan begitu, pengeluaran dapat terkontrol dengan baik sehingga di bulan Ramadan nanti, kamu tidak kesulitan bertahan diri. Pastikan untuk disiplin mengikuti anggaran yang telah dibuat.

2. Manfaatkan Diskon dan Hadiah

Melalui diskon dan hadiah, pengeluaran dapat dihemat secara efektif/Foto: Unsplash/Markus Spiske

Umumnya, selama Ramadan akan banyak toko yang memberikan hadiah gratis atau potongan harga untuk para pembelinya. Hadiah yang dimaksud seperti buy 1 get 1 atau buy something and get something. Meskipun termasuk ke dalam teknik pemasaran toko, tetapi kamu bisa menghemat pengeluaran melalui cara ini.

Jika beruntung, kamu juga bisa mendapatkan camilan atau makanan lainnya dengan harga murah. Nantinya, camilan atau makanan tersebut akan bermanfaat untuk kamu berbuka puasa atau sahur.

3. Berhenti Menerapkan Hedonisme

Berhenti menerapkan hedonisme dapat menghindari stres finansial/Foto: Pexels/Danang Wicaksono

Cara mengatasi stres finansial selanjutnya yaitu berhenti menerapkan hedonisme. Hedonisme adalah suatu anggapan di mana seseorang lebih mementingkan kepuasan daripada kebutuhan.

Contoh hedonisme yang sering terjadi adalah kebiasaan membeli barang mewah. Guna mencapai hidup berkecukupan selama puasa, kebiasaan hedonisme ini perlu dihentikan sementara.

Cobalah untuk mengontrol pembelian barang mewah, seperti pakaian dan sepatu branded, produk skincare dengan harga jutaan, atau hal lainnya yang bersifat impulsif.