Kenali Penyebab Kecanduan Belanja dan Cara Mengatasinya!
Belanja adalah mendapatkan barang atau jasa dari penjual dengan tujuan membeli, di masa sekarang yang serba canggih, belanja menjadi lebih mudah dengan adanya belanja daring atau online.
Namun dengan kemudahan tersebut juga telah membawa perubahan terhadap sikap para pembeli atau konsumen yang mengeluarkan uangnya untuk berbelanja.
Belanja pun terkadang menjadi hobi dari segelintir orang, belanja bisa dikatakan mengganggu jika sudah menjadi kecanduan dan menjadi perilaku impulsif.
Beauties, pada artikel kali ini akan membahas soal cara mengatasi kecanduan belanja, simak selengkapnya di sini, ya!
Ciri-Ciri Kecanduan Belanja
Belanja Berlebihan/Foto: Freepik.com/senivpetro
Bukan hanya sering membeli barang yang tak penting, ada pula beberapa ciri lainnya dari kecanduan belanja yang bisa kamu kenali. Dilansir dari Verrywell Mind, beberapa ciri tersebut di antaranya:
- Membeli barang yang tidak diperlukan misalnya hanya karena lucu
- Mengalami euforia setelah membeli sesuatu
- Selalu terpikir barang yang ingin dibeli
- Tak dapat menghentikan kebiasaan belanja impulsif
- Merasa menyesal atas barang yang sudah dibeli
- Masalah keuangan atau tidak dapat melunasi hutang
- Berbohong tentang barang yang dibeli atau menyembunyikannya
- Membuka kartu kredit baru tanpa melunasi saldo kartu yang sudah ada
Selain itu, kamu juga bisa mengenali perbedaan antara belanja yang wajar dan perilaku belanja kompulsif. Belanja biasa, umumnya hanya membeli barang yang memang dibutuhkan, tidak memiliki rasa paksaan saat membelinya, tidak menyebabkan kesulitan keuangan dan menghabiskan uang sesekali.
Sedangkan, perilaku belanja kompulsif bisa dikenali dari menciptakan masalah keuangan baru, pembelian barang secara berlebihan secara terus menerus.
Kenali Penyebab Kecanduan Belanja
Ilustrasi Belanja Online/Foto: Freepik.com
Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan jadi sebab seseorang menjadi orang yang kecanduan belanja diantaranya:
- Matrealisme, biasanya orang yang kecanduan akan belanja cenderung matrealistis dibanding orang yang belanja secara wajar.
- Faktor kepribadian, orang yang rendah diri biasanya mudah dipengaruhi bersikap baik dan simpatik kepada orang lain meskipun mereka merasa tidak nyaman, belanja memberi mereka celah untuk melakukan kontak dengan orang lain.
- Termakan iklan, orang yang sangat suka dengan belanja mungkin lebih rentan terhadap iklan. Trik pemasaran tertentu dirancang untuk memicu pembelian impulsif.
- Kondisi mental, pada akhir masa remaja dan memasuki awal dewasa, muncul kebiasaan, seperti kecanduan belanja yang bisa terjadi bersama gangguan lain, termasuk gangguan hati dan kecemasan, gangguan penggunaan narkoba, kontrol impulsif dan lainnya.
Cara Mengatasi Kecanduan Belanja
Belanja/Foto: Freepik.com/rawpixel
Beauties, terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk seseorang yang sudah kecanduan belanja, diantara sebagai berikut:
- Batasi akses kredit dan uang tunai, alangkah lebih baik jika kartu kredit disingkirkan atau jangan sering digunakan, selain itu untuk uang tunai anggarkanlah sedikit uang untuk belanja dan jangan melebihi dari target yang sudah ditetapkan.
- Stop belanja impulsif, cobalah untuk belanja dengan orang yang tidak suka belanja secara berlebihan dan sesuai kebutuhan sehingga bisa termotivasi, tak tergiur barang tak penting dan mencontohnya.
- Buat strategi penanggulangan, temukan cara alternatif untuk menikmati waktu kosong untuk buat strategi baru selain belanja untuk menghilangkan stres atau hal yang dirasa mengganggu, guna memutus siklus penggunaan belanja sebagai cara untuk merasa lebih baik, alihkan hal tersebut ke olahraga atau kegiatan positif lainnya.
Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan jika seseorang sudah kecanduan belanja. Semoga kamu terhindar dari hal tersebut ya, Beauties!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!