Film dokumenter Dirty Vote menjadi salah satu karya yang cukup “menggemparkan” menjelang Pemilu 2024 di Indonesia. Kini, setelah satu tahun beredar, sekuel keduanya kembali dirilis dan menjadi sorotan karena menampilkan analisis yang lebih mendalam tentang dugaan kecurangan dalam proses pemilihan umum, penggunaan instrumen negara, serta intervensi kekuasaan yang bisa merongrong demokrasi.
Melansir detikcom, sekuel kedua ini tak kalah fenomenal dengan durasi mencapai 4 jam dan bebas diakses publik secara daring. Tayangan ini menjadi bahan diskusi di berbagai forum, pihak-aktif politik hingga masyarakat umum ikut memproses kontennya, baik yang pro maupun kontra. Lalu siapa saja narasumber utama Dirty Vote II o3 kali ini? Melansir berbagai sumber, berikut profil singkat mereka!
Sekilas Tentang Film Dirty Vote
Poster Film Dirty Votes/Foto: Detikcom |
Bagi yang belum tahu, film dokumenter Dirty Vote ini menampilkan analisis kritis terhadap mekanisme pemilu di Indonesia, seperti bagaimana instrumen negara dapat dipakai untuk mendukung satu pihak, penggunaan bansos atau mobilisasi massa, hingga dampak terhadap kebebasan memilih.
Film ini pertama kali dirilis pada 11 Februari 2024, saat momentum politik yang sensitif, sehingga resonansinya di masyarakat cukup tinggi. Disutradarai Dandhy Dwi Laksono, sekuel pertama menghadirkan tiga narasumber, yaitu Zainal Arifin Mochtar, Feri Amsari, dan Bivitri Susanti.
Dengan menghadirkan narasumber yang kompeten di bidang hukum tata negara dan ekonomi publik, film ini menegaskan bahwa diskursus demokrasi tidak bisa lepas dari perspektif akademis dan kebijakan.
Melansir YouTube resmi Dirty Vote, ketiga narasumber kembali hadir di sekuel Dirty Vote II o3 yang dirilis pada 20 Oktober 2025, namun dengan tambahan narasumber, yaitu Bhima Yudhistira. Adapun sekuel kedua ini dirilis bertepatan dengan momen satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.