Apakah kamu tahu fenomena ‘Gaslighting’? Menurut Psikolog Stephen Johnson, Gaslighting adalah manipulasi dan pencucian otak yang dilakukan terus menerus untuk membuat korban meragukan dirinya sendiri.
Bahkan parahnya, seseorang bisa kehilangan perasaan, identitas dan rasa berharga. Biasanya pernyataan dan tuduhan gaslighter berasal dari kebohongan yang disengaja dan terbatas. Jadi kamu perlu mewaspadai dan mengenali ciri-ciri gaslighter agar tidak terjebak dengan kebohongan yang mereka lakukan.
Berikut beautynesia.id telah merangkum 6 cara yang dilakukan Gaslighter atau Si Manipulatif untuk menjatuhkanmu.
Manipulasi, memengaruhi orang tanpa mereka sadari
Manipulasi/pexels.com |
Gaslighter kerap melakukan manipulasi psikologis terhadap individu atau kelompok dengan memutarbalikkan fakta atau kebenaran secara terus menerus. Hal ini mereka lakukan untuk membuat korban meragukan diri sendiri dan merasa kurang percaya diri. Contoh ucapan yang dilakukan, “Yakin seperti itu? Nggak gitu tahu, ingatan kamu sangat buruk”.
Para gaslighter sering menjadi sosok yang kritis, marah, mengintimidasi dan bahkan memusuhi mereka yang tidak patuh terhadap perintahnya. Mereka juga tak segan melakukan berbagai upaya agresif dengan menghukum secara fisik dan psikologis pada korban.
Sering memotong pembicaraan dan merendahkan
Merendahkan orang lain/pexels.com |
Hal lain yang sering dilakukan oleh gaslighter adalah memotong pembicaraan lawan bicara, sehingga mereka tak perlu menanggapi apa yang disampaikan. Hal itu dikarenakan mereka senang menyebarkan dan membangkitkan emosi negatif untuk membuat diri mereka merasa kuat. Efeknya akan membuat korban akan merasa tidak aman.
Contoh ucapannya saat memotong pembicaraan orang lain, “Maksudmu apa sih? Berbelit-belit dan malah bikin bingung aja”. Bagi mereka membuat orang lain merasa rendah diri adalah cara meningkatkan ego lemah mereka sehingga mereka merasa lebih percaya diri.
Menuduh dan melakukan kebohongan
Para gaslighters akan berusaha mati-matian untuk membuat orang lain merasa rendah diri dengan memberikan tuduhan palsu, kritik terus menerus, membuat kebohongan bahkan tak segan melakukan pembunuhan karakter orang lain.
Hal itu mereka lakukan untuk meningkatkan dominasi dan juga kendali mereka pada orang lain. Jadi yang ia pedulikan hanya diri sendiri dan abai dengan perasaan orang lain. Contohnya, “Aku gak ingat detailnya gimana, tapi aku gak mungkin melakukan kesalahan fatal itu”
Menghina dan menindas orang yang lemah
Menghina orang lain/pexels.com |
Gaslighters akan mendapatkan kesenangan dari menghina dan menyerang lawannya, baik menghina secara langsung ataupun secara halus. Hal ini dikarenakan, ia kurang memiliki rasa empati dan kemanusiaan. Impian mereka adalah orang-orang bisa tunduk dalam kendali mereka. Contoh, “Kamu tidak akan kena hukuman jika kamu tidak ceroboh”
Mengalihkan fokus diskusi dan meragukan kemampuan orang lain
Meragukan orang lain/pexels.com |
Saat dicecar dengan kesalahan, bukannya introspeksi, mereka malah akan memperbanyak tuduhan atau kebohongan untuk mengintimidasi lawan. Mereka biasanya melakukan hal itu dengan meragukan kredibilitas orang lain.
Alih-alih menjalin hubungan dalam rangka kolaborasi, para gaslighter sering menilai hubungan sosial sebagai kompetisi. Jadi apa yang ada di pikirannya hanyalah menjadi pemenang atau pecundang. Tak heran agresif dan menyerang menjadi cara utama mereka dalam melawan. Contoh: “Kenapa kamu nyalahin aku? Justru ini semua terjadi karena sejak awal kamu salah”
Sebaiknya lebih cermat dan waspada saat berhadapan dengan para gaslighters, agar kamu tidak mudah tunduk dengan perkataannya. Apalagi sampai meragukan dan membuatmu kehilangan rasa berharga.