Kisah Perempuan yang 'Tertidur' Selama 32 Tahun Usai Keluhkan Sakit Gigi, Bangun dalam Kondisi Awet Muda!

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 12 Jan 2024 14:30 WIB
Penjelasan Dokter
Karolina Olsson/Foto: Dok. Wikipedia

Beauties, kamu pasti tahu kisah fiksi Sleeping Beauty, bukan? Kisah tersebut menceritakan Putri Aurora yang terkena kutukan dari peri jahat hingga membuatnya tidur. Ia baru terbangun ketika ada seorang pangeran yang menolongnya.

Meski terdengar mustahil, namun rupanya hal ini terjadi di dunia nyata, lho, Beauties. Seorang remaja perempuan tertidur selama 32 tahun setelah mengeluh alami sakit gigi. Puluhan tahun berlalu, ia pun bangun dalam kondisi yang ajaibnya masih awet muda.

Bagaimana kisahnya? Yuk, simak berikut ini!

Kisah Perempuan yang 'Tertidur' Selama 32 Tahun

Jadwal tidur konsisten / Foto: pexels.com/Craig Adderley

Ilustrasi tertidur/Foto: pexels.com/Craig Adderley

Karolina Olsson lahir pada tahun 1862 dan menjalani kehidupan yang tenang bersama empat saudara kandungnya di pulau Oknö, Swedia. Namun, kehidupannya dan keluarganya berubah drastis setelah ia jatuh. Kala itu, ketika dalam perjalanan pulang ke sekolah, Olsson tersandung kepalanya terbentur keras di trotoar musim dingin, sebagaimana dilansir dari Brightside.

Olsson pun menjalani pengobatan dan sembuh. Hingga pada 22 Februari 1876, hal mengejutkan terjadi.

Olsson yang saat itu berusia 14 tahun, tiba-tiba mengeluhkan sakit gigi. Setelahnya, Olsson pun 'tertidur' panjang dan baru bangun setelah 32 tahun kemudian.

Keluarga Olsson percaya bahwa perempuan itu terkena sihir. Namun, seorang dokter datang dan memeriksa perempuan tersebut. Dokter berkata bahwa kasus yang dialami Olsson membuatnya bingung.

Penjelasan Dokter

Karolina Olsson

Karolina Olsson/Foto: Dok. Wikipedia

Menurut penjelasan dokter, Olsson tidak alami koma biasa setelah kecelakaan. Olsson tampak telah 'meninggal dan hidup di saat yang bersamaan'. Namun hal yang mengejutkan adalah rambut dan kukunya tidak tumbuh sama sekali, dan berat badannya tidak turun.

Pada tahun 1882, setelah enam tahun berlalu, Olsson dipindahkan ke kota Oskarshamn untuk mendapatkan perawatan terapi kejut listrik, namun sayangnya tidak berhasil. Para dokter lalu mengirimnya pulang dan memberi tahu keluarganya bahwa mereka hanya bisa mengharapkan keajaiban.

Sempat Menangis Ketika Saudaranya Meninggal Dunia

Cara mudah agar cepat tidur/Foto: Unsplash/Bermix Studio

Ilustrasi tertidur/Foto: Unsplash/Bermix Studio

Selama 'tertidur', Olsson tidak makan makanan padat tetapi diberi susu dengan gula. Adapun diagnosis yang diberikan oleh rumah sakit adalah Olsson menderita semacam kelumpuhan yang berhubungan dengan demensia.

Namun, yang membuat para dokter bertanya-tanya adalah terlepas dari kondisi fisiknya, otak Olsson masih aktif, karena ia masih bereaksi terhadap lingkungan. Ketika saudaranya meninggal dunia, Olsson masih dalam kondisi tertidur, namun ia terlihat menangis saat mengetahui kabar duka tersebut.

Terbangun Usai Tidur Selama 32 Tahun

Karolina Olsson

Karolina Olsson/Foto: Dok. Alchetron

Akhirnya, pada 3 April 1908, seorang pembantu menemukan Olsson sedang merangkak di lantai usai tertidur selama 32 tahun. Ia terlihat kurus dan pucat, sensitif terhadap cahaya, dan sulit berbicara.

Meskipun begitu, kabar tersebut disambut gembira. Wartawan, dokter, dan warga pergi ke Oknö untuk menanyakan pengalaman Olsson. Namun perempuan itu mengaku tidak mengingat apa pun selama ia tertidur.

Olsson merasa bahwa ia masih seorang remaja perempuan berusia 14 tahun, padahal kenyataannya ia sudah berusia 46 tahun. Namun, penampilannya terlihat jauh lebih muda dari usianya, yaitu seperti berusia antara 25 dan 30 tahun. Dia menjalani tes psikiatri di Stockholm, di mana diketahui bahwa dia mempertahankan semua kemampuan yang dia miliki sebelum 'tertidur' panjang.

Pada tahun 1910, psikiater Dr. Frödeström bertemu Olsson. Dia menerbitkan makalah tentang kondisinya pada tahun 1912 berjudul La Dormeuse d'Oknö – 21 Ans de Stupeur Guérison Complète, tetapi analisisnya terbatas pada situasinya, menjadikannya kasus hibernasi yang tidak jelas.

Namun, belakangan terungkap bahwa Olsson kadang-kadang bangun di sela tidur panjangnya, dan, ketika dia bangun, dia terlihat sedih dan marah.

Frödeström berspekulasi bahwa Olsson mengira dia sakit parah, dan bahwa dia tetap diam dengan mata tertutup dan menolak makan untuk mendapatkan simpati. Ada pula dugaan bahwa ibunya telah membantunya dan merahasiakan fakta bahwa dia tidak lagi hibernasi.

Pada tahun 1950, Olsson dilaporkan meninggal dalam usia 88 tahun karena pendarahan intrakranial.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE