BILLBOARD
970x250

Kisah Cinta Sehidup Semati Habibie-Ainun

Adinda Tami | Beautynesia
Kamis, 12 Sep 2019 05:05 WIB
Kisah Cinta Sehidup Semati Habibie-Ainun
Presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie menghembuskan nafas terakhir pada Rabu 11 September 2019, pukul 18.05 WIB akibat gagal jantung. Jenazah beliau akan dimakamkan di samping sang istri yang telah berpulang terlebih dulu, Hasri Ainun.
Kisah cinta Habibie Ainun yang terjalin selama lebih dari 40 tahun berhasil menginspirasi banyak orang. Kisah mereka bahkan pernah diabadikan dalam Film berjudul Habibie & Ainun pada 2012 yang diperankan apik oleh Reza Rahardian dan Bunga Citra Lestari.

Memang, kisah cinta Habibie untuk Ainun dikenal sebagai salah satu perjalanan cinta yang sejati. Bertemu saat remaja hingga akhirnya dipisahkan oleh maut bahkan BJ Habibie dimakamkan di samping makam istri tercintanya itu.
Foto: https://www.instagram.com/melaniesubono
Pertemuan Habibie Ainun dimulai ketika Habibie berusia 12 tahun. Habibie belajar banyak dari ayah Ainun, R. Mohammad Besari. Namun ketika itu benih cinta diantara keduanya belum tumbuh.

Barulah ketika dewasa, Habibie menyadari bahwa Ainun merupakan sosok perempuan cantik dan mengagumkan. Seperti yang digambarkan dalam adegan film, Habibie bercanda bahwa ‘gula jawa’ telah berubah menjadi ‘gula aren’ ketika berkunjung ke rumah Ainun.

Ainun, yang kala itu populer di kalangan laki-laki melabuhkan hatinya pada sosok Habibie. Mereka resmi menikah pada 12 Mei 1962. Dari pernikahan tersebut, Habibie Ainun dikaruniai dua orang putra, Ilham Akbar dan Thareq Kemal.

Susah senang dilalui bersama. Mulai dari saat Habibie menjalani study di Jerman hingga beliau diminta pulang presiden Soeharto untuk menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi (1978-1998), wakil presiden hingga akhirnya menggantikan presiden Soeharto yang mengundurkan diri.
Foto: https://www.instagram.com/b.jhabibie
Kisah romantis keduanya dirundung duka saat Ainun didiagnosis mengidap kanker ovarium pada 24 Maret 2010. Tak mengenal lelah, Habibie setia di samping Ainun yang tengahmenjalani perawatan intensif di Munchen, Jerman. Namun sayang, menjalani 9 kali operasi dan 4 kali operasi utama tak mampu menyelamatkan nyawa Ainun. Pada 22 Mei 2010 Ainun meninggal dunia.

Sepeninggalan Ainun, Habibie sempat bertingkah seperti anak kecil. Habibie menangis dan terus berteriak mencari Ainun. Habibie bahkan berjalan tanpa sepatu dan hanya mengenakan baju tidur.

Tim dokter akhirnya menyarankan agar Habibie rutin menulis catatan pribadi. Habibie menyelesaikan catatan dalam kurun waktu 2 bulan, lebih cepat satu bulan dari deadline yang diberikan dokter. Usai berkutat dengan catatan pribadi, kondisi Habibie semakin membaik. Perlahan, ia ikhlas melepas kepergian Ainun.
Foto: Istimewa
Hari-hari Habibie dihabiskan dengan beragam kegiatan, seperti kunjungan ke berbagai kota, menerima tamu di kediaman pribadinya yang bernama “WISMA HABIBIE DAN AINUN” hingga diundang sebagai pembicara di berbagai kesempatan.

Saking cintanya pada sang istri, Habibie bahkan selalu menyandingkan nama AINUN di samping namanya untuk menyebut setiap bagian rumah, seperti Pendopo Habibie & Ainun hingga Perpustakaan Habibie & Ainun.

Satu hal yang tak pernah luput dilakukan Habibie adalah mengunjungi makam sang istri, Ainun. Habibie memiliki jadwal rutin mengunjungi makam sang istri. Sekali dalam sepekan, Habibie pasti mengunjungi sang istri dan berdoa di dekat pusaranya. Habibie selalu memperbarui bunga di makam istrinya. Tidak heran, jika di makam ibu Ainun selalu terdapat bunga segar
.
Foto: Istimewa

Dari kisah cinta tersebut, beliau melahirkan banyak kutipan yang menginspirasi. 
Habibie quotes yang menggambarkan dalamnya perasaan cinta beliau kepada sang istri diantaranya,

Temukanlah orang yang membuatmu bahagia.
Cinta itu bukanlah paksaan atau pelampiasan
Hubungan itu tentang kepercayaan


Tepat pada 11 September kemarin, Habibie meninggal. Setelah terpisah selama 9 tahun akhirnya Habibie dapat bersanding di samping Ainun dalam keabadian.


(kik/kik)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE