Kisah Perjuangan Hidup Sulami 'Manusia Kayu' Melawan Penyakitnya hingga Wafat: Saya Sudah Ikhlas

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 16 Jun 2023 09:30 WIB
Kisah Perjuangan Hidup Sulami 'Manusia Kayu' Melawan Penyakitnya hingga Wafat/Foto: Muchus Budi R/detikcom

Sempat viral menjadi pemberitaan, Sulami 'Manusia Kayu' menghembuskan napas terakhir dalam usia 42 tahun pada Senin (12/6). Sulami telah berjuang melawan penyakit yang membuat tubuhnya kaku sejak duduk di bangku kelas 4 SD.

Hampir seluruh persendian tulang Sulami kaku sehingga tak bisa digerakkan. Dia pun lebih banyak menghabiskan hidup di ranjang sederhana di rumah neneknya, Ginem, di Dusun Selorejo, Desa Mojokerto, Kedawung, Kabupaten Sragen.

Berikut kisah perjuangan Sulami 'Manusia Kayu' melawan penyakitnya hingga wafat.

Awal Muncul Penyakit Sejak Kelas 4 SD

Sulami mengalami persoalan pada punggungnya ketika masih kelas 4 SD. Awalnya hanya berupa benjolan. Namun dua tahun setelahnya, tubuh Sulami menjadi kaku. Pergelangan kaki dan tangan, leher, serta jari-jarinya hanya bisa digerakkan secara terbatas.

"Akhirnya dia hanya bisa tiduran saja. Beberapa kali dibawa berobat ke rumah sakit, tapi juga tak bisa sembuh," papar Ginem pada 2017 lalu kepada detikNews.

Jika ingin mandi atau makan, Sulami dibangunkan dengan diangkat. Selanjutnya dia berjalan tertatih ditopang sebatang tongkat. Setelah selesai dengan urusannya, Sulami kembali ke kamar untuk kembali berbaring.

Dia membantingkan tubuhnya untuk bisa telentang. Lalu ada kerabat yang meletakkan posisi tidurnya. Dia mengisi hari-harinya dengan mengaji, mendengarkan radio, atau merangkai manik-manik plastik untuk dijadikan gelang.

Punya Saudara Kembar yang Idap Penyakit Serupa

Sulami, warga Selorejo RT 31/11 Mojokerto, Kedawung, Sragen yang mengalami kelainan sehingga sekujur tubuhnya kaku/ Foto: Muchus Budi R/detikcom

Kondisi tubuh kaku ini rupanya tidak hanya dialami Sulami, Beauties. Sulami terlahir sebagai anak kembar. Saudara kembarnya, Paniyem, juga mengalami penyakit serupa sejak kecil. Paniyem meninggal pada 2013.

Menurut Kepala Desa Mojokerto, Sunarto, keluarga Sulami berada di bawah garis kemiskinan. Bahkan rumahnya pernah hampir roboh sehingga pemerintah desa bersama warga berinisiatif memperbaikinya agar lebih layak huni.

(naq/naq)