Kisah Mantan PM Belanda dan Istri, Meninggal Sambil Berpegangan Tangan dengan Prosedur Eutanasia

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Senin, 04 Mar 2024 14:30 WIB
Kisah Mantan PM Belanda dan Istri, Meninggal Sambil Berpegangan Tangan dengan Prosedur Eutanasia
Kisah Mantan PM Belanda dan Istri, Meninggal Sambil Berpegangan Tangan dengan Eutanasia /Foto: Getty Images/Sepia Times via detikcom

Pasangan sehidup semati sepertinya dapat disematkan kepada mantan Perdana Menteri Belanda, Dries van Agt, dan istrinya bernama Eugenie. Pasangan tersebut dinyatakan meninggal pada 5 Februari 2024 lalu melalui praktik eutanasia. 

Dilansir dari situs Layanan Kesehatan Nasional (National Health Service/NHS) Inggris, eutanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja demi meringankan penderitaannya.

Melansir The Guardian, The Rights Forum mengabarkan bahwa keduanya mengambil tindakan tersebut sambil berpegangan tangan di usia 93 tahun. Mereka telah dikebumikan di Kota Nijmegen, Belanda. 

Penasaran bagaimana kisah mantan PM Belanda dan istri yang memilih mengakhiri hidup dengan eutanasia? Yuk, kita cari tahu di bawah ini. 

Hidup Bersama Selama Lebih dari Tujuh Dekade

Eks PM Belanda, Dries van Agt /Foto: Getty Images/Sepia Times via detikcom

Sudah lebih dari tujuh dekade bersama mereka menjalani hidup bersama. Semua pahit dan manis kehidupan telah mereka rasakan. 

Eugenie selalu setia mendampingi sang suami selama berkarier menjadi politikus di negaranya. Ia sering terlihat bersama sang suami di berbagai acara publik. 

Memang, suaminya adalah salah satu tokoh penting di Belanda. Mengutip The Washington Post, Dries Van Agt pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Belanda dari tahun 1977 hingga 1982. Kemudian, ia dipercaya menjadi Duta Uni Eropa untuk Jepang dan Amerika Serikat. 

Van Agt juga merupakan tokoh Belanda yang pro-Palestina dengan membuat organisasi non-profit bernama The Rights Human di tahun 2009. Organisasi tersebut dibuatnya untuk mencari solusi damai bagi Palestina dan Israel.

Nggak sekadar membuat organisasi saja, ia juga sering mengadvokasi masyarakat mengenai penderitaan orang Palestina. Hal itu ia tuangkan melalui berbagai artikel-artikelnya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di sana.  

Tak Bisa Hidup Sendiri

Ilustrasi Pemakaman /Foto: Pexels/Pavel Danilyuk

Mantan PM Belanda itu mengalami pendarahan otak saat memberi pidato dalam acara peringatan untuk Palestina. Kejadian itu berlangsung di tahun 2019 dan hingga di akhir hidupnya, masalah kesehatannya tak kunjung mereda. 

Begitu pula dengan sang istri. Tak ada yang tahu pasti riwayat kesehatan dari Eugenie, tetapi kesehatannya terus menurun setiap tahunnya. 

Rasanya sudah tidak ada harapan hidup lagi untuk kedua pasangan tersebut. Gerard Jonkman, direktur dari The Rights Forum, menyebut bahwa mereka tak bisa hidup tanpa satu sama lain. Maka dari itu, Van Agt dan Eugenie memilih untuk mengakhiri hidup dengan sengaja melalui eutanasia.

Eutanasia sendiri merupakan tindakan yang mengakhiri hidup dengan sengaja untuk mengakhiri penderitaan atau penyakit yang tak kunjung mereda. Walau kebanyakan negara melarang tindakan ini, Belanda telah melegalkan praktik tersebut sejak tahun 2002. 

Melansir The Guardian, ada enam kondisi bagi orang yang diperbolehkan untuk mengambil tindakan medis ini. Beberapa kondisi tersebut yakni penderitaan yang terus menerus, tidak ada harapan untuk mendapatkan pertolongan, dan keinginan untuk mati dari hati tanpa bisa diganggu gugat. 

Pasangan tersebut bukanlah satu-satunya pasangan yang memilih tindakan kontroversial tersebut. Di Belanda, praktik eutanasia ganda memang baru, tetapi kasusnya mulai cukup banyak ditemukan.

Nah, itu dia kisah mantan PM Belanda dan istri yang meninggal sambil berpegangan tangan melalui eutanasia. Harus digarisbawahi bahwa eutanasia adalah tindakan ilegal di Indonesia, ya, Beauties. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.