1. Sederet Prestasi di UNAIR
Melihat segudang prestasi yang diraihnya, banyak orang kemudian penasaran di mana Ayu dulunya mengenyam pendidikan tinggi. Ayu Kartika Dewi ternyata lulusan Universitas Airlangga, Surabaya, tepatnya di Fakultas Ekonomi.
Dilansir dari CNN.com, Ia pernah terpilih sebagai mahasiswa berprestasi peringkat pertama FE Universitas Airlangga dua tahun berturut-turut dan peringkat ke-4 se-UNAIR pada 2003. Skripsi Ayu juga terpilih mendapatkan Student Grant dari Asian Development Bank dan menjadi presenter terbaik Student Grant seluruh Indonesia.
2. Mengajar Hingga Mendapat Beasiswa
Selesai dengan gelar S1-nya, Ayu sempat bekerja di P&G di Singapura sebagai Consumer Insights Manager dari 2007 hingga 2010. Melihat karir yang naik di dunia korporat, Ayu justru keluar dari zona nyaman dan malah bergabung bersama Gerakan Indonesia Mengajar yang diprakarsai Anies Baswedan. Ayu merupakan angkatan pertama Indonesia Mengajar dan saat itu dia ditugaskan mengajar di SD di Maluku Utara.
Tidak hanya sampai situ, pada 2013 Ayu mendirikan SabangMerauke, sebuah program pertukaran pelajar antar-daerah di Indonesia untuk menanamkan nilai toleransi, pendidikan, dan kenegaraan. Dengan banyak hal yang dilakukannya demi pendidikan di Indonesia, Ayu mendapatkan beasiswa Keller Scholarship dan Fulbright Scholarship untuk melanjutkan kuliah di Duke University - Fuqua School of Business, Amerika Serikat. Lulus dengan gelar MBA, Ayu sempat bekerja sebagai konsultan di McKinsey selama tiga bulan pada 2014.
3. Aktif di Organisasi
Sebelum menjadi stafsus Jokowi dalam bidang sosial saat ini, Ayu juga pernah bekerja sebagai Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2015. Ia sempat bekerja sebagai staf di Unit Kerja Presiden (UKP4). Sejalan dengan organisasi SabangMerauke yang dibangunnya, Ayu juga aktif sebagai Managing Director dalam organisasi yang fokus pada pendidikan perdamaian dan pembangunan karakter, Indika Foundation.
4. Pernah Berkali-kali Gagal
Melihat semua pencapaian Ayu, mungkin tidak pernah ada yang mengira bahwa ia pernah mengalami kegagalan berkali-kali. Dua beasiswanya, Keller Scholarship dan Fulbright Scholarship didapat setelah mencoba 10 kali.
Belum lagi ketika Ayu menjalani pertukaran pelajar ke London dan bermasalah hingga membuatnya harus kembali ke Amerika. Sementara kamarnya telah ditempati. Ia terpaksa menumpang di apartemen temannya dan rela tidur di sofa selama dua bulan. Pada waktu yang sama, pernikahannya dengan sang suami turut gagal.